UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
a. kuman gram positif aerob: meliputi kuman-kuman koken streptokokus, stafilokokus, dan lain-lain. Antibiotika pilihan utama adalah penisilin
spectrum sempit asalkan tidak ada resistensi karena produksi enzim penisilinase
b. kuman Gram positif anaerob: meliputi klostridia, misalnya C. tetani, C. botulinum, C. gas gangrene dan spectrum sempit tetap merupakan obat
pilihan utama, juga metronizol. • Kuman Gram negative, terbagi menjadi kuman yang bersifat aerob dan
anaerob. a. gram negative aerob: termasuk koken N. gonorrhoeae, N. meningitides
atau pnemokokus, kuman-kuman enteric E.coli, klebsiela dan enterobakter, salmonella, shigella, vibrio, pseudomonas, haemofilus dan
lain-lain. Pilihan antibiotika dapat berupa penisilin spectrum luas, tetrasiklin, kloramfenikol, sefalosporin dan lain-lain.
b. Gram negative anaerob: termasuk disini yang penting adalah golongan Bacteroides dan Fusobacterium. Linkomisin dan klindamisin, beberapa
sefalosporin, metronidazole, kombinasi amoksilin dengan asam klavulana.
2.5 4 Infeksi Sjamsuhidajat,1997
Infeksi adalah adanya suatu organisme pada jaringan atau cairan tubuh yang disertai suatu gejala klinis baik local maupun sistemik. Infeksi yang muncul
selama seseorang tersebut dirawat dirumah sakit dan mulai menunjukkan suatu gejala selama seseorang itu dirawat atau setelah selesai dirawat disebut infeksi
nosocomial. secara umum, pasien yang masuk rumah sakit dan menunjukkan tanda infeksi yang kurang dari 72 jam menunjukkan bahwa masa inkubasi
penyakit telah terjadi sebelum pasien masuk rumah sakit, dan infeksi yang baru menunjukkan gejala setelah 72 jam pasien berada dirumah sakit baru disebut
infeksi nonokomial. Infeksi nosocomial ini dapat berasal dari dalam tubuh penderita maupun
luar tubuh. Infeksi endigen disebabkan oleh mikroorganisme yang semula memag sudah ada didalam tubuh dan berpindah ketempat baru yang kita sebut
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dengan self infection atau auto mikroorganisme yan berasal dari rumah sakit dan dari satu pasien ke pasien lainnya.
Tanda-Tanda Infeksi yaitu: 1. Panas
daerah peradangan pada kulit menjadi lebih panas dari sekelilingnya, sebab terdapat lebih banyak darah yang disalurkan ke area terkena
infeksifenomena panas local karena jaringan-jaringan tersebut sudah mempunyai suhu inti dari hyperemia local tidak menimbulkan perubahan.
2. Rasa sakit Dapat ditimbulkan oleh perubahan pH local atau konsentrasi local ion-ion
tertentu dapat merangsang ujung saraf. Pengeluaran zat kimia tertentu seperti histamin atau zat kimia bioaktif lainnya dapat merangsang
mengakibatkan peningkatan tekanan local dan menimbulkan rasa sakit. 3. Kemerahan
merupakan hal pertama yang terlihat didaerah yang mengalami peradangan. Waktu reaksi peradangan mulai timbul maka arteriol yang mensuplai
daerah tersebut melebar, dengan demikian lebih banyak darah yang mengalir kedalam mikrosirkulasi local. Kapiler-kapiler yang sebelumnya
kosong atau sebagian saja meregang, dengan cepat penuh terisi darah.Keadaan ini yang dinamakan hyperemia atau kongesti.
4. Pembengkakan pembengkakan ditimbulkan oleh karena pengiriman cairan dan sel-sel dari
sirkulasi darah kejaringan intertisial. Campuran cairan dan sel tertimbun di daerah peradangan disebut eksudat.
5. erubahan fungsi Adanya perubahan fungsi secara superfisial bagian yang bengkak dan sakit
disertai sirkulasi dan lingkungan kimiawi local yang abnormal, sehingga organ tersebut terganggu dalam menjalankan fungsi secara normal.