Penentuan Bilangan Penyabunan Bagan Penelitian 1. Pembuatan Polistirena Sulfonat dan Kalsium Polistirena Sulfonat

3.4.3. Penentuan Bilangan Penyabunan

karotenoida hasil penjerapan larutan KOH 3 dalam etanol dipanaskan pada suhu 70 o C selama 10 menit didinginkan hingga suhu kamar 3 tetes indikator phenolftalein dititrasi dengan HCl hingga tercapai titik akhir dicatat volume HCl yang terpakai data bilangan penyabunan hasil dihitung bilangan penyabunan Keterangan : - Analisis dilakukan dengan 3 kali pengulangan - Dilakukan pengujian terhadap blanko - Dilakukan prosedur yang sama untuk menentukan bilangan penyabunan dari sampel bahan yang mengandung karotenoida Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pembuatan Polistirena Sulfonat PS-SO

3 H Proses sulfonasi sejauh ini dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu sulfonasi menggunakan oleum, asetil sulfat dan memakai klorosulfonat. Tricoli, V dan N. Carretta, 2002; Pinto, B.P., dkk, 2006. Dalam penelitian ini, proses sulfonasi dipilih dengan menggunakan asetil sulfat yang dibuat dari asetat anhidrat dengan asam sulfat pekat dalam pelarut kloroform untuk menjaga kestabilan asetil sulfat. Polistirena sulfonat dibuat melalui reaksi sulfonasi menggunakan asetil sulfat dengan polistirena dengan perbandingan mol polistirena : mol asetil sulfat = 1 : 1. Reaksi sulfonasi polistirena dibuat berlangsung dalam kondisi atmosfer N 2 pada suhu rendah 0 C . Setelah reaksi sempurna sekitar 2 jam, maka campuran reaksi dipanaskan sampai suhu 50 C selama 1 jam. Campuran hasil reaksi diendapkan dengan metanol, endapan dipisahkan dengan dekantasi dan ditambahkan dengan aquadest untuk menghidrolisis asetil sulfat dan dicuci dengan metanol lalu dikeringkan. Polistirena sulfonat yang dihasilkan berwarna putih dengan yield reaksi adalah 84,9 dengan suhu transisi gelas 178 C, larut dalam aseton namun tidak larut dalam air, n-heksana, kloroform, metanol maupun etanol. Dalam reaksi ini tidak semua gugus fenil dari polistirena tersulfonasi, hanya sebanyak 6,24 . Derajat sulfonasi ditentukan dengan cara menitrasi polistirena sulfonat dengan NaOH. Reaksi sulfonasi polistirena dengan asetil sulfat adalah sebagai berikut Martins, C.R., dkk, 2003. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Peranan Kalsium Pada Adsorben Kalsium Polistirena Sulfonat dan Kalsium Stearat Terhadap Adsorpsi dan Desorpsi Tokoferol dan Tokotrienol dari Campuran Metil Ester Minyak Kemiri

8 106 69

Penggunaan Polistirena Sulfonat Sebagai Katalis Transesterifikasi Minyak Jarak Pagar (Jatropha Curcas) Berkadar Asam Lemak Bebas Tinggi

1 48 60

Studi Penggunaan Adsorben Sintetis Kalsium Maleat – Grafting – High Density Polyethylene (HDPE) Pada Pemisahan Karotenoid Dari Biodiesel Minyak Sawit

0 30 79

Adsorpsi Karotenoida Dari Minyak Sawit Mentah (CPO) Menggunakan Kalsium Polistirena Sulfonat Berderajat Sulfonasi 27% dan Desorpsinya Dengan Etanol

6 117 59

Adsorpsi Karotenoida Dari Minyak Sawit Mentah (CPO) Menggunakan Kalsium Polistirena Sulfonat Berderajat Sulfonasi 27% dan Desorpsinya Dengan Etanol

0 1 15

Adsorpsi Karotenoida Dari Minyak Sawit Mentah (CPO) Menggunakan Kalsium Polistirena Sulfonat Berderajat Sulfonasi 27% dan Desorpsinya Dengan Etanol

0 1 2

Adsorpsi Karotenoida Dari Minyak Sawit Mentah (CPO) Menggunakan Kalsium Polistirena Sulfonat Berderajat Sulfonasi 27% dan Desorpsinya Dengan Etanol

0 1 6

Adsorpsi Karotenoida Dari Minyak Sawit Mentah (CPO) Menggunakan Kalsium Polistirena Sulfonat Berderajat Sulfonasi 27% dan Desorpsinya Dengan Etanol

0 1 15

Adsorpsi Karotenoida Dari Minyak Sawit Mentah (CPO) Menggunakan Kalsium Polistirena Sulfonat Berderajat Sulfonasi 27% dan Desorpsinya Dengan Etanol

0 1 4

Adsorpsi Karotenoida Dari Minyak Sawit Mentah (CPO) Menggunakan Kalsium Polistirena Sulfonat Berderajat Sulfonasi 27% dan Desorpsinya Dengan Etanol

0 2 2