Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Batasan Masalah dan Asumsi

Tabel 1.1. Keterlambatan Jumlah Pengiriman Spare part Keterlambatan Pengiriman Hari Ring 1 Plat Cutter 2 x 12,5 Cm 7 Plat Cutter 2 x 26,5 Cm 7 Roda Roli 9 Kaki Pompa 14 Sumber : PT.Bina Karya Logam Mandiri Oleh karena itu, untuk menghindari hal semacam ini, perlu disertai adanya metode penjadwalan yang tepat. Perusahaan menggunakan aturan order yang telah tiba terlebih dahulu, akan dilayani terlebih dahulu First Come First Serve. Dengan adanya metode penjadwalan yang tepat, diharapkan waktu penyelesaian produk makespan yakni jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pemrosesan seluruh job, menjadi singkat. Dengan demikian, waktu yang masih tersisa dapat digunakan untuk menyelesaikan rencana produksi komponen lain. Terdapat banyak metode penjadwalan yang dapat menyelesaikan penjadwalan job shop ini. Dalam hal ini metode penjadwalan yang ingin dianalisis dan digunakan dalam penelitian ini adalah metode Priority Dispatching Heuristic dan Shifting Bottleneck Heuristic. Metode Shifting Bottleneck Heuristic dan Priority Dispatching Heuristic adalah metode yang umum digunakan dalam penyelesaian masalah Job Shop.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka pokok permasalahannya adalah keterlambatan untuk beberapa spare part yang dikerjakan sehingga mempengaruhi jadwal pengiriman kepada pelanggan. Universitas Sumatera Utara Dalam mengatasi masalah tersebut, maka perusahaan membutuhkan suatu sistem penjadwalan yang terstruktur yang dapat menghasilkan waktu proses keseluruhan yang optimal sehingga dapat meminimisasi waktu penyelesaian seluruh pesanan makespan.

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan umum penelitian ini adalah untuk mendapatkan hasil penjadwalan produksi yang optimal pada PT. Bina Karya Logam Mandiri. Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah : 1. Merumuskan metode penjadwalan produksi yang memberikan hasil yang optimal diantara metode Priority Dispatching Heuristic dan Shifting Bottleneck Heuristic dan metode perusahaan. 2. Menyelesaikan permasalahan penjadwalan, yaitu meminimisasi waktu penyelesaian seluruh job makespan. 3. Memberikan usulan mengenai urutan pengerjaan produk pada setiap mesin yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. 4. Penentuan ukuran kinerja metode penjadwalan yang digunakan.

1.4. Batasan Masalah dan Asumsi

Penelitian dilakukan dalam batasan-batasan tertentu, antara lain: 1. Metode penjadwalan produksi yang digunakan adalah metode Priority Dispatching Heuristic dan Shifting Bottleneck Heuristic. 2. Kriteria penjadwalan yang digunakan adalah minimisasi makespan. Universitas Sumatera Utara 3. Pembahasan meliputi lima jenis produk yaitu Roda Roli, Kaki Pompa, Plat Cutter 2 x 12,5 cm, Plat Cutter 2 x 26,5 cm dan Ring. 4. Perhitungan waktu proses dilakukan dengan perhitungan waktu baku. 5. Aturan yang digunakan untuk metode Priority Dispatching heuristic adalah Most Work Remaining MWKR, Shortest Processing Time SPT, Least Work Remaining LWKR dan Longest Processing Time LPT. Sedangkan asumsi yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Tidak ada mesin yang rusak ketika melakukan operasi. 2. Tidak ada penambahan atau pengurangan terhadap mesin-mesin atau peralatan produksi. 3. Tidak terjadi hal-hal yang dapat mengganggu kegiatan perusahaan seperti bencana alam atau demonstrasi.

1.5. Manfaat Penelitian