pengisian  majalah  dinding  seperti  cerita  tauladan  dan  puisi  yang  bernafaskan Islam  dan  juga  pemberian  pemasukan  untuk  kegiatan  atau  bahasan  yang  akan
dibahas dalam pengajian. BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan  mengacu  kepada  pembatasan  dan  perumusan  masalah  pada  bab sebelumnya,  serta  dari  hasil  temuan  dan  analisis  yang  dilakukan  penulis  maka
dalam  hal  ini  penulis  berkesimpulan  bahwa  proses  pengembangan  program
dakwah pada sekolah SMK Islam Assa’adatul Abadiyah telah mengikuti  standar
manajerial yang baku dan sesuai dengan disiplin ilmu manajemen. Adanya penerapan seluruh proses tahapan pengembangan sebuah program
yang umumnya telah berlaku. Seperti menerapkannya melalui proses pengenalan terhadap persoalan di antara para siswa, menentukan sasaran, pelaksanaan, hingga
proses  evaluasi  dan  monitoring  kegiatan.  Itu  semua  dilakukan  secara  terencana, rapi, sistematis, terukur, dan mudah dilaksanakan.
Pembuatan  program  dakwah  dalam  bentuk  internalisasi  nilai-nilai  ajaran Islam  melalui  pemberian  mata  pelajaran  pendidikan  agama  Islam  di  setiap  jam-
jam  pelajaran  di  kelas,  penyelenggaraan  mentoring  melalui  dakwah  sistem langsung,  penyelenggaran  peringatan  PHBI,  pesantren  kilat  atau  pesantren
ramadhan,  hingga  pembinaan  minat  dan  bakat  melalui  penyelenggaran  kegiatan
pelatihan seni marawis merupakan bagian integral dalam pengembangan program
dakwah di sekolah SMK Islam Assa’adatul Abadiyah.
B. Saran-Saran
Dari  hasil  penelitian  dan  penelaahan  lebih  jauh  tentang  kondisi  objektif
penerapan  pengembangan  program  dakwah  di  sekolah  SMK  Islam  Assa’adatul
Abadiyah, penulis kiranya dapat memberikan sejumlah saran untuk kemajuan dan perbaikan kualitas pengembangan dakwah di sekolah ini.
1. Penulis menyarankan agar seluruh program dakwah  yang berjalan selama
ini tetap agar terus dipertahankan. 2.
Penulis  menyarankan  agar  program  dakwah  yang  selama  ini  ada  perlu dilakukan penambahan agar lebih variatif lagi, meski yang sekarang sudah
cukup  lengkap  dan  variatif.  Namun  penambahan  ini  pun  penulis menyarankan  agar  tidak  mengganggu  jalannya  proses  belajar  mengajar
pada  mata  pelajaran  yang  lain.  Penambahan  program  dakwah,  mengacu kepada  penjelasan  Koesmarwanti  dan  Nugroho  Widiyantoro  dalam
bukunya  Dakwah  Sekolah  di  Era  Baru,  bisa  dilakukan  dalam  bentuk penyuluhan  problem  remaja,  seperti  penyuluhan  bahaya  narkoba  dan
AIDS,  bazaar  buku  atau  produks-produks  keislaman,  pembuatan  media tulis  dakwah  seperti  media  madding  atau  majalah  dinding,  dan  berbagai
jenis program dakwah lainnya.
3. Terkait  dengan  perlunya  meningkatkan  program  pengembangan  dakwah,
juga  melihat  kondisi  siswa  yang  tidak  sedikit  merupakan  mereka  yang kurang  beruntung  tidak  masuk  ke  sekolah  negeri  dan  mereka  yang
memiliki NEM rendah, maka langkah pendidikan yang perlu digenjot lagi dan  ditingkatkan  menjadi  sangat  mutlak  dan  harus  dilakukan  oleh
berrsama dari pihak sekolah, guru, pimpinan, dan orang tua murid. 4.
Penulis  menyarankan  dari  sisi  tahapan  pengembangan  program,  terutama dari  sisi  evaluasi  dan  pengawasan  terhadap  pengembangan  program
dakwah  yang  selama  ini  dilakukan  di  sekolah  SMK  Islam  Assa’adatul
Abadiyah  hanya  dilakukan  setiap  enam  bulan  sekali,  bersamaan  dengan evaluasi
semester. Penulis
menyarankan sebaiknya,
evaluasi pengembangan  program  dakwah  itu  dilakukan  setiap  satu  bulan  sekali
perunit  program  dakwah.  Demikian  dalam  enam  bulan  sekali  itu  bisa dilakukan  evaluasi  secara  keseluruhan.  Langkah  ini  agar  dapat  dengan
mudah melihat tingkat keberhasilan dan kegagalan dari program tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Amrullah,  Ahmad.  Dakwah  Islam  dan  Perubahan  Sosial.  Yogyakarta:  Prima Duta, 1983. Cet. Ke-1
Amir, Fuad. Islam Kaafah Tantangan dan Aplikasinya.Jakarta : GIP, 1995. cet ke- 1
Abd. Rosyad Shaleh, Manajemen Dakwah Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1993, Cet. Ke-3.
-------------------------.  Manajemen  Dakwah  Islam.  Jakarta:  Bulan  Bintang,  1997. Cet. ke-1.
Din  Syamsudin,  M.  Etika  Agama  Dalam  Membangun  Masyarakat  Madani. Jakarta: kalimah, 2001. Cet ke-2.
Departemen  Pendidikan  dan  Kebudayaan,  Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1997, cet. Ke-9.
Edi Soeharto, Metodologi Pengembangan Masyarakat, Jakarta, BEMJ PMI Edisi I: 2005.
Hamzah  Ya’qub,  Publisistik  Islam,  Tehnik  dan  Leadersip,  Bandung:  CV Diponegoro,1986
Hussein  As-segaf,  Pembangunan  Nasional  Dakwah  Bil-Haal,  Mimbar Ulama,No.xv159.
H.M. Arifin,  Psikologi  Dakwah,  Suatu  Pengantar  Studi,  Jakarta:  Bumi Aksara, 1991, cet. ke-11.
Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Investasi Komunitas
, Jakarta: Fak. Ekonomi UI, 2000, cet. ke-1. I  Gede  Suyatno,  Program  Pengabdian  pada  Masyarakat  Bentuk,  Jenis,  dan
Sifatnya dalam Metodologi PPM, Lampung: Universitas Lampung, 1986.
J.  Moleong,  Lexi.  Metode  Penelitian  kualitatif.  Bandung:  PT.  Remaja  Rosda Karya, 2001. Cet. ke-15
Koentjoroningrat.  Metode-Metode  Penelitian  dalam  Masyarakat.  Jakarta:  PT. Gramedia. 1993. Cet. ke-5.
Koesmarwanti  Nugroho  Widiyantoro,  Dakwah  Sekolah  di  Era  Baru,  Solo:  Era Intermedia, 2002.
Malayu  S.P  Hasibuan,  Manajemen  Sumber  Daya  Manusia,  Jakarta:  Balai Pustaka, 2000, cet. ke-11.
Mahmud  Yunus,  Kamus  Arab  Indonesia,  Jakarta:  Yayasan  penterjemah  Al- Qur’an,1973.
M. Yunan Nasution, “Pokok-pokok Dakwah” dalam Brosur Serial Media Dakwah, Jakarta: DDI, edisi 28.
Musdah  Mulia,  Pedoman  Dakwah  Muballighat  Menuju  Masyarakat  Madani, Jakarta: DPP Korps Wanita MDI dan The Asia Foundation, 2000.
Nadzir, Mohammad, Metodologi Penelitian, Jakarta : Ghalia Indonesia, 1991, Cet. ke-8.
Quraisy Shihab, Membumikan Al-qur’an, Jakarta: Mizan,1999 Cet ke-19.
Slamet Muhaimin, Arbai.  Prinsip-Prinsip Metodologi Dakwah. Surabaya:  Usaha Nasional, 1994.
Sutrisno,  Hadi.  Metodologi Research.  Yogyakarta  :  Andi  Offset,  2000.  Cet.  Ke- 25.
Sudjana,  Manajemen  Program  Pendidikan  untuk  Pendidikan  Luar  Sekolah  dan Pengembangan Sumber Daya Manusia,
Bandung: Falah Production, 2000 Suyanto, Pengembangan Program Pengembangan Masyarakat, dalam Jurnal PMI
Vol. I, Nomor 2, Maret, 2004. Yogyakarta: FDK IAIN Yogyakarta, 2004.
Sondang  P.  Siagian,  Manajemen Sumber  Daya  Manusia,  Jakarta:  Bumi Aksara, 2000.
Siti  Muriah,  Metodologi  Dakwah  Kontemporer,  Yogyakarta:  Mitra  Pustaka, 2000.
Toha Yahya Oemar, Ilmu Dakwah, Jakarta: Mizan, 1971
Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, Jakarta: Gaya Media Pratama,1997.
Zulkifli, Psikologi Perkembangan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995
Lampiran 1 HASIL WAWANCARA
Nama
: Ibu Jamilah S. Ag Jabatan
: Tata Usaha SMK Islam Assa’adatul Abadiyah Tempat
: Ruang Guru Tanggal
: 12 Maret 2008 Waktu
: 11.00-12.00 T:
Sejarah berdirinya SMK Assa’adatul Abadiyah? J:
Pada awalnya pengajaran hanya berpusat pada pendidikan pesantren yang  di  bawah  naungan  yayasan  dengan  metode  pengajaran  pada
pengajian dan ilmu-ilmu agama. Sejak awal pendiriannya kehadiran yayasan ini mendapat sambutan yang sangat hangat dari masyarakat,
dilihat  dari keikut  sertaan  dalam  kegiatan  yayasan.    Terkait  dengan perubahan zaman dan pengetahuan untuk itu pendiri berfikir bahwa,
harus  bisa  menjawab  segala  tantangan  yang  ada.    Berdasarkan pertimbangan  itulah  kemudian  pimpinan  mendirikan  dan  membuka
sekolah  SMK  Assa’adatul  Abadiyah  tepat  pada  tahun  1984  sekolah itu dibuka dengan segala keterbatasannya.
T: Visi dan Misi SMK Assa’adatul Abadiyah?