43
remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa
tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik, maupun psikologis.
2. Aspek-aspek Perkembangan Remaja
Remaja adalah tahap peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Tahap ini berlangsung lebih singkat daripada tahapan
perkembangan yang lain, namun fase remaja disebut sebagai masa penting karena menentukan bagaimana kehidupan dewasa remaja
tersebut nantinya. Seperti yang telah dikemukakan dalam pengertian di atas bahwa remaja adalah kata lain dari adolescence yang berarti
tumbuh, maka
dalam tahapan
ini remaja
akan mengalami
pertumbuhan dan perkembangan. Siswa Sekolah Menengah Pertama SMP dikategorikan
sebagai masa
remaja awal.
Dalam masa
ini ada
banyak perkembangan
yang membawa
perubahan pada
remaja, perkembangan tersebut antara lain:
a. Perkembangan Fisik Hurlock 1980: 210 mengungkapkan bahwa pertumbuhan
fisik remaja tidak akan sepenuhnya sempurna bahkan sampai masa remaja akhir. Terdapat penurunan dalam laju pertumbuhan
remaja dan perkembangan internal remaja lebih menonjol daripada perkembangan eksternal remaja. Perkembangan internal
44
remaja berkaitan dengan tinggi badan, berat badan, proporsi tubuh, organ seks dan ciri-ciri seks sekunder. Kemudian
perkembangan eksternal remaja yaitu meliputi sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem pernapasan, sistem endokrin dan
jaringan tubuh. Perkembangan fisik yang terjadi pada remaja akan
berbeda satu sama lain, ada yang cepat namun ada juga yang lambat. Tidak semua remaja dapat menerima perubahan fisik
yang mereka alami, akibat dari hal ini kemudian dapat menimbulkan perasaan tidak percaya diri. Rasa tidak percaya diri
yang muncul pada diri seorang remaja dapat memengaruhi kualitas hubungan sosial remaja tersebut. Hal ini sangat
berlawanan dengan salah satu tugas perkembangan remaja yaitu mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman
sebaya baik pria maupun wanita. b. Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif remaja berdasarkan pada teori Piaget. Dalam teorinya, Piaget menekankan bahwa remaja
terdorong untuk memahami dunianya karena tindakannya tersebut merupakan bentuk penyesuaian diri biologis. Pada tahapan
perkembangan ini remaja mulai memisahkan gagasan yang kurang penting dari gagasan-gagasan yang penting. Santrock,
2003: 105.