Jawablah pertanyaan dengan benar Belajar dari masalah

12 Pendidikan Agama Islam Kelas VII Pengertian Iman kepada Allah Kata iman berasal dari bahasa Arab yang artinya percaya. M enurut i sti l ah, i man adal ah membenarkan dengan hati , diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan per- buatan. Dengan demikian, iman kepada Allah dapat diartikan dengan membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segal a si fat keagungan dan kesempurnaan-Nya. Selanjutnya, pengakuan ini diikrarkan dengan lisan, serta di- buktikan dengan amal perbuatan secara nyata. Seseorang dapat di katakan sebagai mukmi n orang yang beriman sempurna jika memenuhi ketiga unsur keimanan di atas. Jika seseorang mengakui dalam hatinya tentang keberadaan Allah, tetapi tidak diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan, orang tersebut tidak dapat dikatakan sebagai mukmin yang sempurna. Hal ini karena ketiga unsur keimanan tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan. Beriman kepada Allah sebagai Khaliq merupakan rukun iman yang pertama. Ketentuan ini sebagaimana sabda Rasulullah saw. yang artinya, ” Iman ialah bahwa engkau beriman kepada Allah, kepada malaikat-Nya, kepada kitab-kitab-Nya, kepada rasul- rasul-Nya, kepada hari kiamat, dan hendaklah engkau beriman kepada qadar yang baik dan buruk” . H.R. Muslim Iman kepada Allah juga merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi seseorang. A l l ah memeri ntahkan agar umat manusia beriman kepada-Nya, sebagaimana firman-Nya berikut ini. Iman kepada Allah. Pengertian iman kepada Allah. Dalil naqli tentang sifat wajib dan mustahil Allah. Tanda-tanda sifat wujud Allah. Meneladani sifat- sifat Allah swt. Pendidikan Agama Islam Kelas VII 13 Ya- ayyuhal-laz . i - na a-manu- a-minu- billa-hi wa rasu - lihi - wal-kita-bil- laz . i - nazzala ‘ala- rasu-lihi - wal-kita-bil-laz . i - anzala min qablu, wa may yakfur billa-hi wa mala-ikatihi - wa kutubihi - wa rusulihi - wal- yaumil a-khiri faqad d.alla d.ala -lam ba‘i-da-n. Artinya: Wahai orang-orang yang beriman Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya Muhammad dan kepada Kitab Al-Qur’an yang diturunkan kepada rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barang siapa i ngkar kepada Allah, malai kat-malai kat-Nya, ki tab- kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh. Q.S. an- Nisa-’ [4]: 136 Ayat di atas menjelaskan bahwa jika kita ingkar kepada Allah, akan mengalami kesesatan yang nyata. Orang yang sesat tidak akan merasakan kebahagi aan dal am hi dup. Ol eh karena i tu, beri man kepada Al l ah sesungguhnya adal ah untuk kebai kan manusia sendiri. Dalil Naqli tentang Sifat Wajib dan Mustahil Allah Allah swt. memiliki sifat wajib, mustahil, dan jaiz. Sifat wajib adalah sifat yang wajib atau harus ada pada Allah swt. sebagai khaliq. Sifat mustahil merupakan sifat yang tidak mungkin ada pada Allah swt. sebagai khaliq. Sifat wajib dan mustahil bagi Allah swt. dapat ditemukan dalam uraian berikut. 1. Wuju-d Wuju-d berarti ada. Al l ah sw t. memi l i ki si fat w uju-d dan mustahi l bersi fat ‘adam yang berarti ti dak ada. Adanya al am beserta isinya menunjukkan bahwa Allah swt. bersifat wuju-d. Adanya benda-benda yang ada di sekitar kita menunjukkan sifat wuju-d-Nya. Berkaitan dengan sifat wuju-d, Allah swt. berfirman seperti berikut. Sumber: Dokumen Penerbit ▲ ▲ ▲ ▲ ▲ Gambar 2.1 Alam dan isinya menunjukkan sifat wuju - d Allah swt. 14 Pendidikan Agama Islam Kelas VII Wa huwal-laz . i - ansya’a lakumusy-syam‘a wal-abs.a -ra wal-af’idah ta, qali - lam ma- tasykuru - na. Wa huwal-laz . ii - z . ara’akum fil-ard.i wa i l ai hi tuh.syaru - na. Wa huwal -l az . i - yuh.yi - wa yumi - tu wa lahukhtila-ful-laili wan-naha-ri afala- ta‘qilu - na. Artinya: Dan Di al ah yan g tel ah m en ci ptakan bagi m u pendengaran, penglihatan dan hati nurani, tetapi sedikit sekali kamu bersyukur. Dan Dialah yang menciptakan dan mengembangbiakkan kamu di muka bumi ini dan kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan. Dan Dialah yang menghidupkan dan mematikan, dan Dialah yang mengatur perganti an malam dan si ang. Ti dakkah kamu mengerti? Q.S. al-Mu’minu - n [23]: 78–80 2. Qid-am Qida-m artinya dahulu. Lawannya adalah h.udu - s. , artinya baru. Allah tidak berpermulaan. Sesuatu yang memiliki permul aan, yai tu dari ti dak ada menjadi ada, berarti baru. Sesuatu yang baru berarti makhl uk. Al l ah bukan makhl uk, melainkan kha-liq Pencipta. Allah berfirman seperti berikut. Huwal-awwalu wal-a-khiru waz.-z.a -hiru wal-ba-t.inu wa huwa bikulli syai’in ‘ali - mun. Artinya: Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. Q.S. al-H.ad - id [57]: 3 Dah u l u n ya A l l ah t i dak seper t i dah u l u n ya m ak h l u k . Dahulunya makhluk itu ada permulaannya, yaitu didahului oleh keadaan tidak ada kemudian menjadi ada. Allah sejak dahulu sudah ada dan tanpa permulaan. Sifat Qida-m Menolak Teori Ad-Daur dan At-Tasalsul Sifat qidam Allah menolak kedua teori ini.Teori ad-Daur, yaitu rangkaian perputaran yang tiada habis-habisnya. Artinya, alam ini diciptakan oleh Allah, tetapi keberadaan Allah juga disebabkan oleh benda alam yang lain. Selain itu, ada juga teori at-Tasalsul, yaitu mata rantai yang tiada ujung pangkalnya. Artinya, wujud alam ini disebabkan oleh yang lain. Demikian seterusnya sampai tidak dapat dipastikan penyebab pertama. 3. Baqa-’ Baqa-’ ar t i nya kekal , abadi , dan l anggeng sel amanya. Lawannya adalah fana- , artinya rusak, binasa, dan ada batas akhirnya. Semua ciptaan Allah mempunyai kelemahan, perubah- an, perkembangan, dan akhirnya musnah tidak ada lagi. Sifat- Pendidikan Agama Islam Kelas VII 15 si fat makhl uk tersebut ti dak kekal . Al l ah yang menci ptakan makhl uk akan tetap ada sel ama-l amanya, sekal i pun semua makhluk telah hancur binasa. Inilah makna sifat baqa-’. Hal ini ditegaskan oleh Allah dalam firman-Nya berikut. Kullu man ‘alaiha- fa-nin. Wa yabqa- wajhu rabbika z . ul-jala-li wal- ikra-mi. Artinya: Semua yang ada di bumi itu akan binasa, tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal. Q.S. ar-Rah.ma -n [55]: 26–27 4. Mukha-lafatu Lilh.aw -adis. Allah swt. adalah pencipta dan tidak sama dengan makhluk- Nya. Oleh karena itulah, Dia bersifat mukha-lafatu lilh.awa -dis. yang berarti berbeda dengan makhluk semua yang baru. Allah swt. mustahil bersifat muma-s . alatu lilh.awa -dis. yang berarti mustahil bagi Allah swt. serupa dengan makhluk-Nya. Allah swt. berbeda dengan makhluk dalam segala hal, baik zat, sifat, perbuatan, maupun ucapan. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Allah swt. Allah swt. menegaskannya dalam ayat berikut. . . . Laisa kamis . lihi - syai’un, wa huwas-sami - ‘ul-bas.i - ru. Artinya: ” . . . . Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Melihat.” Q.S. asy-Syu - ra- [42]: 11 5. Qiya-muhu Binafsih Allah bersifat qiya-muhu binafsih, artinya Allah berdiri sendiri tanpa bantuan pihak lain. Hal ini karena Allah Mahabesar dan M ahakuasa. Si fat mustahi l nya adal ah qi ya-m u hu bi gai r i h , arti nya mustahi l bagi A l l ah membutuhkan bantuan pihak lain. Allah berfirman seperti berikut. Alla-hu la- ila-ha illa huwal-h.ayyul-qayyu - mu. Artinya: Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, yang terus-menerus mengurus makhluk-Nya. Q.S. - Ali ‘Imra-n [3]: 2 6. Wa.hd-aniyyah Allah bersifat wah.da -niyyah, artinya bahwa Allah Maha Esa, tidak ada sekutu-Nya. Sifat mustahilnya adalah ta‘addud , yang berarti berbilang atau lebih dari satu. Keesaan Allah itu Sumber: http:swastimukti.blogspot.com ▲ ▲ ▲ ▲ ▲ Gambar 2.2 Allah swt. berbeda dengan makhluk-Nya. 16 Pendidikan Agama Islam Kelas VII mutlak, artinya Allah Esa dalam sifat dan perbuatan. Esa zat- Nya arti nya ti dak karena hasi l penjuml ahan, perkal i an, atau segal a perhi tungan dari macam-macam unsur. Esa si fat-Nya berarti bahwa sifat-sifat kesempurnaan bagi Allah tidak dapat dipersamakan dengan sifat-sifat yang ada pada makhluk. Esa perbuatan-Nya, berarti bahwa Allah adalah satu-satunya yang mengatur, menguasai, memelihara alam beserta isinya, dan dalam perbuatan-Nya tersebut tidak dicampuri oleh siapa pun juga. Tentang keesaan Allah ini antara lain tertera dalam firman-Nya berikut ini. Qul huwalla-hu ah.aduh. Allahus.-s.amadu. Lam yalid wa lam yu - lad. Wa lam yakul lahu- kufuwan ah.adun. Artinya: Katakanlah Muhammad: ” Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Allah tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setar a dengan Di a.” Q.S. al -I khl a-s. [112]: 1–4 Sifat Nafsiyah dan Salbiyah Sifat nafsiyah adalah sifat yang berhubungan dengan Zat Allah swt. Sifat yang termasuk kelompok ini adalah sifat wuju-d. Artinya, wuju-d adalah Zat Allah, bukan merupakan tambahan dari Zat-Nya. Sifat salbiyah adalah sifat-sifat yang mengingkari atau menolak adanya sifat-sifat lain. Sifat yang termasuk kelompok sifat ini adalah qida-m, baqa-’, mukha-lafatu li - lh.a -wadis., qiya-muhu binafsi - hi, dan wahda-niyyah. Sifat qida-m menolak sifat h.udu -s; baqa-’ menolak fana-; mukha-lafatu li - l h.a -wadis. menolak muma-.s.alatu li - l h.a -wadis.; qiya-muhu binafsi-h menolak qiya-muhu bigairih; dan wah.da -niyyah menolak ta‘addud. Sumber: Dokumen Penerbit ▲ ▲ ▲ ▲ ▲ Gambar 2.3 Kekuasaan Allah swt. tidak terbatas. 7. Qudrat Qudrat artinya Mahakuasa atau yang memiliki kekuasaan. Allah swt. Mahakuasa dan mustahil bersifat ‘ajzun yang artinya lemah. Kekuasaan Allah meliputi segala sesuatu dan tidak terbatas. Kekuasaan-Nya mel i puti l angi t dan bumi . Dengan kekuasaan-Nya, Al l ah sw t. menci ptakan dan memusnahkan makhl uk-Nya. Ti dak ada satu pun makhl uk yang mampu menandingi kekuasaan-Nya. Berkaitan dengan sifat qudrat Allah swt. berfirman seperti berikut. . . . Innalla-ha ‘ala- kulli syai’in qadi - run. Artinya: ” . . . . Sungguh Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” Q.S. al-Baqarah [2]: 20 Pendidikan Agama Islam Kelas VII 17 8. Ira-dat Allah swt. bersifat irada-t yang artinya berkehendak. Dia dapat m el akukan apa saj a sesu ai den gan keh en dak -N ya. Si f at mustahi l nya adal ah kara-hah yang berarti terpaksa. A l l ah sw t. berkehendak tanpa ada satu pun makhl uk yang mampu memaksa-Nya. Hal i ni berbeda dengan manusi a. Manusia memiliki keinginan. Akan tetapi, untuk mewujudkan kei n gi n an n y a m an u si a m em bu t u h k an ban t u an , bah kan ditentukan oleh pihak lain. Keinginan manusia berada di bawah kendali Allah swt. Keinginan manusia tidak akan terwujud jika Allah swt. tidak menghendakinya. Berkaitan dengan sifat irada-t, Allah swt. berfirman seperti berikut. Innama- amruhu - iz . a- ara-da syai’an ay yaqu - la lahu - kun fayaku - nu. Artinya: Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, ” Jadilah” , maka jadilah sesuatu itu. Q.S. Ya-si - n [36]: 82 9. ’Ilmu Allah bersifat ‘ilmu, artinya Allah wajib bersifat pandai atau mengetahui . Al l ah swt. mustahi l bersi fat jahl un yang berarti bodoh. Pengetahuan dan kepandaian Allah tidak terbatas. Allah mengetahui segalanya, kecil besar, jauh dekat, tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Perhatikan firman Allah berikut ini. . . . Walla-hu ya‘lamu ma- fis-sama-wa-ti wa ma- fil-ard.i, walla -hu bikulli syai’in ‘ali - mun. Artinya: . . . padahal Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi; dan Allah Maha Menge- tahui segala sesuatu. Q.S. al-H.ujura -t [49]: 16 10. .Haya-t Allah bersifat h.aya -t artinya hidup. Sifat mustahilnya adalah maut . Hi dup A l l ah ti dak berpermul aan dan ti dak berkesudahan. Di a ti dak pernah mengantuk, ti dak pernah tertidur, apalagi mati. Itulah bedanya dengan hidupnya manusia. Allah hidup dengan sendirinya, tanpa ada yang menghidupkan. M anusi a di hi dupkan ol eh Al l ah dengan memberi nya nyawa. Allah swt. berfirman sebagai berikut. Alla-hu la- ila-ha i - lla huwal-h.ayyul-qayyu - mu la- ta’khuz . uhu - sinatuw wa la- naumun. Artinya: Allah, tiada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus-menerus mengurus makhl uk-Nya, ti dak me- ngantuk dan tidak tidur . . . . Q.S. al-Baqarah [2]: 255 Sumber: Dokumen Penerbit ▲ ▲ ▲ ▲ ▲ Gambar 2.4 Manusia dan makhluk dikaruniai nyawa oleh Allah swt. sehingga hidup. 18 Pendidikan Agama Islam Kelas VII 11. Sama’ A l l ah w aj i b ber si f at sam a‘ ar t i n ya m en den gar. Si f at mustahilnya adalah summun , artinya tuli. Pendengaran Allah itu sempurna dan tidak terbatas. Allah dapat mendengar semua jenis suara, baik yang gaib maupun terang, baik yang dekat maupun jauh. Bahkan, Al l ah dapat mendengar bi si kan hati manusia. Pendengaran Allah tidak sama dengan pendengaran manusia. M anusi a mendengar menggunakan al at, yai tu tel i nga yang di karuni akan Al l ah. Ti dak semua suara dapat di dengar ol eh manusi a. A l l ah mendengar dengan pendengaran-Nya yang sempurna. Berkaitan dengan sifat sama’, Allah swt. berfirman seperti berikut. . . . Walla-hu huwas-sami - ‘ul-‘ali - mu. Artinya: ” . . . . Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” Q.S. al-Ma-’i dah [5]: 76 12. Ba-sar Allah bersifat bas.ar, artinya Maha Melihat. Sifat mustahilnya yaitu ‘umyun , yang berarti buta. Allah telah menciptakan makhluk-Nya dapat melihat. Pastilah Dia sendiri mempunyai sifat Maha Melihat. Segala sesuatu yang terjadi di alam ini tidak terlepas dari penglihatan Allah. Oleh karena itu, manusia harus berhati-hati dalam berbuat. Allah berfirman seperti berikut. . . . Walla-hu bas.i - rum bima- ta‘malu - na Artinya: . . . Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” Q.S. al-H.ujura -t [49]: 18 13. Kala-m Allah bersifat kala-m, artinya Allah mampu berfirman atau berbicara. Sifat mustahilnya adalah bukmun , artinya bisu. Al l ah menci ptakan manusi a di bumi agar mereka dapat mengolah dan memakmurkannya. Untuk kepentingan ini, Allah telah menurunkan petunjuk dan pedoman bagi manusia berupa wahyu seperti Al-Qur’an serta kitab-kitab Allah swt. lainnya. Inilah bukti bahwa Allah memiliki sifat kala-m berbicara. . . . Wa kallamalla-hu mu-sa- takli - ma-n. Artinya: . . . Dan kepada Musa, Al l ah berfi rman l angsung. Q.S. an-Nisa-’ [4]: 164 Sumber: Dokumen Penerbit ▲ ▲ ▲ ▲ ▲ Gambar 2.5 Al-Qur’an menunjukkan sifat kala - m. Pendidikan Agama Islam Kelas VII 19 Sifat Ma‘ a- ni dan Ma‘nawiyah Qudrat, iradat, ‘ilmu, hayat, sama’, basar, dan kalam termasuk kelompok sifat ma‘ani, yaitu sifat- sifat yang dapat digambarkan oleh akal pikiran manusia dan dapat meyakinkan karena kebenaran- nya dapat dibuktikan oleh pancaindra. Selanjutnya, ada lagi tujuh sifat yang berhubung- an dengan sifat ma‘a-ni, yang disebut sifat ma‘nawiyah. Sifat tersebut sebagai berikut. 1. qadi - ran mahakuasa, 2. muri - dan maha berkehendak, 3. ‘ali - man maha mengetahui, 4. h.ayyan mahahidup, 5. sami - ‘an maha mendengar, 6. basi - ran maha melihat, dan 7. mutakalliman maha berfirman. Tanda-Tanda Sifat Wuju - d Allah Sebagaimana dijelaskan di depan, bahwa Allah swt. memiliki si fat w uju - d. Si fat w uju - d Al l ah sw t. dapat ki ta l i hat dengan memperhati kan al am beserta i si nya. M atahari yang ruti n menyapa setiap hari, bulan yang menerangi malam, burung yang berki cau merdu merupakan tanda-tanda si fat w uju - d A l l ah. Gerhana matahari, gerhana bulan, bintang yang berkelap-kelip di langit merupakan sebagian kecil tanda bahwa Dia bersifat wuju - d. Alam beserta isinya tidak mungkin ada jika Allah swt. bersifat ‘adam tidak ada. Jika Allah swt. bersifat ‘adam, tidak akan ada gunung, matahari , bul an, bi ntang, pepohonan, rumput, dan ben da-ben da l ai n n y a. Bah kan , t i dak akan ada m an u si a seandainya Allah swt. bersifat ‘adam. Coba kamu bayangkan Buku yang ada di tanganmu tidak mungkin ada jika tidak ada yang membuatnya. Keberadaan buku tersebut menunjukkan keberadaan pembuatnya. A l am dan seluruh isinya menunjukkan sifat wuju - d Allah swt. Jika Dia tidak ada, alam seisinya juga tidak akan pernah ada. Jelaslah bahwa alam dan isinya merupakan tanda sifat wuju - d Allah swt. Alam dan seisinya beserta peristiwa yang terjadi dapat kita jadikan sebagai sarana untuk mengenal sifat-sifat-Nya. Melalui ci ptaan-Nya ki ta dapat mengenal Zat yang M ahakuasa, yai tu Allah swt. Ketika melihat sesuatu cobalah untuk memikirkannya. Misalnya, ketika menyaksikan garis di tubuh zebra. Mampukah m an u si a m el aku k an n y a? M u n gk i n m an u si a m am p u mel akukannya dengan i zi n Al l ah sw t., tetapi membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Ketika melihat telur burung puyuh y an g ber bed a d en gan t el u r bu r u n g l ai n n y a, k i t a d ap at menyaksi kan si fat kekuasaan dan keagungan-Nya. Al l ah swt. tidak membutuhkan bantuan siapa pun untuk menciptakan zebra dengan gari s di tubuhnya. Al l ah swt. mampu mel akukannya sendirian karena Dia Mahakuasa. Kejadi an atau hal -hal tersebut juga menunjukkan bahwa Al l ah swt. i tu ada. Ji ka Di a ti dak ada, peri sti wa atau hal -hal tersebut tidak mungkin ada atau terjadi. Mustahil kejadian seperti gerhana bulan, gerhana matahari, gempa bumi, dan peristiwa lainnya tidak mungkin terjadi jika Allah swt. tidak ada. Oleh karena itu, Dia bersifat wuju - d yang dapat dilihat dari ciptaan- Sumber: http:homepage.usask.ca ▲ ▲ ▲ ▲ ▲ Gambar 2.6 Garis-garis yang ada di tubuh zebra menunjuk- kan kekuasaan Allah swt. 20 Pendidikan Agama Islam Kelas VII Nya. Peristiwa tersebut menunjukkan Allah swt. Mahakuasa dan manusia adalah makhluk lemah yang tidak memiliki kekuatan kecuali atas izin-Nya. Selain itu, dengan memikirkan peristiwa maupun ciptaan Allah swt. iman kita kepada-Nya akan semakin kuat. Meneladani Sifat-Sifat Allah swt. Siapa saja yang menyatakan dirinya telah beriman kepada sifat-sifat Allah swt. haruslah berusaha mengejawantahkannya atau mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, keimanan yang sempurna tidak sekadar menunjukkan keyakinan dalam hati dan mengikrarkan dengan lisan, namun harus mem- buktikan dengan amal perbuatan. Beriman kepada sifat-sifat Allah swt. seharusnya akan membentuk pribadi muslim yang lebih baik. Pertama , menumbuhkan keyaki nan yang utuh tentang keberadaan dan keesaan Allah swt. Seseorang yang memahami sifat-sifat Allah swt. sembari memperhatikan ciptaan-Nya, segera sadar bahwa hanya Allah Yang Mahasempurna. Oleh karena itu, yang harus disembah dan tempat memohon pertolongan hanya Allah swt. semata. Misalnya, ketika mengetahui bahwa Allah swt. memiliki sifat irada-t , kita akan sadar bahwa Yang Maha Menentukan segala sesuatu adalah Allah. Sudah sepantasnya jika dalam setiap saat kita selalu berdoa dan memohon kepada Allah swt. Kedua , membentuk pribadi yang berkualitas. Kita mafhum bahwa Allah swt. Maha Melihat, Maha Mendengar, dan Maha Mengetahui. Pemahaman tersebut akan menimbulkan kesadaran bahwa manusia di hadapan Allah swt. hanyalah makhluk kecil yang teramat lemah. Oleh karena itu, tidak ada artinya jika kita bersi kap sombong. Ki ta harus rendah hati seraya berusaha memperbaiki diri. Dengan demikian, kita pun termotivasi untuk selalu berusaha menjadi pribadi yang lebih baik. Contoh, pe- mahaman sifat qudra-t Mahakuasa Allah mendidik kita bersikap opti mi s. Hal i ni karena hanya dengan kekuasaan-Nya segal a sesuatu dapat terjadi. Tidak selayaknya kita putus asa, pesimistis, dan mi nder dal am menghadapi sesuatu. Demi ki anl ah yang seharusnya dimiliki oleh setiap pribadi muslim. Ketiga , selalu jujur dalam bertindak dan berkata. Seseorang yang beriman kepada Allah swt. akan bertindak dan berkata jujur. Hal ini karena ia merasa dan yakin bahwa Allah swt. melihat dan mengetahui segala tingkah laku kita. Meskipun tidak ada manusia yang mengetahui perbuatan yang kita lakukan, Allah swt. pasti melihat dan mengetahui. Keyakinan bahwa Allah swt. Maha Melihat dan Maha Mendengar akan mendorong kita untuk berbuat jujur. Secara umum beriman kepada Allah dan sifat- sifat-Nya memiliki beberapa manfaat, di antaranya sebagai berikut. 1. Terdorong untuk menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya dengan penuh kesadaran serta ketundukan. 2. Mendorong untuk selalu berbuat kebajikan. Hal ini disebabkan keimanan kepada Allah akan menyadarkan kita bahwa Allah Maha Menge- tahui semua amal manusia. Dengan demikian, kita akan terdorong untuk selalu berbuat baik dan berhati-hati dalam bertindak. Pendidikan Agama Islam Kelas VII 21 Setelah mengenal dan memahami sifat-sifat Allah swt., mari kita amalkan hal-hal berikut dalam kehidupan. 1. Beribadah dan memohon pertolongan hanya kepada Allah swt. 2. Mencintai sesuatu makhluk-Nya dengan sewajarnya. 3. Memanfaatkan harta benda untuk membantu sesama yang memerlukan. 4. Menjaga silaturahmi. 5. Saling menolong dalam kehidupan sehari-hari. 6. Rajin menuntut ilmu. 7. Memanfaatkan umur yang dikaruniakan Allah swt. untuk menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. 8. Memanfaatkan penglihatan dan pendengaran untuk berbuat kebaikan. 9. Menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan. Setelah kamu mengetahui beberapa sifat Allah, tentu kamu dapat membayangkan betapa maha- sempurnanya Allah swt. Sifat-sifat kesempurnaan tersebut tentu saja tidak dimiliki oleh manusia dan seluruh makhluk yang ada. Namun, kenyataan yang terjadi banyak tingkah laku dan perbuatan manusia sering menyamai sifat-sifat Allah tersebut. Dalam terampil kali ini, kamu ditugaskan untuk memberikan tanggapan atas beberapa sifat manusia yang terlihat seperti menyamai sifat-sifat wajib bagi Allah. Tugasmu sekarang adalah mengisi kolom-kolom di bawah ini dengan sifat Allah wajib yang dimiliki Allah. No. Sifat-Sifat Manusia Sifat-Sifat Allah yang Disamai Tanggapanmu 1. Merasa mampu dalam melakukan segala hal dan tidak perlu . . . . . . . . pertolongan orang lain. 2. Merasa lebih kuat daripada orang lain. . . . . . . . . 3. Merasa lebih pintar dan berilmu daripada orang lain. . . . . . . . . 4. Memaksakan kehendak pribadi dalam segala urusan egois. . . . . . . . . 5. Meyakini bahwa dirinya akan hidup selamanya dan tidak akan . . . . . . . . mati. 6. Merasa perkataannya selalu benar dan tidak pernah salah. . . . . . . . . 7. Merasa dirinya adalah satu-satunya orang yang terbaik. . . . . . . . . 8. Merasa apa yang telah ia dapatkan atas usahanya sendiri . . . . . . . . tanpa bantuan orang lain. 9. Merasa kekayaan yang dimilikinya akan kekal dan tidak akan . . . . . . . . habis. 10. Merasa mampu melihat segala hal. . . . . . . . . 3. Ikhlas dalam beramal. Hal ini karena semua amal dan prestasi baik kita, sekalipun tidak diketahui oleh manusia lain, Allah menge- tahuinya. Kita tidak pernah sedih jika amal kita tidak dilihat manusia karena masih ada Zat Yang Maha Mengetahui. 4. Menjadikan kita tidak cepat berputus asa dalam menghadapi masalah. Hidup manusia selalu dibarengi dengan berbagai persoalan. Oleh karena itu, kita bisa minta petunjuk dan per- tolongan dari Allah agar semua masalah yang kita hadapi dapat diselesaikan. Tentunya, harus disertai usaha, doa, dan tawakal kepada Allah Yang Maha Berkehendak dan Penolong. 22 Pendidikan Agama Islam Kelas VII 1. Iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segala sifat keagungan dan kesempur- naan-Nya, kemudian pengakuan ini diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata. 2. Sifat bagi Allah adalah sesuatu yang menjadi ciri khas zat Allah. Pembahasan sifat Allah dalam ilmu tauhid biasanya dibagi menjadi tiga macam, yaitu sifat wajib, mustahil, dan ja-iz. 3. Sifat wajib Allah seperti sifat wuju-d, qida-m, baqa-’, mukha-lafatu li - lh.a -wadis., qiya-muhu binafsi - h, wahda-niyyah, qudrat, irada-t, ilmu, h.ayat, sama’, bas.ar, dan kala -m. 4. Sifat mustahil Allah seperti ‘adam, h.udu - s . , fana-, muma-s.alatu lilh.awa -dis., qiya-muhu bigair, ta‘adud, ‘ajzun, kara-hah, jahlun, maut, s.ummun, ‘umyun, dan bukmun. 5. Beriman kepada Allah dan sifat-sifat-Nya memiliki banyak manfaat. Di antara manfaat tersebut adalah mendorong kita untuk selalu bertakwa, berakhlak baik, bersikap ikhlas dalam beramal, dan tidak mudah putus asa. Allah swt. adalah Zat yang Mahasempurna yang tiada banding. Tidak ada satu pun makhluk yang dapat menyamai kesempurnaan-Nya. Sifat wajib Allah swt. mencerminkan kekuasaan, keagungan, dan kesempurnaan-Nya. Melalui sifat- sifat-Nya pula kita dapat mengenal-Nya. Dengan memahami sifat-sifat-Nya, kita dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada-Nya. ”Tuhan tidak mungkin berjumlah dua atau lebih”.

A. Pilihlah jawaban yang tepat

1. Sifat Allah yang tepat untuk pernyataan tersebut adalah . . . . a. wuju-d b. qida-m c. baqa-’ d. wahda-niyyah 2. Adanya jagat raya ini merupakan bukti paling konkret bahwa Allah itu ada. Oleh karena itu, mustahil Allah bersifat . . . . a. ‘adam b. h.udu - s. c. fana- d. ta‘addud 3. Al-Qur’an dan peristiwa yang terjadi di alam raya merupakan bukti bahwa Allah swt. bersifa-t . . . . a. bas.ar b. kal a-m c. ‘i - lmu d. h.aya -t 4. Sifat wahda-niyyah Allah swt. tercermin dalam pernyataan . . . . a. Al l ah sw t. berfi rman kepada Nabi Musa a.s. b. sebagai pencipta Allah swt. berbeda dengan ciptaan-Nya c. kekuasaan Allah swt. meliputi langit dan bumi d. Allah swt. tidak membutuhkan usul maupun bantuan makhluk Pendidikan Agama Islam Kelas VII 23 5. Pasangan sifat wajib dan mustahil bagi Allah yang relevan dengan pernyataan di atas adalah . . . . a. qudrat ‘ajzun b. irada-t kara-hah c. bas.ar ‘umyun d. sama‘ s.ummun 6. Ol eh k ar en a A l l ah ad al ah Kh a-l i q Penci pta, Di a ada sebel um makhl uk- Nya. Ol eh karena i tu, mustahi l Al l ah bersifat . . . . a. ‘adam b. jahlun c. fana- d. h.udu - s . 7. Si fat ‘i l mu bagi A l l ah sw t. tercermi n dalam pernyataan . . . . a. Allah swt. mengetahui segala sesuatu di alam ini b. kehendak Allah swt. pasti terwujud c. p en d en gar an A l l ah sw t . t i d ak terbatas d. Allah swt. Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya 8. Oleh karena itu, mustahil Allah bersifat . . . . a. qiya-muhu bigairihi b. muma-s . alatu lilh.awa -dis. c. kara-hah d. ta‘addud 9. Ayat di atas merupakan dalil bahwa Allah bersifat . . . . a. kala-m b. sama‘ c. qida-m d. baqa-’ 10. Al l ah sw t. bersi fat kal a-m yang berarti . . . . a. Mahakuasa b. Maha Esa c. berfirman d. mendengar 11. Allah mustahil bersifat ‘ajzun karena Dia bersifat . . . . a. qudrat b. wahda-niyyah c. wuju-d d. baqa-’ 12. Pen el ad an an t er h ad ap si f at sam a’ ditunjukkan oleh . . . . a. Badrun berdoa kepada Allah swt. b. Ilham berhati-hati dalam bertindak c. Farida tidak mengingkari bahwa ia membutuhkan bantuan orang lain d. Zahra menyadari bahwa keinginan- nya tidak harus terwujud 13. Ayat ini menegaskan sifat Allah . . . . a. wuju-d b. ‘ilmu c. ira-dat d. baqa-’ 14. Allah swt. bersifat sama‘ dan mustahil bersifat . . . . a. bukmun b. summun c. maut d. ‘ajzun 15. Pernyataan beri kut yang menunjukkan sifat baqa- adalah . . . . a. A l l ah sw t. kekal abadi meski pun makhluk-Nya hancur b. kehendak Allah swt. pasti terwujud dan tidak ada makhluk yang mampu menolaknya c. pendengaran A l l ah sw t. mel i puti kejadi an yang tel ah, sedang, dan akan tercapai d. A l l ah sw t. ada sebel um makhl uk tercipta Sebagai Zat yang Mahasempurna, mustahil Allah buta, Allah hidup, melihat, mendengar, dan juga berbicara. Namun, cara-Nya hidup, melihat, mendengar, atau berbicara tidaklah sama dengan manusia atau makhluk lain. 24 Pendidikan Agama Islam Kelas VII

B. Jawablah pertanyaan dengan benar

1. Jelaskan pengertian iman kepada Allah 2. A p ak ah y an g d i m ak su d si f at -si f at Allah swt.? 3. Tu l i sl ah ay at t en t an g si f at A l l ah wah.da -ni yyah , k em u d i an j el ask an kandungannya 4. Jel askan tentang si fat baqa-’ bagi Al l ah swt. 5. A pa yang kamu ketahui tentang si fat nafsiyah ? Jelaskan 6. Tulislah dalil naqli tentang mukha-lafatu li - l h.awa -dis. 7. Apa yang mungki n terjadi ji ka Tuhan lebih dari satu? 8. A pa yang kamu ketahui tentang si fat mustahil ‘umyun? 9. Jel askan tentang si fat Al l ah qi ya-muhu binafsi - hi 10. Salah satu sifat mustahil bagi Allah swt. adal ah s. ummun. A pa yang mungki n terjadi jika Allah memiliki sifat ini?

C. Belajar dari masalah.

1. Suatu hari Lala di rumah sendirian. Saat itu ia berkeinginan kuat untuk membeli makanan yang ia sukai, tetapi tidak mem- punyai uang. Ketika membuka laci, Lala melihat ada beberapa lembar uang lima ribuan milik ibunya. Ia berpikir dengan uang i tu bi sa membel i makanan yang d i i n gi n k an . N am u n , h at i k eci l n y a berbisik. Walaupun tidak ada orang yang mengetahui, jika ia mengambil uang pasti Al l ah mengetahui perbuatannya. Ol eh karena itu, ia tidak jadi mengambilnya. Bagaimana penilaianmu terhadap sifat Lala? Apakah itu berarti Lala tel ah merasakan fungsi beri man kepada Allah? Jika kamu mengalami peri sti wa seperti Lal a, apa yang kamu lakukan? 2. Ami r seri ng berbohong kepada i bunya u n t u k men dapat kan u an g. Ber bagai al asan i a kemukakan kepada i bunya, seper t i uang sakunya h i l ang, unt uk membayar sumbangan, atau untuk iuran OSIS. Sebagai teman, A l i seri ng me- n asi h at i A m i r agar m en gh en t i k an p er bu at an n y a. Kat a A l i , w al au p u n ibunya tidak mengetahui perbuatannya, Allah pasti mengetahui. Namun, nasihat Ali bagai angin berlalu. Amir tetap saja melakukan perbuatannya. Bagai mana pendapatmu tentang sikap Amir tersebut? Apakah Amir telah mengingkari sifat-sifat wajib bagi Allah? Jelaskan pendapatmu