Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data

penggunaan kata penghubung dalam kalimat majemuk di kelas V Kesulitan dalam mengajar penggunaan kata penghubung dalam kalimat majemuk di kelas V 4,5 Strategi yang digunakan agar siswa lebih paham 6,7,8 Evaluasi yang digunakan 9 Pentingnya mengajarkan penggunaan kata penghubung dalam kalimat majemuk 10 3. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, dan agenda. 9 Tujuan dari studi . dokumentasi ini adalah sebagai bukti dar hasil penelitian. 4. Tes Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tes. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. 10 Tes yang diberikan dalam bentuk soal pilihan ganda PG. Soal pilihan ganda adalah bentuk tes yang mempunyai satu jawaban yang benar atau paling tepat. Tes dalam teknik penelitian merupakan sebagai cara yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar yang diperoleh siswa setelah memperoleh pengajaran. 9 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, h. 206 10 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta, Rineka Cipta, 2010, Cet-14, h.193

E. Kontrol Terhadap Validitas Internal

1. Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. 11 Keabsahan suatu data dapat dilakukan dengan teknik pemeriksaan yangdidasarkan atas kriteria tertentu. Ada empat kriteria dalam teknik pemeriksaan data, yaitu kredibilitas, keteralihan, kebergantungan, dan kepastian. 12 Untuk mengukur validitas soal tersebut menggunakan program ANNATES versi 4.0.2. Penghitungan validitas dengan menggunakan program ANNATES dinyatakan valid jika memiliki nilai dalam batas signifikansi di bawah ini. 13 df N-2 P = 0,05 P = 0,01 df N-2 P = 0,05 P = 0,01 10 0,576 0,708 60 0,250 0,325 15 0,482 0,606 70 0,233 0,302 20 0,423 0,549 80 0,217 0,283 25 0,381 0,496 90 0,205 0,267 30 0,349 0,449 100 0,195 0,254 40 0,304 0,393 125 0,174 0,228 50 0,273 0,354 150 0,159 0,208 Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung. 11 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, h. 211 12 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 321 13 Merina Khoirunisa, Penggunaan Pendekatan Contextual Teaching and Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Peserta Didik Kelas VIII.1 Mts. Al Makmur Ciganjur, Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012, tidak dipublikasikan, h. 43 Dari hasil penghitungan terhadap 40 butir soal yang diujicobakan, maka soal yang tidak valid disisihkan. Butir soal yang valid berjumlah 25 soal, dan yang tidak valid berjumlah 15 soal. 2. Reliabilitas Suatu alat ukur memiliki reliabilitas yang baik jika alat ukur itu memiliki konsistensi yang handal walau dikerjakan oleh siapapun dalam level yang sama, dimanapun dan kapanpun. Selain pengujian validitas, sebuah tes juga hasrus memiliki reliabilitas. Reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Tes hasil belajar yang baik harus memiliki reliabilitas yang harus dipercaya, artinya setelah tes hasil belajar itu dilaksanakan berulang kali terhadap subyek yang sama, hasilnya selalu relatif sama. Uji ini dilakukan dengan menggunakan program ANNATES versi 4.0.2 dengan kriteria kategori reliabilitas sebagai berikut: Tabel 3.7 Kriteria Besar Korelasi Nilai Korelasi Kriteria r 11 0,20 Tidak ada korelasi 0,20 r 11 0,40 Korelasi rendah 0,40 r 11 0,70 Korelasi sedang 0,70 r 11 0,90 Korelasi tinggi 0,90 r 11 1,00 Korelasi sangat tinggi r 11 = 1,00 Korelasi sempurna 3. Indeks Kesukaran Soal Tingkat kesukaran untuk setiap item soal menunjukkan apakah butir soal itu tergolong sukar, sedang atau mudah. Tingkat kesukaran merupakan salah satu analisis kuantitatif proporsi atau perbandingan siswa yang menjawab benar dengan keseluruhan siswa yang mengikuti tes. Indeks kesukaran rentangnya dari 0,0 – 0,1. Semakin besar indeks kesukaran menunjukkan semakin mudah butir soal dan sebaliknya semakin rendah indeks kesukaran menunjukkan semakin sulit butir soal. Tingkat kesukaran dapat diketahui dengan menggunakan program ANNATES. Tingkat kesukaran yang baik adalah P = 0,5 atau 0,15. 14 dengan klasifikasi sebagai berikut: Table 3.8 Klasifikasi Interprestasi Indeks Kesukaran Nilai IK Interprestasi IK = 0,00 Sangat sukar 0,00 IK 0,30 Sukar 0,30 IK 0,70 Sedang 0,70 IK 1,00 Mudah IK = 1,00 Sangat mudah Hasil penghitungan butir soal menunjukkan dari 40 butir soal yang diujikan terdapat 20 butir soal sangat mudah, 8 butir soal mudah, 7 butir soal sedang, 2 butir soal sukar, dan 3 butir soal sangat sukar. 4. Daya Pembeda Soal Daya pembeda soal adalah kemampuan sebuah soal untuk membedakan antara siswa yang menjawab dengan benar berkemampuan tinggi dengan siswa yang menjawab salah berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D. Untuk mengetahui daya pembeda dapat 14 Merina Khoirunisa, Penggunaan Pendekatan Contextual Teaching and Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Peserta Didik Kelas VIII.1 Mts. Al Makmur Ciganjur , h.45. dilakukan dengan program ANNATES versi 4.0.2. Klasifikasi interprestasi daya pembeda tiap butir soal yang digunakan adalah sebagai berikut: 15 Table 3.9 Klasifikasi Interprestasi Daya Pembeda Nilai D p Interprestasi 0,00 – 0,20 Buruk 0,21 – 0,40 Cukup 0,41 – 0,70 Baik 0,71 – 1,00 Baik Sekali Hasil 40 butir soal yang diujikan menunjukkan terdapat 4 soal berkategori baik sekali, 2 soal berkategori baik, 10 soal berkategori cukup, dan 24 soal berkategori buruk.

F. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data

Untuk mengecek keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan kredibilitas. Kriteria ini dipergunakan untuk membuktikan bahwa data atau informasi yang diperoleh benar-benar mengandung nilai kebenaran truth value. Adapun teknik yang dilakukan antara lain: 1. Pengamatan secara seksama Pengamatan secara seksama dilakukan secara terus menerus untuk memperoleh gambaran yang nyata tentang penggunaan kata penghubung dalam kalimat majemuk. 2. Trianggulasi Trianggulasi merupakan suatu teknik pemeriksaan data dengan membandingkan data yang diperoleh dari satu sumber ke sumber lainnya pada saat yang berbeda atau membandingkan data yang memperoleh dari sumber ke sumber lainnya dengan pendekatan yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk mengecek atau membandingkan data penelitian yang dilakukan sehingga informasi yang didapatkan memperoleh kebenaran. 15 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik , h. 218. 3. Mengadakan membercheck Membercheck dimaksudkan untuk memeriksa keabsahan data. Membercek dilakukan setiap akhir kegiatan wawancara. Dalam hal ini, peneliti berusaha menggulang kembali garis besar hasil wawancara berdasarkan catatan yang dilakukan peneliti agar informasi yang diperoleh dapat digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yang dimaksud oleh sumber data.

G. Analisis Data

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber. Setelah dibaca, dipelajari dan ditelaah baru kemudian dilakukan analisis model interaktif dengan tahapan: 1. Pengumpulan Data Peneliti membuat catatan yang dikumpulkan melalui melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan tes pilihan ganda yang merupakan catatan lapangan yang terkait dengan pertanyaan dan atau tujuan penelitian. Data yang dikumpulkan adalah hasil belajar siswa terhadap penggunaan kata penghubung dalam kalimat majemuk. 2. Reduksi Data Reduksi data dilakukan selama penelitian berlangsung, bahkan langkah ini dilakukan sebelum data benar-benar dikumpulkan. Peneliti sudah mengetahui data apa saja yang dibutuhkan terkait penelitiannya tentang penggunaan kata penghubung dalam kalimat majemuk. 3. Penyajian Data Setelah melakukan reduksi data, langkah selanjutnya adalah penyajian data atau sekumpulan informasi yang terkumpul melalui wawancara, observasi, studi dokumentasi dan pengisian tes pilihan ganda. 4. Skoring Memberikan nilai pada jawaban angket, setiap jawaban yang benar bernilai 5. Kemudian melihat nilai jawaban responden, dengan tolak ukur kemampuan siswa yakni dikatakan mampu apabila 80 siswa memperoleh