Konjungsi Korelatif Jenis konjungsi

fonologis lainnya. Dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik ., tanda Tanya ?, atau tanda seru . sementara itu di dalamnya disertakan pula berbagai tanda baca seperti koma,, titik dua :, tanda pisah -, dan spasi. Tanda titik, tanda t anya, tanda seru sepadan dengan intonasi akhir, sedangkan tanda baca lain sepadan denga jeda. Spasi yang mengikuti tanda titik, tanda Tanya, dantanda seru melambangkan kesenyapan. 20

2. Unsur-Unsur Kalimat

Kalimat memiliki unsur-unsur kalimat 21 .. Apabila dalam suatu kalimat terdapat unsur-unsur tersebut maka akan menghasilkan sebuah kalimat yang benar dan bermakna yang baik. Sehingga dapat didengar dan dimengerti dengan jelas oleh pendengar. a. Subjek Unsur pertama dalam kalimat ialah subjek. Apabila kalimat tersebut merupakan kalimat aktif. Maka subjek berada didepan predikat. Namun, apabila kalimat tersebut merupakan kalimat pasif. Maka, subjek berada dibelakang predikat. Ada beberapa cara untuk mengetahui keberadaan subjek dalam suatu kalimat. Cara yang digunakan adalah dengan menggunakan pertanyaan. Siapa + yang + predikat apabila suatu subjek itu adalah subjek orang, atau Apa + yang + predikat apabila yang menjadi subjek itu bukan orang. Perhatikanlah kalimat berikut ini: Rani sedang membaca. Dengan menerapkan rumus sebelumnya, maka pertanyaanya adalah „siapa yang sedang membaca?‟. Jawabannya tentu adalah „Rani.‟ Maka, subjek kalimat tersebut adalah „Rani‟. 20 Hasan Alwi, dkk., Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, h. 311 21 Kunjana rahardi. 2010. “Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi”, h. 77 Di dalam rumah itu telah ditemukan bom berukuran besar yang siap meledak. Pada kalimat di atas, subjek kalimatnya ialah terima kasih. Alasannya, predikatnya ialah kami ucapkan. Maka, rumusan pertanyaan untuk mengidentifikasi subjeknya ialah apa yang telah ditemukan di dalam rumah itu?. Adapun jawabannya ialah bom yang berukuran besar yang siap meledak. b. Predikat Cara yang paling mudah digunakan untuk mengidentifikasi predikat kalimat adalah dengan menggunakan formula pertanyaan „bagaimana‟ atau „mengapa‟. Perhatikanlah kalimat berikut ini: Rano menangis tersedu-sedu. Dengan menerapkan rumus sebelumnya, maka pertanyaanya adalah „mengapa Rano‟ atau „bagaimana Rano?‟. Jawabannya tentu adalah „menangis tersedu-sedu‟. Maka, predikat dalam kalimat tersebut adalah „menangis tersedu-sedu‟. c. Objek Adanya suatu objek kalimat apabila predikat kalimat tersebut merupakan verba atau kata kerja yang sifatnya aktif transitif. Kalimat yang memiliki verba transitif, yang lazimnya berawalan „me-‟. Maka dalam kalimat tersebut terdapat objek kalimat. Perhatikanlah kalimat berikut ini: Rasyid menerima hadiah. Unsur hadiah adalah objek dalam kalimat tersebut. Alasannya kata hadiah hadir setelah kata kerja berawalan „me‟. d. Pelengkap Pelengkap dalam suatu kalimat bertugas untuk melengkapi kata kerja dalam suatu kalimat. Objek kalimat dan pelengkap kalimat memiliki perbedaan dan persamaan. Perbedaan antara keduanya ialah dalam kalimat pasif, pelengkap tidak dapat menempati fungsi subjek. Pada