Instrumen Validitas dan Realibilitas

X 1 : Pembelajaran kimia menggunakan model pembelajaran LC 5-E X 2 : Pembelajaran kimia menggunakan model pembelajaran SBEI O : Posttest yang diberikan setelah perlakuan

2. Metode Penelitian

Metode penelitian yang di gunakan adalah quasi eksperimen. Di dalam penelitian ini tes dilakukan sebanyak satu kali yaitu tes setelah pembelajaran diterapkan posttest.

E. Instrumen Penelitian

1. Instrumen

Instrumen penelitian merupakan suatu alat untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Arikunto dalam Nazir 1983. Adapun rincian bentuk instrumen penelitian untuk kelas eksperimen I adalah : a. LKS materi pokok reaksi redoks dengan pembelajaran LC 5-E sejumlah 4 LKS. b. posttest yang terdiri dari 10 soal pilihan jamak dan 5 soal essay untuk mengukur penguasaan konsep siswa. Rincian bentuk instrumen penelitian untuk kelas eksperimen 2 adalah : a. LKS materi pokok reaksi redoks dengan pembelajaran SBEI sejumlah 4 LKS. b. Soal posttest yang terdiri dari 10 soal pilihan jamak dan 5 soal essay untuk mengukur penguasaan konsep siswa.

2. Validitas dan Realibilitas

Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur, Gay 1983. Secara metodologis, validitas suatu tes dapat dibedakan menjadi empat macam yaitu validitas: isi, konstruk, konkuren, dan prediksi. Keempat validitas tersebut dikelompokkan kembali menurut rentetan berpikirnya yaitu kedalam validitas logik dan validitas empirik. Validitas logik pada prinsipnya mencakup validitas isi yang ditentukan atas dasar pertimbangn judgment dari para pakar. Sedangkan validitas empirik ditentukan dengan menghubungkan performansi sebuah tes terhadap kriteria penampilan tes lainnya dengan menggunakan formulasi stastik. Yang termasuk kedalam validitas logik adalah validitas konkuren, dan prediksi. Jika dibandingkan antara validitas logik dengan validitas empirik maka validitas empirik pada umumnya menunjukkan lebih objektif. Instrumen pada penelitian ini menggunakan validitas isi. Validitas isi adalah derajat dimana sebuah tes mengukur cakupan substansi yang ingin di ukur. Validitas isi umumnya ditentukan melalui pertimbangan para ahli judgment. Dalam hal ini pertimbangan ahli tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut: pertama para ahli diminta utuk mengamati secara cermat semua item dalam tes yang hendak divalidasi. Kemudian para ahli diminta untuk mengoreksi semua item-item yang telah dibuat. Dan pada akhir perbaikan, para ahli diminta untuk memberikan pertimbangan tentang bagaimana tes tersebut menggambarkan cakupan isi yang hendak diukur. Dalam hal ini pengujian dilakukan dengan menelaah kisi-kisi, terutama kesesuaian antara tujuan penelitian, tujuan pengukuran, indikator, dan butir-butir pertanyaannya. Bila antara unsur-unsur itu terdapat kesesuaian, maka dapat dinilai bahwa instrumen dianggap valid untuk digunakan dalam mengumpulkan data sesuai kepentingan penelitian yang bersangkutan. Pertimbangan ahli tersebut biasanya juga menyangkut, apakah semua aspek yang hendak diukur telah dicakup melalui item pertnyaan dalam tes. Dengan kata lain perbandingan dibuat antara apa yang harus dimasukkan dengan apa yang ingin diukur yang telah derefleksikan menjadi tujuan tes. Oleh karena dalam melakukan judgment diperlukan ketelitian dan keahlian penilai, maka diminta seorang ahli untuk melakukannya. Dalam hal ini dilakukan oleh Ibu Emmawati Sofya S.Si. M.Si sebagai dosen pembimbing penelitian untuk mengujinya . Untuk variabel penguasaan konsep reaksi redoks siswa dihitung validitas butir soal atau validitas item. Validitas butir diperoleh dengan rumus korelasi product moment, sebagai berikut: keterangan : N : Jumlah responden X : Skor per-butir Y : Skor Total r xy : Koefisien korelasi butir soal Jika r xy r tabel maka soal tersebut valid Arikunto, 2002. Untuk kriteria valid atau tidak valid untuk masing-masing butir soal yang akan digunakan. Tabel 2. Makna validitas butir soal Angka Korelasi Makna 0,30 Valid Diterima 0,10 – 0,30 Tidak Valid Direvisi 0,10 Tidak Valid Ditolak Rusman, 2008 Reliabilitas instrumen diketahui dengan metode belah dua ganjil-genap atau awal- akhir. Selanjutnya dihitung dengan menggunakan rumus K-R. 20. D engan Σp.q adalah jumlah proporsi benar kali proporsi salah dan S 2 adalah varians total. Jika r 11 r tabel maka soal tersebut reliabel Arikunto, 2002. Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data karena instrumen yang akan digunakan sudah baik. Sesuatu instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Kriteria dari hasil uji reliabilitas untuk masing-masing butir soal dapat dilihat keterangannya seperti pada Tabel 3. Tabel 3. Makna reliabilitas butir soal Angka korelasi Makna 1,000 Sempurna 0,900 – 0,999 Sangat tinggi 0,700 – 0,899 Tinggi 0,400 – 0,699 Sedang 0,200 – 0,399 Rendah 0, 199 Tidak ada korelasi Rusman, 2008

3. Daya pembeda soal

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN PENGUASAAN KONSEP LAJU REAKSI ANTARA PENERAPAN PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5 PHASE DENGAN LEARNING CYCLE 3 PHASE (Kuasi Eksperimen Pada Kelas XI IPA SMAN 13 Bandar Lampung)

0 5 66

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 3E PADA MATERI REAKSI OKSIDASI-REDUKSI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN DAN PENGUASAAN KONSEP PADA SISWA

0 10 57

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 3E PADA MATERI REAKSI OKSIDASI-REDUKSI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGKOMUNIKASIKAN DAN PENGUASAAN KONSEP PADA SISWA

0 10 54

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 3E PADA MATERI REAKSI OKSIDASI-REDUKSI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGELOMPOKKAN DAN PENGUASAAN KONSEP PADA SISWA

0 25 54

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 3E PADA MATERI REAKSI OKSIDASI- REDUKSI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN INFERENSI DAN PENGUASAAN KONSEP

0 8 61

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR EMPIRIS INDUKTIF DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

0 23 53

Efektivitas Model Pembelajaran Siklus Belajar Empiris Induktif (SBEI) Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Pada Materi Laju Reaksi Kimia

0 7 38

PERBANDINGAN PENGUASAAN KONSEP TERMOKIMIA ANTARA MODEL LEARNING CYCLE 6 PHASE DENGAN LEARNING CYCLE 3 PHASE

0 8 45

DESAIN PEMBELAJARAN KIMIA BERMUATAN NILAI PADA MATERI PERKEMBANGAN KONSEP REAKSI OKSIDASI-REDUKSI.

1 7 42

PENGARUH PENGGUNAAN SIKLUS BELAJAR TIPE EMPIRIS INDUKTIF TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA PADA PEMBELAJARAN TRANSPORTASI TUMBUHAN.

1 3 31