12
c. Tipe Pola Asuh
Pola asuh yang diterapkan orang tua kepada anak-anaknya berbeda- beda. Hal disebabkan setiap orang tua memiliki harapan yang berbeda-beda
kepada anaknya. Pola asuh yang digunakan orang tua sebenarnya untuk mendidik anak agar bisa menjadi apa yang mereka harapkan.
Menurut Desmita 2006: 142, “tipe pola asuh orang tua dikategorikan menjadi 3 yaitu:
1 Pola asuh authoritative demokratis, 2 Pola asuh authoritarian otoriter, dan
3 Pola asuh permissive permisif”.
2. Pola Asuh Authoritative Demokratis
Pola asuh authoritative sering disebut pola asuh demokratis. Menurut Desmita 2007: 144, “pola asuh authoritative adalah gaya pengasuhan yang
memperhatikan pengawasan ekstra ketat terhadap tingkah laku anak-anak, tetapi mereka juga bersikap responsive, menghargai, dan menghormati
pemikiran, perasaan, serta mengikutsertakan anak dalam pengambilan keputusan”.
Menurut Petranto 2006: 6, “pola asuh authoritative akan menghasilkan karakteristik anak-anak yang mandiri, dapat mengontrol diri, mempunyai
hubungan baik dengan teman, mampu menghadapi stress, mempunyai minat terhadap hal-hal baru dan kooperatif terhadap orang lain”.
Dampak lain tipe pola asuh authoritative anak lebih dewasa secara psikologis, memiliki orientasi akademik yang kuat dan berperilaku lebih baik di
sekolah dari pada tipe pola asuh authoritarian dan permissive.
13
3. Pola Asuh Authoritarian Otoriter
Pola asuh authoritarian disebut juga pola asuh orang tua yang otoriter. Menurut Desmita 2007: 144, “pola asuh authoritarian adalah gaya pengasuhan
yang membatasi dan menuntut anak untuk mengikuti perintah-perintah dari orang tua”. Menurut Petranto 2006: 6, “pola asuh authoritarian akan
menghasilkan karakteristik anak menjadi penakut, pendiam, tertutup, tidak berinisiatif, gemar menentang, suka melanggar norma, berkepribadian lemah,
cemas, dan menarik diri dari lingkungan”.
4. Pola Asuh Permissive Permisif
Menurut Bimo Walgito 2010: 217, “pola asuh permisif adalah jenis pola mengasuh anak yang serba boleh terhadap anak. Pola asuh ini ditandai dengan
adanya kebebasan tanpa batas pada anaknya untuk berperilaku sesuai dengan keinginannya sendiri. Melalui pola asuh seperti ini, anak mendapatkan
kebebasan sebanyak mungkin dari orang tua”. Menurut Petranto 2006: 6, “pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak yang impulsif, agresif,
tidak patuh, manja, kurang mandiri, mau menang sendiri, kurang percaya diri, dan kurang matang secara sosial”.
5. Pola Asuh Authoritative Demokratis, Authoritarian Otoriter, dan Permissive Permisif
Baumrind dalam Syamsu Yusuf 2006: 51, menggambarkan penjelasan yang lebih spesifik tentang pola asuh demokratis, otoriter, dan permisif meliputi
sikap yang ditampilkan orang tua dan perilaku anak yang cenderung muncul sebagai dampaknya, yang terkaji dalam tabel berikut: