Klinis Biokimia Biofisika Penilaian Status Gizi

terjadi karena jumlah energi yang masuk lebih sedikit dari anjuran kebutuhan individu. 37

2.4.1 Penilaian Status Gizi

Penilaian status gizi adalah interpretasi dari data yang didapatkan dengan menggunakan berbagai metode untuk mengidentifikasi populasi atau individu yang berisiko atau dengan status kurang. 38 Menurut Hartriyanti dan Triyanti, penilaian status gizi bertujuan untuk: 39 1. Memberikan gambaran secara umum mengenai metode penilaian status gizi. 2. Memberikan penjelasan mengenai keuntungan dan kelemahan dari masing- masing metode yang ada. 3. Memberikan gambaran singkat mengenai pengumpulan data, perencanaan, dan implementasi untuk penilaian status gizi. Penilaian status gizi dapat dibagi menjadi 4 penilaian yaitu klinis, biokimia, biofisik, dan antropometri. 39

2.4.1.1 Klinis

Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan defisiensi zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel superficial epithelial tissues seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid. 40 Penggunaan metode ini umumnya untuk survei secara cepat. Survei ini dirancang untuk mendeteksi secara tepat tanda-tanda klinis umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Disamping itu digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi seseorang dengan melakukan pemeriksaan secara fisik yaitu tanda sign dan gejala symptom atau riwayat penyakit. 40

2.4.1.2 Biokimia

Beberapa tahap perkembangan kekurangan gizi dapat diidentifikasi dengan cara biokimia dan lazim disebut cara laboratorium. Cara ini dapat digunakan untuk mendeteksi keadaan defisiensi subklinis. Bersifat objektif, bebas dari faktor emosi dan subjektif lain. Metode ini mampu merefleksikan kadar zat gizi tubuh total atau besarnya simpanan di jaringan yang paling sensitif terhadap deplesi sehingga disebut uji biokimia statis. 40 Cara lain untuk mengukur keadaan defisiensi subklinis adalah uji gangguan fungsional. Uji gangguan fungsional adalah pengukuran perubahan dalam aktivitas enzim spesifik atau kadar komponen darah spesifik tergantung zat gizi yang diberikan, pengukuran produksi metabolit abnormal, pengukuran fungsi fisiologi dan perilaku yang tergantung pada zat gizi spesifik. 40

2.4.1.3 Biofisika

Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi khususnya jaringan dan melihat perubahan struktur dari jaringan. Umumnya dapat digunakan dalam situasi tertentu seperti kejadian buta senja epidemik. Cara yang digunakan adalah tes adaptasi gelap. 40

2.4.1.4 Antropometri