Sumber-Sumber Kajian Teori Self Esteem

27 merasa jelek setelah mendapat celaan. Daya tarik fisik menjadi sumber harga diri yang penting bagi individu. Keyakinan akan kemampuan diri sangat berperan dalam meraih kesuksesan. Untuk itu, individu selalu mengamati kemampuan orang lain sebagai perbandingan dengan dirinya. Menurut Buss Neneng Nurjanah, 2010: 77, bakat, keterampilan dan prestasi menjadi sumber harga diri individu. Kepemimpinan merupakan jalur untuk mendapatkan kekuasaan, termasuk kedudukan dan uang. Semuanya merupakan sumber harga diri. Neneng Nurjanah, 2010: 77 aspek percaya diri self confidence memiliki sub aspek, yaitu: 1 Kualitas keyakinan dan kenyamanan terhadap penampilan appearance, yaitu ciri fisik individu physical features yang dianggap dapat memunculkan ketertarikan untuk dibanggakan kepada orang lain atau setidaknya merasa nyaman dengan penampilannya. 2 Kualitas keyakinan dan kenyamanan terhadap kemampuan ability, yang diyakini akan memberikan pengaruh terhadap keberhasilan. 3 Kualitas keyakinan dan kenyamanan terhadap kekuasaan power, yaitu daya atau kekuatan diri untuk mengontrol orang lain, peristiwa dan situasi lingkungan. 28 b. Mencintai diri self love Mencintai diri berkaitan dengan penghargaan sosial, sumber pengganti dan moralitas. Penghargaan sosial yang paling kuat adalah kasih sayang dari orang tua. Demikian juga pengalaman dan kepemilikan kedekatan hubungan dengan orang-orang yang sukses, kepemilikan mobil, rumah, pakaian dan sebagainya, sekalipun kurang rasional dapat menambah harga diri. Aspek mencintai diri self love memiliki sub aspek sebagai berikut: 1 Penghargaan sosial social rewards, yaitu apresiasi lingkungan sosial terhadap individu yang diwujudkan melalui kasih sayang affection, pujian praise, dan penghormatan respect sehingga individu merasa dirinya berharga. 2 Sumber rasa bangga dari orang lain yang seolah-olah dialami sendiri, yaitu input dari luar individu yang mendorong munculnya perasaan berharga. 3 Moralitas morality, yaitu kesusilaan yang mendeskripsikan kepatutan, pantas atau tidak pantas, baik atau buruk menurut pandangan diri dan lingkungan. Nathaniel Branden Neneng Nurjanah, 2010: 79 dalam The Power of Self Esteem, menyebutkan dua pilar utama self esteem yang sehat, yaitu: 29 a. Self efficacy Self efficacy adalah kepercayaan pada keberfungsian pikiran dalam kemampuan berpikir dan dalam proses dimana dirinya dapat menilai, memilih dan memutuskan. Meyakini bahwa dirinya memiliki kemampuan untuk memahami fakta-fakta realitas yang mempengaruhi minat dan kebutuhan, kepercayaan, dan keyakinan. b. Self respect Self respect adalah memberikan jaminan terhadap nilai-nilai pribadi, bersikap afirmasi terhadap hak-haknya untuk hidup dan bahagia, merasa nyaman dalam menyatakan pendapat, keinginan dan kebutuhan, meyakini bahwa kebahagiaan merupakan hak asasi. Menurut Neneng Nurjanah 2010: 79 Self efficacy dan self respect merupakan pilar ganda self esteem harga diri yang sehat. Apabila kurang salah satunya, maka harga diri akan terganggu. Self efficacy menghasilkan rasa kendali atas kehidupan individu yang berkaitan dengan kesejahteraan psikologis, merasa berada di pusat vital eksistensi individu, bukan menjadi penonton yang pasif dan korban peristiwa. Self respect memungkinkan seorang individu untuk bersikap penuh kebajikan, tidak mengalami permasalahan emosional dengan orang lain, mencapai independensi, bukan merasa terasing dan kesepian. Pada kondisi tertentu, individu akan mengalami fluktuasi pada tingkatan self esteem, seperti fluktuasi dalam semua kondisi psikologis. Hal ini