Pengelolaan Usaha Boga PUB
25 pencari kerja, tetapi diarahkan sebagai pencipta lapangan pekerjaan. Salah satu
SMK yang sudah mulai menerapkan penanaman nilai-nilai kewirausahaan adalah SMK Negeri 4 Yogyakarta.
Berdasarkan wawancara dengan beberapa siswa di SMK Negeri 4 Yogyakarta bahwa pihak yang dapat meningkatkan jiwa kewirausahaan selain
sekolah dan lingkungan sekitar, adalah keluarga. Keluarga memiliki hubungan yang sangat erat dengan pola asuh orang tua karena di dalam sebuah keluarga
terdapat interaksi antara orang tua ayah, ibu dan anak. Orang tua menjadi pendidik utama karena pendidikan dari orang tua menjadi dasar pembentukan
tingkah laku, watak, moral, dan kehidupan anak dikemudian hari dan dikatakan pendidik pertama karena dari merekalah anak mendapatkan pendidikan untuk
pertama kalinya. Pola asuh yang diterapkan orang tua untuk mendidik anak-anaknya
berbeda-beda, ada yang menerapkan pola asuh demokratis, pola asuh otoriter maupun pola asuh permisif. Sebagian orang tua belum mengetahui bahwa pola
asuh yang diterapkan kepada anaknya dapat mempengaruhi perkembangan jiwa kewirausahaan anak. Sukmana 2008: 9 menyatakan, pendidikan dalam
keluarga dapat bersifat pembiasaan atau bahkan pemaksaan, oleh karenanya internalisasi nilai, budaya dan pola pembentukan perilaku dapat terjadi pada
setiap suasana. Baik disadari ataupun tidak, disengaja ataupun tidak, dengan atau tanpa rencana. Apabila orang tua membiasakan anak hidup mandiri, hemat,
kreatif, berani mengambil resiko, berorientasi pada tindakan, kerja keras, kepemimpinan, percaya diri, belajar mengambil keputusan, serta melatih
tanggung jawab kemungkinan besar anak akan memiliki sikap mental wirausaha.
26 Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui “Hubungan Pola
Asuh Orang Tua dengan Jiwa Kewirausahaan Siswa Kelas XII Program Keahlian Tata Boga di SMK Negeri 4 Yogyakarta”. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar 1 tentang alur kerangka pikir di bawah ini.
Gambar 1. Alur Kerangka Pikir