88
b. Uji Linearitas Hubungan
Uji linearitas
digunakan untuk
mengetahui apakah
mempunyai hubungan yang linear atau tidak di masing-masing variabel. Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan analisis
variansi terhadap garis regresi yang nantinya akan diperoleh harga F
hitung,
perhitungan dilakukan dengan menggunakan program SPSS for Windows versi 16.0. Taraf yang digunakan dalam uji linearitas
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat pada penelitian ini adalah taraf signifikan 5, dengan derajat kebebasan
db untuk regresi harga F adalah 1 lawan N-1. Jika harga p lebih besar dari 0,05 maka kedua variabel memiliki hubungan linear.
Sebaliknya jika harga p lebih kecil dari 0,05 maka hubungan antara dua variabel tidak linear.
Pada hasil uji linieritas, diketahui bahwa harga p 0,332 p0,05 ini berarti kedua variabel memiliki hubungan yang linear.
Data hasil uji linieritas dapat dilihat pada tabel 15 berikut ini Tabel 15. Ringkasan Hasil Uji Lineritas
Hubungan Variabel
F
beda
P Keterangan
Self Esteem X dengan
Perilaku Konsumtif Y
1.102 0,332
Linier
5. Hasil analisis data dan pengujian hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, sehingga harus diuji kebenaranya secara empiris.
89
Dalam penelitian ini terdiri dari dua macam hipotesis, yaitu hipotesis nihil Ho dan hipotesis alternatif Ha. Hipotesis nihil Ho berbunyi “Tidak
ada hubungan negatif antara self esteem dengan perilaku konsumtif pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta. Hipotesis alternatif
Ha berbunyi “Ada hubungan negatif antara self esteem dengan perilaku konsumtif pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta”.
Sebelum dilakukan analisis statistik pembuktian hipotesis alternatif Ha terlebih dahulu mengajukkan hipotesis nihil Ho. Hal ini
bermaksud agar dalam pembuktian hipotesis tidak terpengaruh dari hipotesis alternatif. Hipotesis nihil Ho yang diajukan berbunyi “Tidak
ada hubungan negatif antara self esteem dengan perilaku konsumtif pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta”.
Untuk mencari hubungan antara self esteem dengan perilaku konsumtif menggunakan korelasi Product Moment. Adapun ringkasan
hasil korelasi antara dua variabel tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 16. Koefisien Korelasi Self Esteem dengan Perilaku Konsumtif
Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta
Hubungan Variabel
N Koefisien
Korelasi r
xy
Sig p
Keterangan
XY 183
-0,264 0,002
Ha diterima Berdasarkan tabel 16 hipotesis nihil Ho ditolak dan hipotesis
alternatif Ha diterima. Dari tabel 16, dapat dilihat bahwa uji hipotesis dengan menggunakan korelasi product moment diperoleh nilai psig
0,002 p0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis alternatif
90
Ha yang berbunyi “Ada hubungan negatif antara self esteem dengan perilaku konsumtif pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1
Yogyakarta” dinyatakan diterima dan hipotesis nihil Ho yang berbunyi
“Tidak ada hubungan negatif antara self esteem dengan perilaku konsumtif pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta”
dinyatakan ditolak. Hasil analisis korelasi r
xy
antara self esteem dengan perilaku konsumtif diperoleh nilai sebesar -0.264, dengan taraf signifikansi 0,002.
Artinya, terdapat hubungan negatif antara self esteem dengan perilaku
konsumtif siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan analisis data terdapat hubungan yang signifikan antara self esteem dengan perilaku konsumtif. Hal ini berarti self esteem dapat
dijadikan variabel bebas atau prediktor untuk mengukur perilaku konsumtif. Penelitian ini membuktikan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumtif remaja kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta adalah self esteem.
Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa ada hubungan negatif antara self esteem dengan perilaku konsumtif. Hasil tersebut dapat
ditunjukkan secara statistik dengan nilai koefisien -0,264 dan bernilai negatif. Selain dari nilai koefisien korelasi, dapat juga dilihat dari taraf signifikansi
5 0,002 0,005. Tanda negatif pada skor korelasi tersebut menunjukkan