4.2. Pembuatan Kalsium Polistirena Sulfonat PS-SO
3 2
Ca
Kalsium polistirena sulfonat dibuat dengan mereaksikan larutan polistirena sulfonat dalam aseton dengan larutan NaOH metanolik dan ditambahkan dengan larutan
kalsium klorida metanolik, lalu direfluks selama 2 jam. Kalsium polistirena sulfonat yang terbentuk berwarna putih dengan yield 86,4 , mempunyai sifat
tidak larut dalam air, aseton, kloroform, etanol, metanol maupun n-heksana dengan spektrum FT-IR yang dapat dilihat pada Gambar 4.5. Reaksinya
adalah sebagai berikut :
CH
2
CH CH
2
CH CH
2
CH
SO
3
H SO
3
H NaOH
CH
3
OH CH
2
CH CH
2
CH CH
2
CH
x
SO
3
Na SO
3
Na
polistirena sulfonat PS-SO
3
H, 6,24 natrium polistirena sulfonat
PS-SO
3
Na
+
CaCl
2
CH
3
OH
kalsium polistirena sulfonat PS-SO
3 2
Ca
CH
2
CH
S CH
2
CH CH
2
CH
x
S O
O O
O O
Ca O
+ H
2
O
+ 2NaCl
x
CH
2
CH CH
2
CH CH
2
CH
SO
3
Na SO
3
Na
+
x
natrium polistirena sulfonat PS-SO
3
Na
Gambar 4.4. Reaksi Pembuatan Kalsium Polistirena Sulfonat PS-SO
3 2
Ca
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.5 Spektrum FT-IR Kalsium Polistirena Sulfonat PS-SO
3 2
Ca
Universitas Sumatera Utara
Spektrum FT-IR PS-SO
3 2
Ca menunjukkan timbulnya pita serapan baru pada
bilangan gelombang 1172,72, 1126,43 dan 1033,85 cm
-1
yang merupakan karakteristik garam sulfonat Silverstein, R.M., dkk, 1963. Selain itu, adanya pita
serapan pada bilangan gelombang 694,37 cm
-1
menunjukkan adanya gugus S-O yang terikat pada logam kalsium dimana pada FT-IR polistirena sulfonat, bilangan
gelombang untuk S-O adalah 666,76 cm
-1
. Adanya pergeseran ini mengindikasikan bahwa kalsium polistirena telah terbentuk Silverstein, R.M., dkk, 1963.
4.3. Penjerapan β-karoten dari Bahan yang Mengandung Karotenoida
Penjerapan β-karoten dari bahan yang mengandung karotenoida dilakukan dengan menggunakan PS-SO
3 2
Ca. Untuk mendapatkan kondisi penjerapan yang optimum, dilakukan variasi jumlah adsorben kalsium polistirena sulfonat dan
volume etanol. Pada karotenoida hasil penjerapan, yang diukur adalah kandungan β-karoten yang dibandingkan dengan standard β-karoten yang diperoleh dari Pusat
Penelitian Kelapa sawit, Medan.
a. Pengaruh Volume Etanol pada Penjerapan β-Karoten