Populasi Sampel dan Teknik Sampling

3.3 Subjek Penelitian, Lokasi, dan Waktu Penelitian

Subyek penelitian dalam penelitian korelasi ini adalah siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantoro Tugu Kota Semarang. Adapun lokasi dalam penelitian ini adalah SDN Gugus Ki Hajar Dewantoro Tugu Kota Semarang. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2016.

3.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

3.4.1 Populasi

Sugiyono 2012: 117 mengemukakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan Sukardi 2015: 53 menjelaskan, populasi pada prinsipnya adalah semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian. Sesuai dengan pendapat tersebut, Arikunto 2013: 173 mengemukakan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.Jadi populasi merupakankeseluruhanobyek atau subjek yang memiliki kualitas serta karakteristik tertentu untuk dipelajari oleh peneliti kemudian ditarik kesimpulan. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantoro Tugu Kota Semarang berjumlah 221 siswa dari 6 sekolah tahun pelajaran 20152016 dengan rincian sebagai berikut. Tabel 3.1 : Data Siswa Kelas V SD Gugus Ki Hajar Dewantoro Tugu Kota Semarang Tahun pelajaran 20152016 No Nama Sekolah Jumlah Siswa Kelas V 1 SDN TUGUREJO 01 46 2 SDN TUGUREJO 02 30 3 SDN TUGUREJO 03 39 4 SDN KARANGANYAR 01 45 5 SDN KARANGANYAR 02 46 6 SDN RANDUGARUT 15 Jumlah 221 Sumber : UPTD Kecamatan Tugu Kota Semarang

3.4.2 Sampel dan Teknik Sampling

Sukardi 2015: 54 mengungkapkan, sampel atau cuplikan merupakan sebagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk sumber data tersebut. Sesuai pendapat tersebut, Sugiyono 2012: 118 menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Apa yang dipelajari oleh sampel kesimpulannya akan dapat diberlakukan oleh populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif mewakili. Arikunto 2013: 174 mengemukakan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Jadi, sampel adalah bagian dari kualitas dan karakteristik yang dimiliki populasi. Sampel yang diambil harus betul-betul representatif karena kesimpulan yang diambil dari sampel tersebut akan diberlakukan untuk populasi. Sugiyono 2014: 81 mengemukakan bahwa teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: 1. Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik Probability Sampling meliputi: simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random, area cluster sampling samplingmenurut daerah. 2. Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluangkesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik Nonprobability Sampling meliputi: sampling sistematis, kuota, insidental, purposive, jenuh,snowball. Menurut Surakhmad dalam Riduwan, 2010: 65 berpendapat apabila ukuran populasi sebanyak kurang lebih dari 100, maka pengambilan sampel sekurang-kurangnya 50 dari ukuran populasi. Jika populasi dalam penelitian ini adalah 221, maka sampel yang diambil berjumlah 100 siswa. Penentuan jumlah sampel dapat dirumuskan sebagai berikut. = 15 + 0,866 35 = 15 + 30,31 = 45,31 Jadi, jumlah sampel sebesar 221×45,31=100 responden Teknik pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik proportional random sampling sampel proporsisampel imbangan. Menurut Arikunto 2010: 182 teknik pengambilan sampel proporsi ini dengan pengambilan subyek setiap wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subyek dalam masing-masing wilayah, karena banyaknya subyek setiap wilayah yang tidak sama. Oleh karena itu untuk mendapatkan sampel yang representatif, pengambilan subjek dari setiap wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek dalam masing-masing wilayah. Pengambilan sampel dengan rumus proporsional random sampling yaitu: Sugiyono dalam Riduwan, 2010: 66 Keterangan: ni = jumlah sampel menurut stratum n = jumlah sampel seluruhnya Ni = jumlah populasi menurut stratum N = jumlah populasi seluruhnya Berdasarkan rumus proporsional random sampling, maka jumlah siswa yang dijadikan sampel dapat dicari sebagai berikut. Tabel 3.2 Sampel Penelitian No Nama Sekolah Jumlah Siswa Kelas V Jumlah Sampel 1. SDN TUGUREJO 01 46 46221×100=21 2. SDN TUGUREJO 02 30 30221×100=13 3. SDN TUGUREJO 03 39 39221×100=18 4. SDN KARANGANYAR 01 45 45221×100=20 5. SDN KARANGANYAR 02 46 46221×100=21 6. SDN RANDUGARUT 15 15221×100=7 Jumlah 221 siswa 100 siswa Berdasarkan perhitungan sampel penelitian diatas, maka dapat diketahui sampel penelitian untuk kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantoro Tugu Kota Semarang sebanyak 100 siswa.

3.5 Variabel Penelitian