Pendidikan Agama Islam Kelas VII
127
Perbedaan keadaan antara manusia, malaikat, dan jin membuat tiap-tiap makhluk memiliki derajat tersendiri. Malaikat
taat kepada Allah, sedangkan manusia dan jin ada yang berbuat baik serta jahat. Malaikat taat kepada Allah tidaklah meng-
herankan karena fitrahnya memang begitu. Adapun manusia dan jin fitrahnya diberi nurani serta nafsu. Apabila beriman dan taat
kepada Allah, mereka mempunyai derajat lebih tinggi dari malaikat. Hal ini karena berhasil melewati godaan nafsunya serta
mengikuti nuraninya untuk taat.
Begitu pula sebaliknya, apabila ada manusia yang tergoda nafsunya, mengabaikan nurani, dan terjerumus dalam dosa,
derajatnya lebih rendah dari setan. Hal ini karena setan sejak dahulu memang menolak perintah Allah swt.
Jelaslah sudah bahwa derajat tidaklah ditentukan oleh siapakah dia, tetapi oleh keimanan dan ketaatannya kepada Allah
‘azza wajalla, penguasa sekalian alam.
Perilaku Beriman kepada Malaikat
Iman kepada malaikat Allah merupakan rukun iman kedua. Dengan demikian, sebagai orang Islam kita harus beriman kepada
malaikat Allah. Adapun beberapa perilaku yang mencerminkan keimanan kepada tugas malaikat sebagai berikut.
1. Berhati-hati dalam Berbuat
Keimanan kita kepada malaikat membuat kita berhati-hati dalam berbuat. Dengan keimanan itu kita sadar bahwa ada
malaikat yang bertugas untuk mencatat amal dan gerak-gerik manusia. Catatan malaikat tersebut sangat terperinci sehingga
tidak ada satu pun amal kita yang tidak terlewat olehnya. Catatan amal tersebut akan diperlihatkan dan mendapat balasan di
akhirat kelak. Jika amal baik yang kita lakukan, balasan baik pula yang akan kita terima. Apabila amal jelek yang kita lakukan,
balasan jelek pula yang akan kita terima.
2. Terdorong untuk Selalu Berbuat Positif
Orang yang beriman meyakini adanya Malaikat Ridwan yang bertugas menjaga surga dan Malaikat Malik yang bertugas untuk
menjaga neraka. Oleh karena itu, ia akan terdorong untuk selalu berbuat positif. Jika tidak ingin bertemu dengan Malaikat Malik,
orang tersebut harus selalu berbuat yang positif. Begitu juga ketika seseorang ingin bertemu dengan Malaikat Ridwan, ia harus
selalu berbuat baik.
3. Giat Berusaha dan Berdoa
Setelah mengetahui Malaikat Mikail bertugas membagi rezeki, kita akan terdorong untuk giat berusaha. Kita berusaha
semaksimal mungkin untuk memperoleh rezeki yang halal. Setelah berusaha dengan maksimal, kita serahkan sepenuhnya
hasil usaha kita kepada Allah.
Sumber: Dokumen Penerbit
▲ ▲
▲ ▲
▲ Gambar 10.3
Keyakinan adanya malaikat pencatat amal membuat kita berhati-hati dalam berbuat.
128
Pendidikan Agama Islam Kelas VII
Apakah kamu suka buku harian atau mempunyai teman yang suka menulis kisah hidupnya dalam buku
harian? Dalam buku harian segala yang kita rasakan, alami, inginkan, dan yang terlintas dalam hati tertulis
di sana. Menulis buku diary yang mungkin sering kita lakukan mirip dengan tugas yang dilakukan oleh
Malaikat Rakib dan Atid.
Nah, pada bagian ini, kamu diajak untuk ber- muh.asabah. Muh.asabah adalah menghitung amal
yang telah kita perbuat selama satu rentang waktu, misal satu hari. Muh.asabah dapat dilakukan dengan
beragam cara. Kamu boleh memilih atau menentu- kan cara yang kamu pandang tepat untukmu, atau
dapat juga kamu memakai tabel di bawah ini. 1.
Isilah tabel ini setiap kali kamu melakukan sesuatu. Kamu boleh mencatatnya seketika itu
juga atau menunggu saat yang tepat, misal sebelum tidur.
2. Usahakan untuk melakukan sedikit analisis atas
perbuatan yang telah kamu lakukan membawa kebaikan ataukah madarat kepada orang lain.
3. Berilah catatan perbuatan yang baik dan
perbuatan buruk yang telah kita lakukan. 4.
Hitung jumlah amal baik dan amal buruk itu. Ingat, seribu amal baik belumlah cukup dan
satu amal buruk sudah terlalu banyak. 5.
Analisis dan rencanakan apa yang akan kamu lakukan di hari esok untuk meningkatkan yang
baik, memperbaiki kesalahan serta menghapus kesalahan yang telah kamu lakukan.
6. Lakukan muhasabah ini secara rutin.
Ingat kata pepatah, ”Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tiada berguna”. Mengetahui
kesalahan kita sekarang dan memperbaikinya jauh lebih baik daripada kita tahu kesalahan kita nanti di
hadapan Allah pada hari kiamat.
1. Beriman kepada malaikat merupakan rukun
iman. Iman kepada malaikat berarti meyakini dan membenarkan dengan sepenuh hati bahwa Allah
telah menciptakan malaikat yang diutus untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu dari Allah.
2. Allah telah menciptakan beribu-ribu malaikat.
Akan tetapi, Allah mewajibkan kita untuk me- yakini sepuluh malaikat-Nya.
3. Malaikat dikaruniai Allah keistimewaan-
keistimewaan yang merupakan sifat-sifatnya. Misalnya, malaikat adalah makhluk gaib yang
diciptakan dari nur cahaya, malaikat tidak berjenis kelamin, dan lain-lain.
4. Contoh perilaku yang mencerminkan keyakinan
akan tugas malaikat sebagai berikut. a.
Berhati-hati dalam berbuat. b.
Terdorong untuk selalu berbuat positif. c.
Giat berusaha dan berdoa.
Kehadiran malaikat dalam kehidupan kita merupakan keniscayaan. Hal ini telah secara pasti
disebutkan dalam Al-Qur’an. Keimanan pada hal-hal yang tidak dapat kita pancaindra bukanlah hal yang
mudah. Apalagi kalau kita lebih menggunakan akal pikiran sebagai alat menganalisis. Sesuatu yang tidak
dapat dijangkau akal bukan berarti tidak ada dan hati mampu menjangkau hal-hal yang tidak tampak oleh
pikiran kita. Oleh karena itu, hati adalah alternatif utama untuk beriman.
No. HariTanggal
Jam Aktivitas
Nilai Keterangan
1. Senin
09.00 Melamun saat di kelas.
Negatif Tidak bagus, tetapi lagi ada masalah.