Merenungkan Nikmat Allah Praktik Berperilaku Tawadu

46 Pendidikan Agama Islam Kelas VII b. Menjauhi perbuatan syirik dan maksiat kepada Allah swt. c. Patuh terhadap perintah Rasulullah. Misalnya dengan menjalankan ibadah sesuai syariat yang beliau bawa. d. Mencontoh akhlak Rasulullah dalam hidup sehari-hari. Misalnya dengan bersikap peduli, menjaga kebersihan, saling menghormati, dan tawadu. e. Menaati peraturan pemerintah yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Misalnya peraturan berlalu lintas, mem- bayar pajak, dan peraturan lain yang berpihak pada rakyat. f. Menegakkan hukum yang dapat menjamin kemaslahatan ber- sama. Misalnya mencegah korupsi, kolusi, serta nepotisme.

3. Praktik Berperilaku Taat

Kita harus membiasakan diri untuk berperilaku taat dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang bertakwa kepada Allah dan rasul-Nya mendapat kedudukan yang mulia di sisi Allah. Dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa kemuliaan seseorang tidak ditentu- kan oleh suku, harta, dan kedudukannya, tetapi oleh ketakwaan- nya kepada Allah. Taat kepada Allah dan rasul-Nya juga harus kita sertai dengan ketaatan kepada ulil amri. Misalnya dengan menaati hukum dan mematuhi perintah para pemimpin. Untuk membiasakan diri berperilaku taat dapat kita mulai dengan melakukan hal-hal berikut. 1. Kita memantapkan keimanan kepada enam rukun iman. Dengan keimanan yang meningkat, kita semakin berperilaku taat. 2. Kita mendisiplinkan diri mengerjakan salat lima waktu dan rukun Islam yang lain. Ibadah salat jika kita kerjakan dengan benar dan khusyuk, dapat mencegah kita dari perbuatan keji dan mungkar. 3. Kita melaksanakan sunah-sunah rasul dari hal-hal yang mudah dahulu. Kita berusaha untuk dapat melaksanakan sunah-sunah rasul semampu kita. 4. Kita berusaha memenuhi hak diri kita sendiri dengan memperhatikan hak dan kewajiban kepada orang lain. 5. Kita berusaha membudayakan tertib hukum di tengah masyarakat. Jika hukum yang ditetapkan pemerintah tidak melanggar syariat, harus kita patuhi. Ada orang yang berpendapat bahwa dalam menjalani hidup, kita hanya perlu taat kepada Allah. Aturan bernegara dan bermasyarakat, tidak perlu kita taati. Bagaimanakah menurutmu pendapat tersebut? Apakah yang terjadi jika masyarakat tidak bersikap taat terhadap aturan dari pemerintah? Apakah langkah-langkah yang kita lakukan agar masyarakat memiliki kesadaran diri untuk bersikap taat? Diskusikan pertanyaan-pertanyaan tersebut bersama kelompok diskusimu. Selanjutnya, rangkum hasil dari diskusi tersebut dalam selembar kertas dan bandingkan dengan jawaban dari kelompok lain. Pendidikan Agama Islam Kelas VII 47 Qanaah

1. Pengertian Qanaah

Qanaah secara bahasa artinya merasa puas atau rela atas bagiannya. Secara istilah qanaah artinya merasa puas atas segala sesuatu yang telah Allah swt. karuniakan kepada kita. Berperilaku qanaah sangat penting kita lakukan agar terhindar dari perilaku tamak, serakah, dan selalu merasa kurang. Sifat qanaah sangat berkaitan dengan rasa syukur yang kita tunjukkan dalam bentuk rasa puas terhadap rezeki yang Allah berikan. Allah telah memberikan karunia rezeki kepada seluruh makhluk di dunia ini tanpa terkecuali. Sumber rezeki yang di- sediakan Allah beraneka ragam, sangat luas dan tidak terhitung. Allah telah mengaruniakan rezeki kepada kita sesuai dengan takaran dan ukuran-Nya. Perhatikan Surah an-Nah.l [16] ayat 71 berikut ini. . . . . Walla-hu fad.d.ala ba‘d.akum ‘ala - ba‘d.in fir-rizqi . . . . Artinya: Dan Allah melebihkan sebagian kamu atas sebagian yang lain dalam hal rezeki . . . . Q.S. an-Nah.l [16]: 71 Munculnya kenyataan perolehan rezeki yang berlainan, menuntut seseorang harus memiliki sifat qanaah. Hal ini penting agar seseorang selalu bersyukur dan rida atas rahmat yang Allah karuniakan, meskipun kadang tidak sesuai dengan keinginannya. Oleh karena itu, setiap manusia hendaknya bersikap positif dengan besarnya rezeki yang diperoleh, tidak pesimis, dan terus berusaha mencari karunia Allah sesuai dengan bakatnya. Jika rezeki yang kita peroleh tidak sesuai dengan keinginan tetap harus berhusnuzan berpikiran positif kepada Allah. Hal ini menunjukkan pentingnya bersifat syukur terhadap banyak atau sedikit rezeki yang kita peroleh. Ciri-Ciri Sifat Qanaah Qanaah memiliki ciri-ciri tertentu, antara lain sebagai berikut. 1. Menerima apa ada ya dengan ikhlas. 2. Memohon kepada Allah dengan khusyuk dan ikhlas. 3. Menerima dengan sabar atas semua ketentuan Allah swt. 4. Selalu berusaha dengan maksimal sesuai kemampuan. 5. Tidak mudah putus asa dan mengeluh. 6. Selalu bertawakal kepada Allah swt.