Uji Hipotesa ANALISA DAN PEMBAHASAN

IV.5. Uji Hipotesa

Pengujian hipotesa adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Sebelum melakukan uji hipotesa, terlebih dahulu menguji tingkat hubungan antara kedua variabel yang dikorelasikan, dengan menggunakan rumus Koefisien Korelasi oleh Spearman yaitu : 1 6 1 2 2 − − = ∑ N N D rho xy Dengan menggunakan analisa Spearman melalui aplikasi SPSS 14.0, maka diperoleh hasil 0,618, yaitu sebagai berikut: Tabel 55 Hasil Uji korelasi Spearman dengan menggunakan SPSS 14.0 Komunikasi Interpersonal Terapeutik terhadap Penyembuhan Pasien. Spearman’s Rho Kominikasi Interpersonal Terapeutik Penyembuh an Kominikasi Interpersonal Terapeutik Correlation Coefficient 1.000 .618 Sig. 2-tailed . .000 N 49 49 Penyembuhan Correlation Coefficient .618 1.000 Sig. 2-tailed .000 . N 49 49 Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil korelasi Spearman pada table 55 diatas, maka diketahui besar korelasi koefisien Spearman rho adalah 0,618. berdasarkan skala Guilford, hasil 0,618 yang berada pada skala 0,40-0,70 yang menunjukkan hubungan yang cukup berarti. Tanda korelasi pada koefisien korelasi menghasilkan angka +0,618, yang menunjukkan arah hubungan yang sama antara variable X dan variable Y. Dengan kata lain, hal ini berarti ada hubungan antara Komunikasi Interpersonal Terapeutik Perawat terhadap Penyembuhan Pasien. Merupakan hubungan yang yang cukup berarti. Artinya kegiatan Komunikasi Interpersonal Terapeutik Perawat cukup berpengaruh terhadap Penyembuhan Pasien. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil uji hipotesa terdapat korelasi yang signifikansi berdasarkan perbandingan nilai probabilitas dan tanda flag of significant yang dihasilkan dari program SPSS. Jika probabilitas 0.005 maka Ha diterima. Pada bagian outpot korelasi diatas terlihat pasangan data yang berkorelasi secara signifikan, yaitu antara Komunikasi Interpersonal Terapeutik terhadap penyembuhan Pasien. Berdasarkan analisa diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil uji hipotesa pada pasien adala 0,618 sesuai dengan kaidah dalam Spearman s r koefisien bahwa jika s r 0 maka hipotesa diterima. Antara kedua variabel berkorelasi secara signifikan. Dapat disimpulkan bahwa hipotesa dalam penalitian ini diterima dan hubungannya signifikan. Universitas Sumatera Utara

IV. 6. Pembahasan.

Setelah menganalisa setiap data dari kuesioner, maka dilanjutkan dengan menguji hipotesa yaitu pengukuran tingkat hubungan diantara dua variabel yang linear dengan menggunakan rumus Koefisien Korelasi oleh Spearman. Spearman s r menjelaskan hubungan antara variabel X dan Y yang tidak diketahui sebaran data. Dari hasil uji hipotesa yang diperoleh dari SPSS 14.0, maka diperoleh koefisien korelasi s r sebesar 0,618. berdasarkan pernyataan s r 0 maka hipotesa alternatif Ha diterima dan benar terdapat Hubungan yang cukup berarti antara Komunikasi Interpersonal Terapeutik terhadap Penyembuhan Pasien. Untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan digunakan skala Guilford. Hasil s r =0.618 pada skala 0,40-0,70. hal ini menunjukkan hubungan yang cukup berarti antara Komunikasi Interpersonal Terapeutik Perawat terhadap Penyembuhan Pasien. Kemudian tahap selanjutnya adalah mencari besarnya kekuatan hubungan antara variabel X dan Y, yaitu dengan rumus : Kp = 2 s r x 100 Kp = 2 618 , x 100 Kp = 0.382 x 100 Kp = 38,2 Universitas Sumatera Utara

IV.7 Hasil Wawancara

Dokumen yang terkait

Hubungan Faktor-Faktor Kecerdasan Emosi dengan Komunikasi Interpersonal Perawat dengan Pasien Rawat Inap di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar

3 66 139

Hubungan Pengetahuan Perawat Tentang Komunikasi Terapeutik Terhadap Perilaku Perawat Saat Berkomunikasi Dengan Pasien Di Rsud Dr. Pirngadi Kota Medan

12 66 104

Pengaruh Faktor Personal dan Faktor Situasional terhadap Komunikasi Terapeutik antara Perawat Pelaksana dengan Pasien di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan

2 62 181

Gambaran Komunikasi Interpersonal Perawat Pelaksana Menurut Persepsi Perawat dan Klien di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Medan

1 42 140

Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pasien Gangguan Jiwa (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Pemulihan Pasien di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa Medan)

3 61 149

Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pasien Gangguan Jiwa (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Pemulihan Pasien di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa Medan)

0 0 15

Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pasien Gangguan Jiwa (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Pemulihan Pasien di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa Medan)

0 0 2

Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pasien Gangguan Jiwa (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Pemulihan Pasien di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa Medan)

0 0 7

Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pasien Gangguan Jiwa (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Pemulihan Pasien di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa Medan)

0 1 18

Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pasien Gangguan Jiwa (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Pemulihan Pasien di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa Medan)

0 0 4