Metode Pengukuran Antropometri Indeks Antropometri

2.4.1.2 Biokimia

Beberapa tahap perkembangan kekurangan gizi dapat diidentifikasi dengan cara biokimia dan lazim disebut cara laboratorium. Cara ini dapat digunakan untuk mendeteksi keadaan defisiensi subklinis. Bersifat objektif, bebas dari faktor emosi dan subjektif lain. Metode ini mampu merefleksikan kadar zat gizi tubuh total atau besarnya simpanan di jaringan yang paling sensitif terhadap deplesi sehingga disebut uji biokimia statis. 40 Cara lain untuk mengukur keadaan defisiensi subklinis adalah uji gangguan fungsional. Uji gangguan fungsional adalah pengukuran perubahan dalam aktivitas enzim spesifik atau kadar komponen darah spesifik tergantung zat gizi yang diberikan, pengukuran produksi metabolit abnormal, pengukuran fungsi fisiologi dan perilaku yang tergantung pada zat gizi spesifik. 40

2.4.1.3 Biofisika

Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi khususnya jaringan dan melihat perubahan struktur dari jaringan. Umumnya dapat digunakan dalam situasi tertentu seperti kejadian buta senja epidemik. Cara yang digunakan adalah tes adaptasi gelap. 40

2.4.1.4 Antropometri

Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. 40

2.4.2 Metode Pengukuran Antropometri

Antropometri secara umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot, dan jumlah air dalam tubuh. Macam- macam pengukuran antropometri yang bisa digunakan untuk melihat pertumbuhan adalah sebagai berikut: 40 a. Berat badan BB Berat badan mencerminkan jumlah protein, lemak, air, dan massa mineral tulang, untuk menilai status gizi biasanya BB dihubungkan dengan pengukuran lain, seperti umur dan tinggi badan. b. Tinggi badan TB Penilaian status gizi pada umumnya hanya mengukur total tinggi atau panjang yang diukur secara rutin. c. Panjang badan PB Dilakukan pada balita yang berumur kurang dari dua tahun atau kurang dari tiga tahun yang sukar untuk berdiri pada waktu pengumpulan data TB. d. Lingkar kepala Pengukuran lingkar kepala biasa digunakan pada kedokteran anak yang digunakan untuk mendeteksi kelainan seperti hydrocephalus ukuran kepala besar atau microcephaly ukuran kepala kecil. e. Lingkar dada Lingkar dada berkembang dengan pesat sampai anak berumur tiga tahun sehingga bisa digunakan pada anak berusia 2-3 tahun. f. Lingkar lengan atas LILA Biasa digunakan pada anak balita serta wanita usia subur. Pengukuran LILA dipilih karena pengukuran relatif mudah, cepat, harga alat murah, tidak memerlukan data umur untuk balita yang kadang kala susah mendapatkan data umur yang tepat. g. Umur Faktor umur sangat penting dalam penentuan status gizi. Kesalahan penentuan umur akan menyebabkan interpretasi status gizi menjadi salah. Hasil pengukuran TB dan BB yang akurat, menjadi tidak berarti bila tidak disertai dengan penentuan umur yang tepat.

2.4.3 Indeks Antropometri

Indeks antropometri yaitu sebagai berikut: 39,40 1. Berat Badan Menurut Umur BU Berat badan adalah salah satu parameter yang memberikan gambaran massa tubuh. Massa tubuh sangat sensitif terhadap perubahan-perubahan yang mendadak, misalnya karena terserang penyakit infeksi, menurunnya nafsu makan atau menurunnya jumlah makanan yang dikonsumsi. Dalam keadaan normal, dimana keadaan kesehatan baik dan keseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan zat gizi terjamin, maka berat badan berkembang mengikuti pertambahan umur. Sebaliknya dalam keadaan abnormal, terdapat dua kemungkinan perkembangan berat badan yaitu dapat berkembang cepat atau lebih lambat dari keadaan normal. Berdasarkan karakteristik berat badan ini, maka indeks berat badan menurut umur digunakan sebagai salah satu cara pengukuran status gizi, mengingat karakteristik berat badan yang labil, maka indeks BBU lebih menggambarkan status gizi seseorang saat ini. 2. Tinggi Badan Menurut Umur TBU Tinggi badan merupakan antropometri yang menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal. Pada keadaan normal, tinggi badan tumbuh seiring dengan pertambahan umur. Pertumbuhan tinggi badan tidak seperti berat badan, pengaruh defisiensi zat gizi terhadap tinggi badan akan nampak dalam waktu yang relatif lama. 3. Berat Badan Menurut Tinggi Badan BBTB Berat badan memiliki hubungan yang linier dengan tinggi badan. Dalam keadaan normal, perkembangan berat badan akan searah dengan pertumbuhan berat badan dengan kecepatan tertentu. Indeks BBTB merupakan indikator yang baik untuk menilai status gizi saat ini. 4. Indeks Massa Tubuh IMT Masalah kekurangan gizi merupakan masalah yang penting, karena mempunyai risiko penyakit-penyakit tertentu. Oleh karena itu, pemantauan keadaan tersebut perlu dilakukan secara berkesinambungan, salah satu cara adalah dengan mempertahankan berat badan yang ideal atau normal dengan menggunakan metode Indeks Massa Tubuh IMT. IMT menggunakan rumus perhitungan yaitu sebagai berikut: IMT = Berat badan kg Tinggi badan m x Tinggi badan m 5. Lingkar Lengan Atas Terhadap Umur LILAU Indeks antropometri ini dapat mengidentifikasikan KEP kekurangan energi dan protein pada balita, membutuhkan alat ukur yang murah dan pengukuran cepat.

2.5 Pengukuran Lingkar Lengan Atas

Pengukuran LILA dilakukan melalui urut-urutan yang telah ditetapkan. Ada tujuh urutan pengukuran LILA, yaitu: 40 1. Tetapkan posisi bahu dan siku 2. Letakkan pita antara bahu dan siku, lalu tentukan titik tengah lengan 3. Lingkarkan pita LILA pada titik tengah lengan 4. Pita dilingkarkan secara pas sesuai dengan ukuran lengan atas pasien 5. Cara pembacaan skala yang benar Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengukuran LILA yaitu pengukuran dilakukan di bagian tengah antara bahu dan siku lengan kiri kecuali orang kidal kita ukur lengan kanan. Lengan harus dalam posisi bebas, lengan baju dan otot lengan dalam keadaan tidak tegang atau kencang. Alat pengukur dalam keadaan baik dalam arti tidak kusut atau sudah dilipat-lipat sehingga permukaannya sudah tidak rata. 40