17 disebut bahan instruksional mandiri. Pengajar tidak secara langsung
memberi pelajaran atau mengajarkan sesuatu kepada para murid-muridnya dengan tatap muka, tetapi cukup dengan modul-modul ini.
Berdasarkan dari beberapa pengertian modul pembelajaran di atas, maka dapat disimpulkan bahwa modul pembelajaran merupakan suatu
bahan ajar cetak yang di dalamnya memuat tujuan, topik, pokok-pokok materi, peranan guru, alat-alat, sumber belajar, kegiatan belajar, lembar
kerja dan program evaluasi yang dikemas secara utuh, sistematis, terperinci dan didesain untuk dapat dipelajari secara mandiri tanpa atau dengan
bimbingan guru dalam rangka membantu peserta didik menguasai tujuan belajar yang spesifik.
b. Karakteristik Modul Pembelajaran
Untuk menghasilkan modul yang mampu meningkatkan motivasi belajar, pengembangan modul harus memperhatikan karakteristik yang
diperlukan sebagai modul. Karakteristik yang dituliskan oleh Daryanto 2013: 9-11 antara lain:
1 Self Instruction Merupakan karakteristik paling penting dalam modul, dengan karakter
tersebut memungkinkan seseorang belajar secara mandiri dan tidak tergantung pada pihak lain.
2 Self Contained Modul dikatakan self contained apabila seluruh materi pembelajaran
yang dibutuhkan termuat dalam modul tersebut. Tujuan dari konsep ini adalah memberikan kesempatan peserta didik mempelajari materi
18 pembelajaran secara tuntas, karena materi belajar dikemas kedalam satu
kesatuan yang utuh. 3 Stand Alone Berdiri Sendiri
Stand alone merupakan karakteristik modul yang tidak tergantung pada bahan ajarmedia lain, atau tidak harus digunakan bersama-sama
dengan bahan ajarmedia lain. Dengan menggunakan modul, peserta didik tidak perlu bahan ajar lain untuk mempelajari dan atau mengerjakan tugas
pada modul tersebut. 4 Adaptive Adaptif
Modul hendaknya memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi. Dikatakan adaptif jika modul tersebut
dapat menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta fleksibelluwes digunakan di berbagai perangkat keras hardware.
5 User Friendly BersahabatAkrab Modul hendaknya juga memenuhi kaidah user friendly atau
bersahabatakrab dengan pemakianya. Setiap instruksi dan paparan informasi yang tampil bersifat membantu dan bersahabat bagi pemakaianya.
c. Desain Modul Pembelajaran
Desain menurut Oemar Hamalik 1993 dalam Daryanto 2013: 11-13 adalah suatu petunjuk yang memberi dasar, arah, tujuan dan teknik yang
ditempuh dalam memulai dan melaksanakan suatu kegiatan. Kedudukan desain dalam pengembangan modul adalah sebagai salah satu dari
komponen prinsip pengembangan yang mendasari dan memberi arah teknik dan tahapan penyusunan modul. Proses penyusunan modul terdiri dari tiga
tahapan pokok, yaitu menetapkan strategi pembelajaran dan media