Retribusi Daerah Pendapatan Asli Daerah PAD

18

2.1.2 Retribusi Daerah

Menurut Rohmat Sumitro dalam Andrian Sutedi,mengatakan bahwa,“retribusi daerah adalah pembayaran kepadanegara yang dilakukan kepada mereka yang menggunakan jasa-jasanegara, artinya retribusi daerah sebagai pembayaran atas jasa ataukarena mendapat pekerjaan usaha atau milik daerah bagi yang berkepentingan, atau jasa yang diberikan oleh daerah bagi secaralangsung maupun tidak langsung”. Berdasarkan UU No. 28 Tahun 2009 tentang pajak dan retribusi daerah Pasal 1 ayat 64,Retribusi Daerah, yang selanjutnya disebut Retribusi, adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izintertentu yang khususnya disediakan dan atau diberikan olehPemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau Badan. Berdasarkan UU No. 28 Tahun 2009 tentang pajak daerah dan retribusidaerah pasal 108 ayat 1 Objek retribusi adalah: a. Retribusi Jasa Umum: Menurut UU No. 28 tahun 2009 Pasal 109 yang dimaksud dengan,Objek Retribusi Jasa Umum adalah pelayanan yang disediakan ataudiberikan Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dankemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi ataubadan. Jenis Retribusi Jasa Umum menurut UU No. 28 tahun 2009 Pasal 109adalah: 1. retribusi pelayanan kesehatan 2. retribusi pelayanan persampahankebersihan; 3. retribusi penggantian biaya cetak kartu tanda penduduk danakta catatan sipil; Universitas Sumatera Utara 19 4. retribusi pelayanan pemakaman dan penguburan mayat; 5. retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum; 6. retribusi pelayanan pasar; 7. retribusi pengujian kendaraan bermotor; 8. retribusi pemeriksaan alat pemadam kebakaran; 9. retribusi penggantian biaya cetak peta; 10. retribusi penyediaan dan atau penyedotan kakus; 11. retribusi pengolahan limbah cair; 12. retribusi pelayanan TeraTera Ulang; 13. retribusi pelayanan pendidikan; dan 14. retribusi pengendalian menara telekomunikasi Adapun kriteria Retribusi jasa umum menurut UU No. 28 tahun 2009Pasal 150 yaitu: 1. Retribusi Jasa Umum bersifat bukan pajak dan bersifat bukan RetribusiJasa Usaha atau Retribusi Perizinan Tertentu; 2. Jasa yang bersangkutan merupakan kewenangan daerah dalam rangkapelaksanaan desentralisasi; 3. Jasa tersebut memberi manfaat khusus bagi orang pribadi atau badanyang diharuskan membayar retribusi, disamping untuk melayanikepentingan dan kemanfaatan umum; 4. Jasa tersebut hanya diberikan kepada orang pribadi atau badan yangmembayar retribusi dengan memberikan keringanan bagi masyarakatyang tidak mampu; Universitas Sumatera Utara 20 5.Retribusi tidak bertentangan dengan kebijakan nasional mengenaipenyelenggaraannya; 6. Retribusi dapat dipungut secara efektif dan efisien, serta merupakansalah satu sumber pendapatan daerah yang potensial; dan 7. Pemungutan retribusi memungkinkan penyediaan jasa tersebut dengan tingkat dan atau kualitas pelayanan yang lebih baik. b. Retribusi Jasa Usaha: Menurut Undang-undang No. 28 Tahun 2009,Objek Retribusi Jasa Usaha adalah pelayanan yang disediakan olePemerintah Daerah dengan menganut prinsip komersial yangmeliputi: a. Pelayanan dengan menggunakan memanfaatkan kekayaanDaerah yang belum dimanfaatkan secara optimal; dan atau b. Pelayanan oleh Pemerintah Daerah sepanjang belum disediakansecara memadai oleh pihak swasta. Yang termasuk jenis- jenis jasa usaha dalam UU No. 28 Tahun 2009 Pasal127 adalah sebagai berikut: 1. retribusi pemakaian kekayaan daerah; 2. retribusi pasar grosir dan atau pertokoan; 3. retribusi tempat pelelangan; 4. retribusi terminal; 5. retribusi tempat khusus parkir; 6. retribusi tempat penginapan pesanggrahan villa; Universitas Sumatera Utara 21 7. retribusi rumah potong hewan; 9. retribusi tempat rekreasi dan olahraga; 10. retribusi penyeberangan di air;dan 11. retribusi penjualan produksi usaha daerah. Adapun kriteria Retribusi Jasa Usaha menurut UU No. 28 Tahun 2009yaitu sebagai berikut: 1. Retribusi Jasa Usaha bersifat bukan pajak dan bersifat bukan retribusi jasa umum atau retribusi perizinan tertentu; dan 2. Jasa yang bersangkutn adalah jasa yang besifat komersial yang seyogyanya disediakan oleh sektor swasta tetapi belum memadai atau terdapatnya hartayang dimilikidikuasai Daerah yang belum dimanfaatkan secara penuh olehPemerintah Daerah. c. Retribusi Perizinan Tertentu Menurut Undang-undang No. 28 Tahun 2009,Objek Retribusi Perizinan Tertentu adalah pelayanan perizinantertentu oleh Pemerintah Daerah kepada oran pribadi atau badanyang dimaksudkan untuk pengaturan dan pengawasan atas kegiatan pemenfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang,prasarana, sarana atau fasilitas guna meindungi kepentingan umumdan menjaga kelestarian lingkungan. Adapun jenis – jenis Retribusi Perizinan Tertentu berdasarkan UU No. 28Tahun 2009 Pasal 141 adalah: 1. retribusi izin mendirikan bangunan; 2. retribusi izin tempat penjualan minuman beralkohol; Universitas Sumatera Utara 22 3. retribusi izin gangguan; 4. retribusi izin trayek; dan retribusi pelayanan kepelabuhan; 5. retribusi izin usaha perikanan. Adapun kriteria Retribusi Perizinan Tertentu menurut UU No. 28 Tahun2009 Pasal 150 yaitu sebagai berikut: 1. Perizinan tersebut termasuk kewenangan pemerintahan yangdiserahkan kepada Daerah dalam rangka asas desentralisasi; 2. Perizinan tertentu benar-benar diperlukan guna melindungi kepentingan umum; 3. Biaya yang menjadi beban Daerah dalam penyelenggaraan izintersebut dan biaya untuk menanggulangi dampak negatif daripemberian izin tersebut cukup besar sehingga layak dibiayai dariretribusi perizinan;Ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. 2.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Menurut Abdul Halim, “Hasil pengelolaan kekayaan milik daerah yang dipisahkan merupakan penerimaan daerah yang berasal dari pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan”. Jenis pendapatan ini dirinci menurut objek pendapatan yang mencakup: 1. Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milikdaerahBUMD 2. Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik NegaraBUMN 3.Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik swasta atau kelompok usaha masyarakat. Universitas Sumatera Utara 23 Hasil pengelolaan daerah yang sah merupakan pendapatan daerah dari keuntunganlaba bersih perusahaan daerah untuk anggaran belanja daerah yang disetor ke kas daerah baik perusahaan daerah yang modalnya sebagian terdiri dari kekayaan daerah yang dipisahkan. Perusahaan daerah seperti perusahaan air bersih PDAM, Bank Pembangunan Daerah BPD adalah jenis-jenis BUMD yang memiliki potensi sebagai sumber-sumber PAD, menciptakan lapangan kerja atau mendorong pembangunan ekonomi daerah. Tidak menggunakan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan sebagai variabel karena tidak adanya data yang tersedia,karena menggunakan data dari tiap Kecamatan di Kabupaten.

2.1.4 Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah