Kuman Penyebab Bedah .1 Definisi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Sumber infeksi bedah umumnya berasal dari: 1. Udara Udara merupakan sumber kuman, karena yang halus di udara mengandung sejumlah mikro yang dapat menempel pada alat bedah, permukaan kulit, maupun alat lain di ruang pemedahan. Untuk tetap dapat hidup, bakteri membutuhkan kondisi lingkungan tertentu seperti suhu, kelembaban, ada atau tidak adanya oksigen, bahan nutrisi tertentu dan udara. Umumnya bakteri tumbuh subur pada suhu yang sama dengan suhu tubuh manusia. Bakteri akan berbiak cepat pada suhu antara 20 sampai 37 C. Suasana yang lembab merupakan kondisi yang baik buat pertumbuhan dan reproduksi bakteri tetapi bakteri tertentu dapat tumbuh pada nanah yang mongering, ludah atau darah setelah waktu lam. Bakteri anaerob umumnya berasal dari usus dan dapat hidup tanpa oksigen, tetapi bakteri aerob memerlukan oksigen, dan bakteri yang disebut fakultatif aerob-anaerob dalam keadaan tanpa atau ada oksigen. 2. Alat Pembedahan Mikroba atau bakteri dapat berpindah dari satu tempat lain melalui perantara. Pembawa kuman ini dapat berupa hewan misalnya serangga, manusia, atau benda yang terkontaminasi seperti alat atau instrument bedah. jadi dalam hal ini, alat beda, personil, dan dokter pembedah merupakan pembawa yang pontesial untuk memindahkan bakteri. 3. Kulit Penderita Ada dua macam mikroorganisme yang tinggal pada kulit manusia flora komensal misalnya Staphylococcus epidermis yang pada keadaan normal terdapat di kulit dan tidak pathogen sampai kulit terluka. Flora transien yang dipindahkan ke kulit penderita melalui sumber pencemaran, misalnya S aureus yang bersifat pathogen dan dapat menyebabkan infeksi yang mengancam hidup bila masuk lewat luka opersai. kulit penderita merupakan salah satu sumber bakteri, terutama karena penderita dibawa masuk ke tempat pembedahan dari luar kandanf tanpa persiapan terlebih dahulu. 4. Usus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Usus, terutama usus besar, merupakan sumber bakteri yang dapat muncul ke luka operasi melalui hubungan langsung yaitu, melalui lubang anus atau melalui pembedahan pada usus. Bakteri yang berada didalam usus dalam keadaan fisiologik umumnya adalah bakteri komensal, tetapi dapat menjadi pathogen melalui luka pembedahan. 5. Darah Darah penderita infeksi atau sepsis mengandung virus atau bakteri pathogen sehingga penyakit mudah ditularkan bila alat bedah yang digunakan pada penderita demikian digunakan untuk penderita tanpa disterilkan terlebih dahulu.

2.6 Apendisitis

Apendisitis adalah peradangan dari apendiks vermiformis, dan merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering. Penyakit ini dapat mengenai semua umur baik laki-laki maupun perempuan, tetapi lebih sering menyerang laki-laki berusia antara 10 sampai 30 tahun Mansjoer,Arief,dkk, 2001. Apendiktomi adalah tindakan pembedahan yang dilakukan untuk memotong jaringan apendiks yang mengalami peradangan. Apendiktomi pembedahan untuk mengangkat apendiks dilakukan sesegera mungkin untuk menurunkan resiko perforasi. Apendiktomi dapat dilakukan dibawah anastesi umum atau spinal dengan insisi abdomen bawah atau dengan laparaskopi, yang merupakan metode terbaru yang sangat efektif.Smeltzer, Suzanne C, 2001.

2.6.1 Anatomi Anonim, 2009

Appendix adalah suatu pipa tertutup yang sempit yang melekat pada secum bagian awal dari colon. Bentuknya seperti cacing putih.Secara anatomi appendix sering disebut juga dengan appendix vermiformis atau umbai cacing. Appendix terletak di bagian kanan bawah dari abdomen. Tepatnya di ileosecum dan merupakan pertemuan ketiga taenia coli. Muara appendix berada di sebelah postero-medial secum.Dari topografi anatomi, letak pangkal appendix berada pada titik Mc.Burney, yaitu titik pada garis antara umbilicus dan SIAS kanan yang berjarak 13 dari SIAS kanan.

Dokumen yang terkait

Gambaran Osteoartritis Genu di RSUP Fatmawati Jakarta Tahun 2012 – 2013

0 3 65

Gambaran osteoartritis genu pada pasien di RSUP Fatmawati Jakarta Tahun 2012 – 2013

3 28 65

Profil penggunaan obat pada pasien Penyakit Ensefalitis berdasarkan faktor penyebabnya di Rsup Fatmawati Jakarta Periode Tahun 2012 – 2015

0 26 99

Kuantitas dan Kualitas Penggunaan Antibiotika pada Pasien Dewasa Fraktur Terbuka Tibia di RSUP Fatmawati Tahun (2011 - 2012)

1 4 89

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN BEDAH APENDISITIS DI RUMAH SAKIT “X” TAHUN 2014 Evaluasi Penggunaan Antibiotik Profilaksis Pada Pasien Bedah Apendisitis Di Rsud Dr Moewardi Tahun 2014.

3 18 14

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN BEDAH APENDISITIS DI RSUD DR Evaluasi Penggunaan Antibiotik Profilaksis Pada Pasien Bedah Apendisitis Di Rsud Dr Moewardi Tahun 2014.

2 8 13

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN BEDAH CAESAR DI RSUD DR. SAYIDIMAN Evaluasi Penggunaan Antibiotik Profilaksis Pada Pasien Bedah Caesar Di RSUD DR. Sayidiman Magetan Tahun 2011.

0 0 11

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN BEDAH APENDISITIS DI RSUD PEKANBARU Evaluasi Penggunaan Antibiotik Profilaksis Pada Pasien Bedah Apendisitis Di Rsud Pekanbaru Pada Tahun 2010.

0 1 12

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN BEDAH APENDISITIS DI RSUD PEKANBARU Evaluasi Penggunaan Antibiotik Profilaksis Pada Pasien Bedah Apendisitis Di Rsud Pekanbaru Pada Tahun 2010.

0 0 17

Kualitas Penggunaan Antibiotik pada Pasien Bedah Digestif di Salah Satu Rumah Sakit di Bandung.

0 0 1