Parameter Performansi Penjadwalan . Priority Dispatching Heuristic

b. Stokastik, dimana sifat informasi yang diterima relatif tidak pasti.

3.1.2. Parameter Performansi Penjadwalan

2 1. Efficiency Index EI, yaitu perbandingan antara metode usulan dengan metode yang digunakan perusahaan, dirumuskan sebagai berikut : Parameter performansi digunakan untuk menentukan metode yang lebih baik untuk diterapkan pada perusahaan. Parameter performansi yang dapat digunakan antara lain : EI = Apabila EI = 1, maka kedua metode memiliki performance yang sama, bila EI 1, maka metode usulan yang diberikan memiliki performance yang kurang baik dibanding dengan metode yang digunakan perusahaan, demikian juga sebaliknya. E1, maka metode usulan yang diberikan memiliki performance yang lebih baik dibanding dengan metode yang digunakan perusahaan 2. Persentase Penghematan makespan digunakan untuk mengetahui seberapa jauh perbedaan makespan yang dihasilkan oleh kedua metode, yang dapat dihitung sebagai berikut : Persentase Penghematan = x 100 2 Taylor, Production Planning and control, vol 12 No 7, hal 651 usulan metode perusahaan metode Makespan Makespan usulan metode perusahaan metode usulan metode Makespan Makespan Makespan − Universitas Sumatera Utara

3.1.3. Job Shop Schedulling

3 1. Job terdiri dari aliran operasi yang telah ditentukan. Penjadwalan Job Shop adalah pengurutan pekerjaan untuk lintasan produk yang tidak beraturan tata letak pabrik berdasarkan proses. Penjadwalan pada proses produksi tipe Job Shop lebih sulit dibandingkan dengan penjadwalan Flow Shop. Hal ini disebabkan oleh 3 alasan: 1. Job Shop menangani variasi produk yang sangat banyak, dengan pola aliran yang berbeda-beda melalui work center. 2. Peralatan pada Job Shop digunakan secara bersama-sama oleh bermacam macam order dalam prosesnya, sedangkan peralatan flow shop digunakan khususnya hanya untuk satu jenis produk. 3. Job yang berbeda mungkin ditentukan oleh prioritas yang berbeda pula. Hal ini mengakibatkan order tertentu yang dipilih harus diproses seketika pada saat order tertentu yang dipilih harus diproses seketika pada saat order tersebut ditugaskan pada suatu work center. Karakteristik pola aliran Job Shop menurut Baker Baker, 1974 : 2. Suatu operasi hanya bisa dikerjakan pada satu tipe mesin. 3. Hanya ada satu mesin dari tiap tipe mesin dalam Jop. 4. Waktu proses diketahui dengan pasti seperti halnya due date. 5. Urutan waktu set-up bersifat independen dan waktu transportasi antar mesin dapat diabaikan. 6. Operasi yang sedang dikerjakan pada suatu mesin tidak dapat diinterupsi. 3 Ibid, hal 53 Universitas Sumatera Utara 7. Suatu operasi tidak dapat dimulai sampai operasi pendahulunya diselesaikan. 8. Setiap mesin hanya dapat memproses satu operasi pada suatu waktu. 9. Setiap parts hanya dapat diproses disuatu mesin pada suatu waktu.

3.1.3.1. Teknik-Teknik Penyelesaian Masalah Job Shop

4 1. Metode Linear Programming 1. Teknik pendekatan optimal Teknik pendekatan optimal merupakan pendekatan yang memberikan solusi terbaik terhadap suatu permasalahan ditinjau dari kriteria tertentu. Pendekatan optimal akan menghasilkan jadwal yang optimal, namun pendekatan optimal untuk permasalahan penjadwalan dengan operasi dan mesin yang relatif besar akan menyebabkan tingkat kesulitan penyelesaian maslah menjadi tinggi dan membutuhkan waktu yang lebih banyak. Pendekatan optimal memiliki 2 metode yaitu : 2. Metode Branch and Bound 2. Teknik Pendekatan Heuristic Teknik pendekatan heuristik digunakan dalam masalah penjadwalan untuk jumlah mesin dan operasi yang lebih kompleks dengan waktu penyelesaian yang relatif lebih cepat. Walaupun pendekatan heuristik tidak menghasilkan jadwal yang optimal, namun penjadwalan heuristik dapat menghasilkan jadwal yang baik dan mendekati optimal. Teknik pendekatan heuristik terbagi atas : 4 Baker, Kennet. Introduction To Sequencing and Scheduduling, hal 187 Universitas Sumatera Utara 1. Priority Dispatching Rules 2. Sampling Pocedurs 3. Probabilistic Dispatching Procedurs 4. Shifting Bottleneck Heuristic

3.1.4 . Priority Dispatching Heuristic

5 1. PSt : Jadwal keseluruhan yang terdiri dari operasi-opersi yang telah terjadwal. Priority Dispatching Heuristic merupakan metode penjadwalan yang menggunakan aturan prioritas sebagai salah satu kriteria dalam menyusun urutan pekerjaan pada setiap mesin yang ada. Aturan prioritas merupakan aturan yang sering digunakan dalam menyelesaikan masalah-masalah penjadwalan karena cukup mudah dalam implementasinya dan rata-rata waktu penyelesaian pekerjaan cepat. Berikut ini adalah notasi-notasi yang digunkan dalam metode Priority Dispatching Heuristic. 2. St : Sekelompok operasi pada tiap stage, biasa diberi lambang J-O-M. Dimana J = Job, O =Operation, M =Machine. 3. δj : Waktu paling cepat operasi ke-i 4. f : Jumlah waktu proses pada setiap mesin. Dalam penyelesaian masalah Job Shop digunakan prosedur yang ada dalam Priority Dispatcing Heuristic. Dalam model terdapat beberapa prosedur, antara lain: 5 Ibid, hal 196 Universitas Sumatera Utara 1. MWKR Most Work Remaining : adalah aturan yang memprioritaskan job dengan jumlah sisa waktu operasi paling banyak. 2. LWKR Least Work Remaining : adalah aturan yang memprioritaskan job dengan jumlah sisa operasi paling paling pendek. 3. SPT Shortest Processing Time : adalah aturan yang memprioritaskan operasi dengan waktu proses operasi paling singkat. 4. LPT Longest Processing Time : adalah aturan yang memprioritaskan operasi dengan waktu proses terlama. Dari model-model tersebut, SPT dan MWKR paling sering digunakan. Langkah-langkah pada metode Priority Dispatching Heuristic adalag sebagai berikut: Langkah 1: Menganggap waktu proses awal pada setiap mesin adalah nol, f=0 dan pada PSt tidak ada pekerjaan yang terjadwal. Tentukan nilai St yaitu semua operasi pertama tidak ada operasi yang mendahului. Langkah 2: Menentukan nilai δj untuk setiap operasi pada St. Langkah 3: Menentukan aturan prioritas yang digunakan dan dihitung nilai-nilai prioritasnya. Pilih operasi dengan nilai qj terkecil, jika nilainya ada yang sama dilihat dari aturan prioritas yang digunakan, kemudian tambahkan pada PSt untuk membentuk jadwal baru yaitu Pst +1. Langkah 4 : Untuk PSt +1, hasilnya di update dengan cara: 1. Menghapus operasi ke-i dari St 2. Menambah operasi berikutnya pada St, menjadi St+1 Universitas Sumatera Utara 3. Menambah nilai f sesuai dengan waktu proses operasi yang sudah terjadwal. Langkah 5: Iterasi terus dilakukan, sampai semua operasi terjadwal, apabila masih ada operasi yang belum terjadwal kembali ke langkah 2.

3.1.5. Shifting Bottleneck Heuristic