Analisa Tabel Silang ANALISA DAN PEMBAHASAN

IV.4. Analisa Tabel Silang

Analisa tabel silang pada bagian ini akan memuat tentang penilaian dan data dalam satu tabel. Analisis tabel silang merupakan salah satu teknik yang dipergunakan untuk menganalisis dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan yang lainnya, sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif. Namun analisis tabel ini bukanlah dapat disajikan sebagai penentu utama untuk melihat hubungan variabel yang diteliti, tetapi ditujukan untuk melihat bagaimana penilaian data yang satu dan hubungannya dengan data yang lain. Kumpulan data yang akan disajikan dan dianalisa dalam tabel silang ini terdiri dari : 1. Hubungan perawat bersimpati dengan keadaan pasien ketika akan dirawat, dengan pasien meminta pertolongan kepada perawat saat mengalami kesulitan 2. Hubungan pengalaman perawat dengan frekuensi pembicaran dengan pasien. 3. Hubungan perawat memberikan nasehat untuk sabar dan tabah menghadapi penyakit dengan pasien menerima nasehat perawat untuk sabar dan tabah menghadapi penyakit 4. Hubungan Nasehat pentingnya makan dan minum obat teratur dan istirahat yang cukup diberikan perawat dengan adanya perubahan setelah mengikuti peraturan dan nasehat perawat. Universitas Sumatera Utara Tabel 50 Hubungan perawat bersimpati dengan keadaan pasien, dengan pasien meminta pertolongan kepada perawat saat mengalami kesulitan. Perawat bersimpati dengan keadaan pasien Meminta pertolongan kepada perawat Total Sangat sering Sering Jarang Tidak pernah Kurang bersimpati 5 4 9 .0 55.6 44.4 .0 100.0 Bersimpati 1 24 13 1 39 2.6 61.5 33.3 2.6 100.0 Sangat bersimpati 1 1 .0 100.0 .0 .0 100.0 Total 1 30 17 1 49 2.0 61.2 34.7 2.0 100.0 P.11FC.14 P.21 FC.34 Dari table 50 diatas menjelaskan tentang hubungan perawat bersimpati dengan keadaan pasien ketika akan dirawat, dengan pasien meminta pertolongan kepada perawat saat mengalami kesulitan. Dari 49 responden yang dirawat inap menyatakan bahwa, 61,2 responden menyatakan sering meminta pertolongan perawat , karena ketika tidak ada keluarga yang menjaga, maka responden meminta pertolongan perawat. Dan 61,5 responden menyetakan perawat bersimpati dengan keadaan pasien. Hal ini karena perawat langsung memeriksa keadaan responden. Universitas Sumatera Utara Tabel 51 Hubungan pengalaman perawat dengan frekuensi pembicaran dengan pasien P.14FC.17 P.22 FC.35 Tabel 51 menjelaskan Hubungan pengalaman perawat dengan frekuensi pembicaran dengan pasien. Dari 49 responden, menyatakan bahwa 28 responden 75 pengalaman perawat sudah baik, walau pun pengalaman berkomunikasi sudah baik, tetapi frekuensi berbicara dengan responden masih kurang. Ada 25 responden 51,5 yang menyatakan bahwa perawat jarang berkomunikasi dengan responden. Dan yang menyatakan kurang baik pengalaman komunikasi sebanyak 21 responden 25, dan sering berkomunikasi 23 responden 46,9. Pengalaman perawat dalam berkomunikasi Frekuensi pembicaraan perawat pada waktu memeriksa pasien Total Sering Jarang Tidak pernah Sangat baik 1 1 100.0 .0 .0 100.0 Baik 21 7 28 75.0 25.0 .0 100.0 Kurang baik 1 18 1 20 5.0 90.0 5.0 100.0 Total 23 25 1 49 46.9 51.0 2.0 100.0 Universitas Sumatera Utara Tabel 52 Hubungan perawat memberikan nasehat untuk sabar dan tabah menghadapi penyakit dengan pasien menerima nasehat perawat untuk sabar dan tabah menghadapi penyakit. NasehaPerawat untuk sabar dan tabah menghadapi penyakit Menerima nasehat perawat untuk sabar dan tabah menghadapi penyakit Sangat menerima Menerima Kurang menerima Total Sangat sering 1 1 100.0 .0 .0 100.0 Sering 9 13 22 40.9 59.1 .0 100.0 Kadang-kadang 1 17 6 24 4.2 70.8 25.0 100.0 Tidak pernah 2 2 100.0 .0 .0 100.0 Total 13 30 6 49 26.5 61.2 12.2 100.0 P.14FC.17 P.22 FC.35 Tabel 52 diatas menyatakan hubungan perawat memberikan nasehat untuk sabar dan tabah menghadapi penyakit dengan pasien menerima nasehat perawat untuk sabar dan tabah menghadapi penyakit. Dari 49 responden 61,2 yang menyatakan menerima nasehat perawat untuk sembuh, walaupun kadang perawat tidak memberikan nasehat tersebut kepada responden, tetapi responden tetap sabar dan tabah dalam mengahadapi penyakit. Universitas Sumatera Utara Tabel 53 Hubungan Perawat Akrab dengan Pasien dengan pasien Sering mengungkapkan perasaan yang dirasakan, masalah keluarga, pekerjaan, dll P.10FC.13 P.20 FC.33 Dari tabel 53 diatas menyatakan Hubungan Perawat Akrab dengan Pasien dengan pasien Sering mengungkapkan perasaan yang dirasakan, masalah keluarga, pekerjaan, dll. Dari 49 responden, 46, 9 responden tidak pernah mengungkapkan perasaannya kepada perawat, mereka lebih senang mengungkapkan perasaanya kepada keluarga. Dan 47,8 responden kurang akrab dengan perawat. Dapat disimpulkan perawat kurang akrab dan saliong keterbukaan antara perawat dan pasien masih kurang. Perawat Akrab dengan Pasien Sering mengungkapkan perasaan yang dirasakan, masalah keluarga, pekerjaan, dll Total Sangat sering Sering Jarang Tidak pernah Sangat Akrab 1 1 .0 100.0 .0 .0 100.0 Akrab 1 4 8 12 25 4.0 16.0 32.0 48.0 100.0 Kurang akrab 4 8 11 23 .0 17.4 34.8 47.8 100.0 Total 1 9 16 23 49 2.0 18.4 32.7 46.9 100.0 Universitas Sumatera Utara Tabel 54 Hubungan nasehat perawat dalam memberikan semangat dan optimis untuk sembuh dengan Senang dan terhibur dan berkurang beban ketika perawat memberikan nasehat dan semangat untuk sembuh Nasehat dalam memberikan semangat dan optimis untuk sembuh Senang dan terhibur, perawat memberikan nasehat dan semangat untuk sembuh Sangat senang Senang total Sangat sering 2 2 .0 100.0 100.0 Sering 6 19 25 24.0 76.0 100.0 Kadang-kadang 3 15 18 16.7 83.3 100.0 Tidak pernah 4 4 .0 100.0 100.0 Total 9 40 49 18.4 81.6 100.0 P.09FC.12 P.24 FC.41 Dari tabel 54 diatas menyatakan Hubungan nasehat perawat dalam memberikan semangat dan optimis untuk sembuh dengan Senang dan terhibur dan berkurang beban ketika perawat memberikan nasehat dan semangat untuk sembuh. 81,6 responden menyatakan senang, seandainya perawat memberikan nasehat dan memberikan semangat untuk sembuh. Universitas Sumatera Utara

IV.5. Uji Hipotesa

Dokumen yang terkait

Hubungan Faktor-Faktor Kecerdasan Emosi dengan Komunikasi Interpersonal Perawat dengan Pasien Rawat Inap di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar

3 66 139

Hubungan Pengetahuan Perawat Tentang Komunikasi Terapeutik Terhadap Perilaku Perawat Saat Berkomunikasi Dengan Pasien Di Rsud Dr. Pirngadi Kota Medan

12 66 104

Pengaruh Faktor Personal dan Faktor Situasional terhadap Komunikasi Terapeutik antara Perawat Pelaksana dengan Pasien di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan

2 62 181

Gambaran Komunikasi Interpersonal Perawat Pelaksana Menurut Persepsi Perawat dan Klien di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Medan

1 42 140

Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pasien Gangguan Jiwa (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Pemulihan Pasien di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa Medan)

3 61 149

Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pasien Gangguan Jiwa (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Pemulihan Pasien di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa Medan)

0 0 15

Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pasien Gangguan Jiwa (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Pemulihan Pasien di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa Medan)

0 0 2

Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pasien Gangguan Jiwa (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Pemulihan Pasien di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa Medan)

0 0 7

Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pasien Gangguan Jiwa (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Pemulihan Pasien di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa Medan)

0 1 18

Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pasien Gangguan Jiwa (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Pemulihan Pasien di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa Medan)

0 0 4