Al-Fatta-h. Belajar dari masalah.

Pendidikan Agama Islam Kelas VII 31 Innaka la- tahdi - man ah.babta wala -kinnalla-ha yahdi- may yasya-’u, wa huwa a‘lamu bil-muhtadi - na Artinya: Sungguh, engkau Muhammad tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki, Dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk. Q.S. al-Qas.as. [28]: 56 Kita dapat meneladani nama Allah al-Ha-di - ini. Kita dapat mencontoh dalam keluasan ilmu Allah. Jika kamu ingin mem- beri tahu teman, bukankah kamu harus tahu lebih dahulu? Untuk bisa meneladani al-Ha-di - , kamu harus pandai dan berwawasan luas. Dengan begitu, kamu bisa memberi arahan jika diperlukan. Misalnya kamu ditanya teman atau adik tentang suatu pelajaran, kemudian kamu menjelaskannya. Penjelasanmu itu merupakan petunjuk. Untuk bisa seperti itu, kamu harus pandai.

6. As-Sala-m

As-Sala-m merupakan salah satu nama Allah. As-Sala-m berarti M aha Pemberi kesel amatan. Hanya Al l ah yang mengaruni ai keselamatan kepada diri kita. Syekh Tosun Bayrak al-Jerrahi. 2007: halaman 49–51 Perhatikanlah Asma’ul Husna as-Sala-m dalam ayat berikut ini. . . . . Al-malikul-quddu-sus-sala-mul-mu’minul-muhaiminul-‘azi - zul- jabba-rul-mutakabbiru, . . . . Artinya: Maha Raja, Yang Mahasuci, Yang Mahasejahtera, Yang Maha Menjaga Keamanan, Pemelihara keselamatan, Yang Mahaperkasa, Yang Mahakuasa, Yang Memiliki segala keagungan . . . . al-H.asyr [59]: 23 Dal am menjal ani hi dup, ki ta seri ng menghadapi per- masal ahan. Permasal ahan tersebut bi sa sederhana, bi sa juga rumi t, dan bahkan dapat mengancam kesel amatan di ri ki ta. Misalnya menderita sakit, diancam oleh orang lain, mengalami kecelakaan, atau tertimpa bencana alam. Kita tidak dapat menjamin untuk selamat dari masalah tersebut karena hanya Allah Yang Maha Pemberi keselamatan. Dengan demikian, kita harus selalu menjaga dari segala sesuatu yang dapat membahayakan diri kita. Untuk menjaga kesehatan tubuh, kita lakukan dengan menjalankan pola hidup sehat agar tidak mudah terserang penyakit. Untuk menghindari musibah yang lain dapat kita lakukan dengan menguasai ilmu dan bersikap hati-hati. 32 Pendidikan Agama Islam Kelas VII Agar ki ta sel amat dari hal -hal yang membahayakan, ki ta harus memohon perlindungan kepada Allah setiap saat. Selain itu, kita dianjurkan untuk selalu memberi pesan kebaikan dan keselamatan kepada orang lain. Misalnya dengan mengucapkan salam kesejahteraan kepada mereka.

7. Al-Wadu-d

Asma’ul Husna al-Wadu-d artinya Maha Mengasihi. Dia yang mengasi hi terhadap semua makhl uk-Nya, termasuk di ri ki ta. Coba kamu renungkan, kita secara sadar atau tidak sadar sering melakukan kemaksiatan. Oleh karena Allah bersifat kasih sayang, Dia tidak langsung menimpakan hukuman kepada kita. Allah bahkan tetap mengaruniai nikmat yang sangat banyak kepada kita. Cermatilah ayat berikut ini. Wa huwal-gafu-rul-wadu-du Artinya : Dan Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Pengasih. Q.S. al-Buru-j [85]: 14 Sudahkah kamu membiasakan diri untuk memiliki sifat kasih sayang kepada orang lain? Kita harus mencintai mereka dengan selalu bersikap baik. Misalnya dengan menjaga hati, ucapan, dan tingkah laku. Kita jaga ucapan agar selalu mengeluarkan kata- kata yang baik dan bermanfaat. Kita jaga tingkah laku dengan bersikap sopan, rendah hati, dan mengamalkan sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain. Menurut Imam Gazali, sifat kasih sayang ter- hadap orang lain dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan sebagai berikut. 1. Mencintai orang lain sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. 2. Mencintai orang lain melebihi cinta terhadap dirinya sendiri. 3. Tetap mencintai orang lain, meskipun orang tersebut telah berbuat kurang baik kepada diri kita. Rasulullah memiliki sifat kasih sayang kepada orang lain, bah kan kepada or an g-or an g y an g m em ben ci n y a. Ket i ka Rasul ul l ah berdakw ah ke Tai f, bel i au mendapatkan cel aan, cemoohan, dan ancaman fisik hingga kakinya berdarah. Akan tetapi, beliau tidak marah dan membenci mereka. Beliau bahkan memohon, ” Ya A l l ah, beri kanl ah hi dayah kepada kaumku, sesungguhnya mereka ti dak mengetahui ” . Itul ah si fat kasi h sayang yang di contohkan Rasul ul l ah kepada ki ta. Si fat kasi h sayang bermuara pada perdamaian, sedangkan membenci dan keras hati akan menyebabkan perselisihan dan pertentangan di antara kita. Oleh karena itu, kita perlu membiasakan bersikap kasih sayang kepada orang lain. Sumber: Dokumen Penerbit ▲ ▲ ▲ ▲ ▲ Gambar 3.5 Peneladanan terhadap Asma’ul Husna al-Wadu - d dapat dilakukan dengan mengasihi sesama.