penilaian terhadap baik-buruk, indah tidak indah dan sesuai tidak sesuai pada KD 5.2 Mengidentifikasi unsur cerita tokoh, tema, latar dan amanat.
Maka dari itu, peneliti menggunakan penelitian tersebut sebagai acuan untuk melakukan penelitian dengan judul
“Hubungan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Kemampuan Mengapresiasi Cerpen pada Siswa Kelas V
SDNGugus Ki Hajar Dewantoro Kecamatan Tugu Kota Semarang ”.
2.3 Kerangka Berpikir
Hakikat kemampuan apresiasi cerpen adalah kesanggupan seseorang untuk mengenali, memahami, menghayati, dan menghargai cerita pendek. Kemampuan
tersebut dapat diukur dengan keterampilan menangkap unsur-unsur dalam cerita pendek yang dibacanya. Maka dari itu, untuk mendapatkan kemampuan apresiasi
cerpen dapat dilakukan dengan membaca cerpen. Dengan kata lain, kemampuan apresiasi cerpen dapat dicapai dengan kegiatan membaca. Kemampuan apresiasi
cerpen dapat dimiliki seseorang apabila seseorang tersebut mempunyai kemampuan membaca yang baik. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dikatakan
bahwa siswa yang memiliki kemampuan membaca pemahaman dengan sendirinya akan memiliki kemampuan mengapresiasi. Berdasarkan konsep-konsep teori yang
telah dijabarkan dan penjelasan tersebut, maka peneliti ingin menguji ada tidaknya hubungan kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan
mengapresiasi cerpen siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantoro Kecamatan Tugu Kota Semarang.
Adapun kerangka berpikir dapat digambarkan sebagai berikut.
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir
2.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul
Arikunto, 2010: 110. Sugiyono 2014: 64 mengemukakan bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian telah
dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Hipotesis ini dikatakan sementara karena jawaban yang diperoleh berdasarkan teori-teori yang relevan, belum teruji
kebenarannya. Hipotesis pada dasarnya belum menunjukkan fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.
Kemampuan Membaca Pemahaman X
1. Memahami arti kata-kata sesuai
penggunaan dalam wacana. 2.
Mengenali susunan organisasiwacana dan antar
hubungan bagian-bagiannya.
3. Mengenali pokok-pokok pikiran yang terungkapkan dalam
wacana. 4. Mampu menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang jawabannya secara eksplisit terdapat dalam
wacana.
Farr dalam Djiwandono, 2011: 117
Kemampuan Mengapresiasi Cerpen Y
1. Aspek kognitif : memahami unsur-unsur kesastraan yang
bersifat objektif. 2. Aspek Emotif: mengahayati
unsur-unsur keindahan dalam teks sastra yang
dibaca.
3. Aspek Evaluatif: memberikan penilaian
terhadap baik-buruk, indah tidak indah dan sesuai tidak
sesuai.
Aminuddin 2013: 34
Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Ha : Ada hubungan yang positif dan signifikan kemampuan membaca
pemahaman dengan kemampuan mengapresiasi cerpen pada siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantoro Tugu Kota Semarang.
67
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan suatu proses pengumpulan data dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu. Hal-hal yang berkaitan dengan metode yang digunakan pada penelitian ini, antara lain: desain penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, teknik
pengumpulan data, instrumen penelitian, dan metode analisis data.
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, karena digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian yang telah ditetapkan, analisis data bersifat kuantitatifstatistik, dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan
Sugiyono, 2012: 23. Menurut jurnal penelitian Harlin, Arum Titis 2015 menjelaskan bahwa metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang
lebih menekankan pada aspek pengukuran secara objektif terhadap fenomena sosial.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian korelasi atau korelasional. Arikunto 2010: 4 penelitian korelasi atau korelasional adalah penelitian yang
dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data
yang memang sudah ada. Menurut jurnal penelitian Simamora, Lambok 2014