67
Tabel 29. Kategorisasi Rangkuman Persentase Jiwa Kewirausahaan No
Kategori Rentang Persentase
1 Sangat Tinggi
x ≥ 16,67
2 Tinggi
16,67 x ≥
11,11 3
Rendah 11,11
x ≥ 5,55
4 Sangat Rendah
x 5,55 Sumber: Data Primer Diolah, 2013.
Tabel 29 menunjukkan bahwa aspek mandiri siswa dengan persentase sebesar 16,95 terdapat pada rentang
x ≥ 16,67 sehingga tergolong dalam
kategori sangat tinggi, aspek kreatif siswa dengan persentase sebesar 17,25 terdapat pada rentang
x ≥ 16,67 sehingga tergolong dalam kategori sangat
tinggi, aspek berani mengambil resiko siswa dengan persentase sebesar 16,59 terdapat pada rentang 16,67
x ≥ 11,11 sehingga tergolong dalam kategori
tinggi, aspek berorientasi pada tindakan siswa dengan persentase sebesar 15,90 terdapat pada rentang 16,67
x ≥ 11,11 sehingga tergolong dalam
kategori tinggi, aspek kepemimpinan siswa dengan persentase sebesar 16,04 terdapat pada rentang 16,67
x ≥ 11,11 sehingga tergolong dalam kategori
tinggi, dan aspek kerja keras siswa dengan persentase sebesar 17,27 terdapat pada rentang
x ≥ 16,67 sehingga tergolong dalam kategori sangat tinggi.
C. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini diolah menggunakan SPSS 17 dengan analisis korelasi pearson. Hasil pengujian hipotesis adalah sebagai
berikut: 1. Hipotesis Pertama
Berdasarkan hasil pengolahan data dapat diketahui bahwa korelasi antara pola asuh demokratis orang tua dengan jiwa kewirausahaan memberikan
nilai koefisien sebesar 0,785. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif
68 antara pola asuh demokratis orang tua dengan jiwa kewirausahaan maka r
hitung
dibandingkan dengan r
tabel.
Sebelum membandingkannya, terlebih dahulu dicari df-nya dengan rumus df = N – 2 yaitu : 130 - 2 = 128. Diketahui df sebesar 128
diperoleh r
tabel
pada taraf signifikansi 5 sebesar 0,172. Dengan demikian, r
hitung
r
tabel
yaitu 0,785 0,172 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif antara pola asuh demokratis orang tua dengan jiwa kewirausahaan.
Diketahui signifikansi sebesar 0,000; karena signifikansi 0,05; maka Ho ditolak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pola asuh demokratis orang tua
dengan jiwa kewirausahaan siswa kelas XII Program Keahlian Tata Boga di SMK Negeri 4 Yogyakarta. Korelasi antara pola asuh demokratis orang tua dengan
jiwa kewirausahaan menunjukkan nilai koefisien sebesar 0,785 sehinggga termasuk dalam kategori 0,600 – 0,799. Dengan demikian, korelasi antara pola
asuh demokratis orang tua dengan jiwa kewirausahaan tergolong tinggi. 2. Hipotesis Kedua
Berdasarkan hasil pengolahan data dapat diketahui bahwa korelasi antara pola asuh otoriter orang tua dengan jiwa kewirausahaan memberikan nilai
koefisien sebesar 0,181. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara pola asuh otoriter orang tua dengan jiwa kewirausahaan maka r
hitung
dibandingkan dengan r
tabel
. Sebelum membandingkannya, terlebih dahulu dicari df-nya dengan rumus df = N – 2 yaitu : 130 - 2 = 128. Diketahui df sebesar 128
diperoleh r
tabel
pada taraf signifikansi 5 sebesar 0,172. Dengan demikian, r
hitung
r
tabel
yaitu 0,181 0,172 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif antara pola asuh otoriter orang tua dengan jiwa kewirausahaan. Diketahui
signifikansi sebesar 0,039; karena signifikansi 0,05; maka Ho ditolak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pola asuh otoriter orang tua dengan
69 jiwa kewirausahaan siswa kelas XII Program Keahlian Tata Boga di SMK Negeri
4 Yogyakarta. Korelasi antara pola asuh otoriter orang tua dengan jiwa kewirausahaan menunjukkan nilai koefisien sebesar 0,181 sehinggga termasuk
dalam kategori 0,000-0,199. Dengan demikian, korelasi antara pola asuh otoriter orang tua dengan jiwa kewirausahaan tergolong sangat rendah.
3. Hipotesis Ketiga Berdasarkan hasil pengolahan data dapat diketahui bahwa korelasi
antara pola asuh permisif orang tua dengan jiwa kewirausahaan memberikan nilai koefisien sebesar 0,206. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif
antara pola asuh permisif orang tua dengan jiwa kewirausahaan maka r
hitung
dibandingkan dengan r
tabel
. Sebelum membandingkannya, terlebih dahulu dicari df-nya dengan rumus df = N – 2 yaitu : 130 - 2 = 128. Diketahui df sebesar 128
diperoleh r
tabel
pada taraf signifikansi 5 sebesar 0,172. Dengan demikian, r
hitung
r
tabel
yaitu 0,206 0,172 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif antara pola asuh permisif orang tua dengan jiwa kewirausahaan. Diketahui
signifikansi sebesar 0,013; karena signifikansi 0,05; maka Ho ditolak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pola asuh permisif orang tua dengan
jiwa kewirausahaan siswa kelas XII Program Keahlian Tata Boga di SMK Negeri 4 Yogyakarta. Korelasi antara pola asuh permisif orang tua dengan jiwa
kewirausahaan menunjukkan nilai koefisien sebesar 0,206 sehinggga termasuk dalam kategori 0,200-0,399. Dengan demikian, korelasi antara pola asuh permisif
orang tua dengan jiwa kewirausahaan tergolong rendah. 4. Hipotesis Keempat
Berdasarkan hasil pengolahan data dapat diketahui bahwa korelasi antara pola asuh demokratis, otoriter, dan permisif orang tua dengan jiwa