Parameter dalam pengukuran lingkar lengan atas dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
35
Tabel 1. Parameter pengukuran lingkar lengan atas
Usia thn
Lingkaran lengan cm Baku
90 Baku 80 Baku
70 Baku 60 Baku
♂ ♀
♂ ♀
♂ ♀
♂ ♀
♂ ♀
6 17.3 17.3 15.6 15.5 13.8 13.8 12.1 12.1 10.4 10.4
7 17.8 17.8 16.0 16.0 14.2 14.2 12.5 12.5 10.7 10.7
8 18.4 18.4 16.5 16.6 14.7 14.7 12.9 12.9 11.0 11.1
9 19.0 19.1 17.1 17.2 15.2 15.3 13.3 13.4 11.4 11.5
10 19.7 19.9 17.7 17.9 15.8 15.9 13.8 13.9 11.8 11.9
11 20.4 20.7 18.4 18.6 16.3 16.7 14.3 14.5 12.2 12.4
12 21.2 21.5 19.1 19.3 16.9 17.2 14.8 15.0 12.7 12.9
13 22.2 22.4 20.0 20.2 17.7 17.9 15.5 15.7 13.3 13.4
14 23.2 23.2 20.9 20.9 18.6 18.5 16.3 16.2 13.9 13.9
15 25.0 24.4 22.5 20.0 20.0 19.5 17.5 17.1 15.0 14.6
16 26.0 24.7 23.4 22.2 20.8 19.7 18.2 17.3 15.6 14.8
17 26.8 24.9 24.1 22.3 21.4 19.9 18.8 17.4 16.1 15.5
Nilai pada kolom baku dan 90 baku merupakan parameter LLA yang dimana menunjukkan status gizi yang baik. Nilai pada kolom 80 baku, 70 baku,
60 baku menunjukkan status kekurangan gizi. Kolom 80 baku merupakan kekurangan nutrisi cukup. Kolom 70 baku merupakan kekurangan nutrisi sedang
dan kolom 60 baku merupakan parameter kekurangan nutrisi buruk. Pada setiap tingkatan status gizi tersebut dibedakan ukuran untuk anak laki-laki dan perempuan.
35
2.6 Masalah Gizi Kurang
Masalah gizi kurang umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan pangan, kurang baiknya kualitas lingkungan sanitasi, kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang gizi, menu seimbang yaitu asupan yang tidak
adekuat atau kurangnya kapasitas dalam metabolisme substrat yang dibutuhkan untuk fungsi normal bagi tubuh, kesehatan, serta adanya daerah miskin gizi iodium.
37
Pada anak-anak, kekurangan gizi dapat menyebabkan berat badan kurang, mudah terserang penyakit, badan letih, penyakit defisiensi gizi, malas, terhambatnya
pertumbuhan, dan perkembangan baik fisik maupun psikomotor dan mental.
39
2.7 Keilitis Angularis
Keilitis angularis atau yang dikenal juga dengan perleche adalah inflamasi pada sudut bibir yang dapat terjadi pada anak-anak dan dewasa.
9,16,40
Keilitis angularis berasal dari kata angular yang artinya sudut dan cheilitis yang artinya
inflamasi dan fisur pada kulit bibir. Secara medis keilitis angularis dapat diartikan sebagai reaksi inflamasi pada sudut mulut yang biasanya dimulai di perbatasan
mukokutan dan meluas ke dalam kulit yang ditandai dengan fisur dan kemerahan.
41,42
2.7.1 Etiologi
Faktor-faktor etiologi keilitis angularis dapat menjadi penyebab tunggal atau juga dapat kombinasi. Keilitis angularis sering terjadi dalam keadaan kronis pada
orang tua. Berikut ini etiologi dari keilitis angularis:
16
1. Agen infeksi merupakan penyebab utama. Agen infeksi seperti kandida atau stafilokokus dapat terisolasi pada 54 lesi keilitis angularis.
Candida albicans merupakan agen infeksi yang sering terisolasi pada lesi keilitis angularis dan terbawa oleh saliva, serta sering dijumpai pada pengguna
gigi tiruan khususnya pada penyakit denture stomatitis dan beberapa kasus keilitis angularis yang berhubungan dengan alergi dari bahan gigi tiruan.
Stafilokokus dan streptokokus dapat juga dijumpai pada keilitis angularis.
2. Faktor mekanis berperan pada pasien dengan edentulus yang tidak menggunakan gigi tiruan, atau menggunakan gigi tiruan yang tidak adekuat. Sebagai
akibat dari proses penuaan, bibir atas akan menurun serta ditahan oleh bagian mulut
bawah di sudut mulut sehingga menciptakan lipatan dan kerutan. Pengkerutan dari epitel di sudut mulut bisa juga terjadi karena kebiasaan menjilat atau menghisap sudut
mulut. 3. Defisiensi nutrisi zat besi, vitamin B, dan asam folat dan defisiensi imun
bisa mendukung terjadinya proliferasi spesies kandida Defisiensi nutrisi, berdasarkan penelitian-penelitian yang ada yaitu
defisiensi riboflavin, asam folat, zink, dan malnutrisi protein terlibat dalam terjadinya keilitis angularis. Keilitis angularis merupakan tanda awal dari anemia atau defisiensi
vitamin seperti vitamin B
12
. Defisiensi imun seperti pada diabetes melitus, sindroma down atau
HIV dapat dijumpai keilitis angularis yang dikaitkan dengan kandidiasis. 4. Kondisi yang tidak umum dimana bibir mengalami pembesaran, seperti
pada penderita orofacial granulomatosis, lebih dari 20 dijumpai kasus keilitis angularis, walaupun spesies kandida jarang ditemukan.
2.7.2 Gambaran Klinis
Gambaran klinis keilitis angularis berupa kerutan pada epitel komisura. Kerutan semakin jelas menjadi bentuk fisur yang dalam dan berkembang menjadi
ulserasi, tapi tidak memiliki kecenderungan untuk berdarah, namun dapat terbentuk krusta. Fisur ini tidak melibatkan permukaan mukosa dari komisura bagian dalam
mulut, tapi berhenti pada mucocutaneous junction Gambar 1.
19,43,44
2.7.3 Tipe-Tipe Keilitis Angularis
Menurut Ohman dkk keilitis angularis dapat dibedakan atas beberapa tipe yaitu:
44
a. Tipe 1: lesi ditandai dengan fisur tunggal yang terbatas pada sudut mulut dan atau sedikit meluas pada kulit sekitarnya Gambar 1.
Gambar 1. Lesi keilitis angularis tipe 1 b. Tipe 2: lesi yang terdiri dari fisur tunggal yang lebih panjang dan lebih
dalam dibandingkan dengan keilitis angularis tipe 1 serta mengikuti lipatan kulit sudut mulut. Biasanya eritema di sekitar fisur Gambar 2.
Gambar 2. Lesi keilitis angularis tipe 2
c. Tipe 3: lesi dengan beberapa fisur yang arahnya menyebar dari sudut mulut kekulit sekitar Gambar 3.
Gambar 3. Lesi keilitis angularis tipe 3
d. Tipe 4: lesi tanpa fisur dengan eritema luas pada kulit yang berdekatan Gambar 4.
Gambar 4. Lesi keilitis angularis tipe 4
2.7.4 Diagnosis
Diagnosis dapat ditegakkan dengan melakukan anamnesis, pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjuang.
45
Anamnesis berupa evaluasi dari faktor lokal penyebab keilitis angularis dibutuhkan karena perawatan fokus pada penyembuhan
keilitis angularis. Pendekatan pada pasien keilitis angularis dilakukan dengan hati- hati berupa pencatatan riwayat lengkap mengenai lokasi, durasi, riwayat tentang
adanya kontak pada sudut mulut, faktor yang memperparah terjadinya keilitis angularis mencakup penggunaan rokok, pemaparan sinar UV, riwayat penggunaan
obat-obatan, adanya masalah imun, riwayat penyakit sistemik, anemia, penyakit pada saluran pencernaan, pasien dengan riwayat penggunaan ortodonti serta riwayat dental
serta oral hygiene, dan malnutrisi.
9
Pemeriksaan klinis harus sejalan dengan pemeriksaan catatan medis untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Pemeriksaan mikrobiologi dengan swab pada
ketika sudut mulut dapat membantu.
46,47
Pemeriksaan penunjang dengan pengukuran kadar hemoglobin. Keilitis angularis dapat disebabkan oleh defisiensi vitamin B, untuk mengukur kadar vitamin
B dan reseptor transferring, spesimen darah tidak puasa diperoleh dengan plebotomi dari pemeriksaan pasien.
7
Selain itu, bila perlu penilaian status gizi dilakukan untuk mengetahui status gizi pada anak mengenai ada tidaknya malnutrisi.
36
2.7.5 Perawatan
Perawatan keilitis angularis dapat dilakukan setelah menentukan faktor etiologinya terlebih dahulu. Perawatan keilitis angularis mencakup identifikasi, faktor
etiologi dan menyingkirkan atau mengkoreksi faktor predisposisi. Penyingkiran atau koreksi faktor predisposisi antara lain memperbaiki kehilangan vertikal dimensi,
mengobati infeksi mikroorganisme oral dengan obat yang tepat, mengkoreksi gangguan sistemik seperti diabetes dan anemia dan menjaga kebersihan rongga
mulut.
43
Keilitis angularis karena infeksi kandida dapat dirawat dengan nistatin atau amfoterisin B yang diaplikasikan secara topikal. Keilitis angularis karena kandida
dengan keilitis angularis karena stafilokokus sulit untuk dibedakan dan infeksi keilitis angularis sering merupakan kombinasi dari keduanya. Sehingga dapat digunakan
perawatan kombinasi antibiotik dan antifungal. Krim miconazole 2 efektif melawan kandida dan kokus gram positif. Jika terjadi infeksi kandida pada rongga
mulut, maka keilitis angularis potensial untuk rekuren sehingga dapat diberikan tablet hisap antifungal bila diperlukan.
42,43
2.8 Hubungan Status Gizi dengan Keilitis Angularis
Angka kecukupan gizi AKG yang tidak dapat terpenuhi dapat menyebabkan terjadinya keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan
protein dalam makanan sehari-hari atau disebut dengan kekurangan energi protein yang pertama sekali dikenal pada tahun 1920 dan paling sering terjadi di negara yang
sedang berkembang. Anak-anak dengan kekurangan energi protein di negara manapun menyebabkan kegagalan pertumbuhan dan perkembangan anak.
8
Pemeriksaaan mulut dapat memberikan informasi yang cepat dan vital tentang keadaan gizi pasien. Dokter gigi dapat menjadi orang pertama yang menemukan
tanda klinis dari kekurangan gizi, yang mempunyai efek bukan hanya di mulut, tetapi juga kesehatan secara umum dan fungsi mental.
8,33
Kekurangan gizi dapat menimbulkan manifestasi berupa keilitis angularis. Berdasarkan penelitian Bamji di Hyberabad pada 407 orang anak-anak usia 5-13
tahun telah ditunjukkan bahwa diantara simtom defisiensi nutrisi yang paling jelas adalah keilitis angularis yaitu 41,3.
18
Keilitis angularis karena kekurangan gizi sering dijumpai pada anak-anak yang masih muda pada dekade pertama dan kedua
kehidupan. Terdapat perdebatan tentang penyebab keilitis angularis dan banyak faktor yang diduga mempengaruhi patogenitas dari keadaan ini, termasuk kekurangan
gizi dan infeksi. Kekurangan gizi dapat karena kekurangan vitamin B2, riboflavin, vitamin B6, piridoksin, zat besi, asam folat, dan bioti. Kekurangan vitamin B
kompleks lebih sering daripada hanya vitamin B individual.
8
Keilitis angularis yang berhubungan dengan kekurangan gizi terjadi secara bilateral dan biasanya meluas beberapa mm dari sudut mulut pada mukosa pipi dan ke
lateral pada kulit sirkum oral sekitar 1-10 mm. Keadaan dasar lesi tersebut lembab serta terbentuk fisur yang tajam.
8
2.9 Kerangka Teori
2.10 Kerangka Konsep