BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL
A. Pengembangan Program
1.
Pengertian Pengembangan Program
Pengembangan secara
bahasa adalah
proses, cara,
perbuatan mengembangkan. Sedangkan mengembangkan sendiri adalah membuka lebar-
lebar, membentangkan, menjadikan besar, menjadikan maju baik, sempurna, dan sebagainya.
10
Berdasarkan pengertian tersebut, pengembangan adalah proses menjadikan sesuatu agar lebih banyak dan baik.
Pengembangan menurut Sudjana, diambil dari istilah bahasa Inggris development
. Menurut Morris, dalam The American Heritage Dictionary of the English Language,
dikemukakan bahwa Development is the act of developing perbuatan mengembangkan. Developing itu sendiri diberi arti:
To expand or realize the potentialities of; bring gradually to a fuller, greater, or better state”…”to progress from earlier to later or from
simpler to more complex stages of evolution
”11
Artinya, pengembangan adalah upaya untuk memperluas atau mewujudkan potensi-potensi, menjadikan suatu keadaan secara bertahap kepada
suatu keadaan yang lebih lengkap, lebih besar, atau lebih baik, memajukan sesuatu dari yang lebih awal kepada yang lebih akhir atau dari yang sederhana
kepada tahapan perubahan yang lebih kompleks. Dari pengertian di atas maka
11
pengembangan dapat diartikan sebagai ikhtiar yang dilakukan untuk mengubah kondisi tertentu ke arah yang lebih baik.
Menurut pendapat Isbandi Rukminto Adi dalam bukunya yang berjudul Pemberdayaan,
Pengembangan Masyarakat
dan Investasi
Komunitas, menyebutkan bahwa pengembangan bisa disebut juga pemberdayaan.
Pemberdayaan adalah mengembangkan dari keadaan tidak atau kurang berdaya menjadi mempunyai daya, guna mencapai kehidupan yang lebih baik.
Pemberdayaan pada intinya membahas bagaimana individu, kelompok atau komunitas berusaha mengontrol kehidupan mereka sendiri dan mengusahakan
untuk membentuk masa depan sesuai dengan keinginan mereka. Pemberdayaan juga suatu proses yang relatif terus berjalan untuk meningkatkan kepada
perubahan.
12
Sementara menurut Edi Soeharto, pengembangan merupakan usaha bersama dan terencana untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia.
13
Konsep itu menunjuk pada kegiatan yang didesain tidak asal jadi, melainkan ia dibentuk dalam perumusan program yang terencana, terukur, dan memiliki target
dalam pelaksanaan kegiatannya. Dari pengertian di atas pun tampak bahwa pengembangan dapat bermakna dilakukan secara orang perorang maupun
berkelompok. Adapun program memiliki pengertian sebagai berikut, yaitu rancangan
mengenai asas-asas serta usaha-usaha dalam ketatanegaraan, perekonomian, dan
12
+ ,
- .
+
13
. .0
0+ .
+
sebagainya yang akan dijalankan.
14
Program merupakan pernyataan tertulis tentang sesuatu yang harus dimengerti dan diusahakan. Program menggambarkan
tentang apa yang perlu dilaksanakan dan mengapa hal itu perlu dilaksanakan. Program dapat digambarkan berupa sesuatu pernyataan tertulis tentang situasi,
tujuan-tujuan yang hendak dicapai, masalah-masalah yang hendak dipecahkan, dan cara pemecahannya.
15
Suatu program terdiri dari rencana umum, rencana kerja, dan jadwal kerja. Dari rencana umum akan muncul kegiatan-kegiatan yang perlu
dilaksanakan agar program itu dapat diwujudkan. Kegiatan-kegiatan itu akan tertuang ke dalam rencana kerja lengkap dengan ketentuan bagaimana
melakukannya, siapa pelakunya, siapa khalayak sasarannya, di mana akan dilakukan dan kapan akan dilaksanakan. Bila perlu dapat pula dicakup sarana-
sarana yang diperlukan untuk pelaksanaannya, termasuk dana yang diperlukan. Kemudian rencana kerja dijalankan secara kronologis menjadi jadwal kerja.
16
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan program adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan, merealisasikan,
dan meningkatkan suatu rencana-rencana yang telah terumuskan sejak awal. Pengembangan program merupakan rangkaian kegiatan yang sistematis,
terencana, terukur, dilakukan dalam kondisi yang penuh sadar. Menurut Suyatno,
14 15
+ 1 2
3 2
45 44
16
pengembangan program adalah suatu proses yang digunakan oleh lembaga untuk merencanakan, mengimplementasikan dan mengevaluasi program-program.
17
Langkah pengembangan program mengandaikan adanya pihak yang terlibat di dalamnya untuk melakukan sejumlah kegiatan, seperti:
1. Mengembangkan
suatu struktur
organisasi untuk
menganalisis, menginterpretasikan, membuat keputusan tentang masalah-masalah
ataupun situasi-situasi yang harus diubah atau diperbaiki; 2.
Menggunakan sumber daya secara efektif dalam studi dan analisis orang- orang maupun komunitinya;
3. Menentukan prioritas masalah dan situasi di mana perubahan-perubahan
yang dikehendaki harus diidentifikasi dalam rencana kegiatan; 4.
Mengidentifikasikan hasil yang hendak dicapai melalui program tersebut bersama-sama orang-orang maupun komunitinya;
5. Mengidentifikasikan sumber daya dan dukungan bagi promosi dan
implementasi program tersebut secara efektif. 6.
Mendesain suatu rencana instruksional yang memberikan kesempatan yang luas pada warga pengembangan untuk melibatkan diri dalam
pengalaman belajar yang sesuai; 7.
Mengimplementasikan rencana kegiatan yang didesain untuk memberikan kesempatan belajar yang memadai seperti dalam bentuk konfrensi,
pertemuan, lokakarya, konsultasi individu, dan program-program radio dan televise.
8. Mengembangkan pendekatan pertanggungjawaban yang memadai yang
memungkinkan adanya penilaian yang efektif tentang nilai program tersebut.
9. Mengkomunikasikan nilai program tersebut pada pembuat-pembuat
keputusan dalam bidang keuangan, partisipan, dan individu-individu maupun kelompok-kelompok lain yang berminat.
18
Dari pengertian di atas bahwa konsep pengembangan program mencakup tidak hanya perencanaan pada suatu program tersebut, tapi juga mencakup
pelaksanaan, evaluasi, dan komunikasi nilai program tersebut kepada pihak-pihak yang menaruh minat dan berkepentingan.
17 18
0+ 6 + 7 0
8 +-+7 8
44
Pengembangan program bertujuan untuk meningkatkan dan memperluas program baik dari sisi kualitatif maupun kuantitatif program tersebut. Peningkatan
itu diarahkan untuk menyempurnakan program yang telah atau sedang dilaksanakan hingga menjadi program baru yang lebih baik.
2. Tahap Pengembangan Program
Model pengembangan program berarti suatu gambaran atau sketsa yang disederhanakan sehingga melalui itu dapat dengan mudah dipelajari dan
dimengerti. Model yang dikembangkan dengan cermat dan berhati-hati dapat merupakan sumbangan besar bagi perencana dalam mendesain dan melaksanakan
suatu program. Menurut Person, setidaknya terdapat delapan elemen ataupun unsure dalam model pengembangan program. Elemen-elemen disusun dalam
bentuk sedemikian rupa sehingga menggambarkan tahap demi tahap pemecahan masalah-masalah sosial itu. Tahap itu kemudian diprosentasikan sebagai bagian
dari siklus pengembangan program. Adapun kedelapan tahap pengembangan program itu adalah sebagai
berikut: 1 pengumpulan data ataupun fakta, 2 analisis situasi, 3 identifikasi masalah, 4 penentuan tujuan, 5 pengembangan rencana kerja, 6 pelaksanaan
rencana kerja, 7 penentuan kemajuan, 8 rekonsederasi.
19
Kedelapan tahap pengembangan program tersebut dikelompokkan lagi menjadi dua fase utama: fase pertama disebut sebagai fase perencanaan program,
yang terdiri dari tahap pengumpulan fakta, analisis situasi, identifikasi masalah,
19
dan penentuan tujuan. Sedangkan yang kedua disebut dengan pelaksanaan program yang terdiri dari tahap pengembangan rencana kerja, pelaksanaan
rencana kerja, dan penentu kemajuan. Tahap rekomendasi terdapat pula dikedua fase tersebut, yang mengarah pada tahap pengumpulan fakta, sehingga menjadi
awal bagi suatu proses pengembangan program yang baru lagi.
20
Gambar.1 Tahap Pengembangan Program
Dari gambar di atas memperlihatkan bahwa tahapan pengembangan program itu berlaku secara siklus, mulai dari evaluasi kemudian melakukan
20
Evaluasi Pengembangan
Rencana Kerja
Pelaksanaan Rencana Kerja
Penentuan Kemajuan
Evaluasi Penentuan
Tujuan
Perumusan Masalah
Analisis Situasi Pengumpulan
Data Pelaksanaan
Program Perencanaan
Program
pengembangan rencana kerja atau program, pelaksanaan, penentuan kemajuan, yang itu merupakan hasil dari identifikasi persoalan atau pengumpulan data-data
dari lapangan. Tahapan ini akan terus berjalan seperti ini, sehingga menghasilkan program yang tepat.
Bagi siapapun atau lembaga manapun yang akan mengembangkan programnya, hendaknya mengikuti tahapan-tahapan yang berlaku selama ini.
Selain sudah cukup teruji dari aksesibilitas penggunaannya, juga dipastikan program yang akan dirumuskan hingga yang akan dilaksanakan dapat mencapai
hasil yang baik. Dalam pengembangan program, identifikasi masalah atau potensi yang
dimiliki menempati posisi yang sangat penting, karena akan menjadi tolak ukur dari keberhasilan program tersebut. Betapa tidak, program tertentu akan dirasakan
tepat sasaran dan memiliki kegunaan yang tinggi dalam prospeknya akan ditentukan pada tahap awal perumusan program tersebut. Dalam tahap ini pun
faktor penguasaan atas masalah dan kecukupan data dari lapangan akan memungkinkan dapat merumuskan program yang tepat.
Kedelapan tahap diikuti dalam struktur seperti yang telah tersusun di atas. Karena satu dengan lainnya saling mendukung, bila satu tahap tidak atau
dilaksanakan kurang maksimal, maka niscaya pengembangan program itu tidak akan berjalan dengan baik. Karenanya perlu dipraktikan secara runtut dan disiplin,
bila menghendaki rumusan program yang unggul. Sementara itu, tahap yang terakhir atau rekonsederasi, meski dalam
susunannya berada di posisi paling terakhir, namun dalam kenyataanya ia lebih
bersifat elastis artinya, ia memungkinkan ada di tahap akhir, tapi ia juga memungkinkan di awal, atau bahkan di pertengahan. Karena tahap rekonsederasi
atau tahap mempertimbangkan kembali terhadap keputusan dimungkinkan terjadi di awal, tengah, dan akhir. Ia bisa saja terjadi di tengah ketika program sudah
terumuskan berdasarkan hasil pengumpulan data dan identifikasi masalah, ternyata dipertimbangkan kembali kurang tepat, sehingga memungkinkan
program itu diubah dalam perumusan yang lebih baru lagi.
21
Sementara itu, terdapat rumusan lain dari Sondang P. Siagian dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia yang menyebutkan bahwa secara
umum terdapat 7 langkah pengembangan yang dapat dilakukan agar proses tersebut berjalan lancar. Adalah sebagai berikut:
1. Penentuan Kebutuhan
Yaitu menganalisis
kebutuhan dan
perlunya diselenggarakan
pengembangan. Identifikasi kebutuhan ini dilakukan terhadap intern organisasi secara keseluruhan dan terhadap pegawai untuk mengetahui apa
yang mereka butuhkan serta analisis terhadap pengembangan dan perubahan zaman. Selanjutnya, analisis tersebut harus dipenuhi dan
dihasilkan dari proses pengembangan. 2.
Penentuan sasaran Yaitu target yang ingin dicapai baik oleh organisasi maupun oleh individu.
Penentuan sasaran berguna setidaknya dalam dua hal. Pertama, sebagai tolak ukur kelak untuk menentukan berhasil atau tidaknya proses
21
pengembangan. Kedua, sebagai acuan dalam menentukan langkah selanjutnya seperti isi program dan metode pengembangan yang akan
digunakan. 3.
Penetapan isi program Berdasarkan
analisis kebutuhan
dan sasaran
maka ditentukan
programaktifitas atau kebijakan yang tepat untuk menjawab kebutuhan tersebut dan yang sesuai dengan sasaran yang telah ditentukan.
4. Identifikasi prinsip-prinsip belajar
Pengembangan dan pelatihan merupakan transformasi pengetahuan dan keterampilan serta adanya perubahan sikap. Proses itu membutuhkan
metode yang tepat dalam pelaksanaannya agar pengembangan ini betul- betul mengenai sasaran.
5. Pelaksanaan program
Pada saat inilah serentetan program yang telah direncanakan dilaksanakan. 6.
Identifikasi manfaat Menentukan apakah manfaat yang diperoleh dari serangkaian pelaksanaan
program pengembangan tersebut. 7.
Penilaian pelaksanaan program Menilai pelaksanaan pengembangan baik dari segi teknis maupun
nonteknis. Penilaian ini diperlukan untuk menilai apakah pelaksanaan pengembangan ini sudah maksimal atau belum yang kemudian menjadi
catatan untuk pelaksanaan pengembangan berikutnya. Penilaian juga
penting untuk menilai apakah ada perubahan atau peningkatan kemampuan peserta didik dalam hal pengetahuan atau keterampilan.
22
Sedangkan Drs. H. Malayu S.P Hasibuan menyebutkan beberapa langkah pengembangan yaitu, penentuan sasaran, penentuan kurikulum, sarana, peserta,
pelatih, dan pelaksana:
23
Meski berbeda
dari berbagai
ahli dalam
memberikan tahapan pengembangan program, namun mereka sepakat bahwa pengembangan program adalah suatu proses yang meniscayakan adanya tahapan-
tahapan yang dilalui. Ia bukanlah suatu langkah yang instant, melainkan proses yang cukup panjang dan itu harus dilalui oleh siapapun yang hendak
menghasilkan program yang tepat.
B. Dakwah