B. Karya II
2. Spesifikasi Karya
Judul : Gua Jepang I
Media : Tinta sublim yang dituangkan pada kertas inkjet untuk di-hot press
pada keramik lantai yang telah diberi lapisan coating, komputer grafis
Ukuran : 23,246 cm x 18,597 cm
Tahun : 2009
Bagan proses berkarya II
Keterangan :
a. Gambar obyek wisata Gua Jepang yang diambil dengan teknik fotografi menggunakan kamera digital Fujifilm FinePix A900 9.0 Megapixel.
b. Pembuatan sket dilakukan setelah mempunyai banyak referensi yang cukup.
c. Proses pembuatan dengan media komputer dengan menggunakan program photoshop.
d. Karya siap dipamerkan.
Aplikasi desain pada bentuk nyata
3. Deskripsi Karya
Karya desain grafis untuk aplikasi digital printing ini berukuran 23,246 cm x 18,597 cm dengan judul “Gua Jepang I”. Bahan yang digunakan untuk
menuangkan gambar adalah tinta warna sublim untuk keramik, kertas inkjet untuk di-press. Promosi wisata ini berisikan gambar obyek wisata Gua Jepang di area
perkebunan teh Kaligua.
Keyword atau headline pada aplikasi digital printing promosi wisata terletak di bawah keramik lantai dengan bertuliskan “Gua Jepang” dan kalimat
penjelas atau sub headline “Sebuah terowongan yang dijadikan tempat persembunyian tentara jepang pada masa perang dengan sekutu” ditempatkan
tepat dibawah headline. Sementara pada bagian paling atas keramik lantai terdapat alamat obyek wisata “2400 meter dari pintu gerbang utama di Agro Wisata
Kaligua”. Karya ini menyuguhkan pemandangan di dalam gua yang masih alami
keberadaannya. Pada background terpampang sebuah lorong yang berpapan namakan ruang tahanan. Keadaan gua yang tergenang oleh air dan gelap
menambah kesan suasana dingin dari gua ini.
4. Analisis Karya
Penerapan unsur-unsur desain pada tampilan desain dalam proses berkarya disesuaikan dengan data-data yang telah diperoleh dari hasil riset guna
memaksimalkan daya tarik visual desain. Pada desain ini unsur-unsur rupa sebagai aspek bentuk dwi matra maupun tri matra dianalisis penggunaannya dalam desain
grafis pada aplikasi digital printing. a. Garis
Penggunaan garis pada karya ini lebih banyak menggunakan garis lengkung ganda. Garis lengkung memiliki kesan lembut sesuai dengan tumpukan
dinding Gua Jepang yang membentuk garis lengkung di pintu Gua ini.
b. Bentuk Bentuk keramik lantai yang digunakan adalah bentuk raut geometris oval telur
yang menciri khaskan Kota Brebes sebagai penghasil telur asin. Sedangkan penggunaan bentuk atau raut gambar pada karya menggunakan raut organis
atau biomorfis sebab raut ini memiliki lengkung yang bebas dan sesuai dengan pengguanan garis lengkung.
c. Warna Untuk memaksimalkan tampilan warna pada desain maka penulis
menggunakan pilihan jenis warna CMYK yang terdiri dari cyan, magenta, yellow, black. Keseluruhan warna yang digunakan dalam mendesain oleh
penulis adalah warna monokromatik, yaitu warna yang menggunakan perpaduan warna rona tunggal dengan memberagamkan value atau
intensitasnya. Pemilihan warna coklat sebagai warna monokromatik dapat membantu membangun kesan tanah bumi, reliability, comfort, daya tahan.
Penggunaan warna coklat dalam desain ini juga disesuaikan dengan warna background foto yang mayoritas warna dinding guanya adalah coklat tua.
Table 4.4 Warna pada background
Pewarnaan pada garis tepi huruf atau outline font menggunakan warna monokromatik hijau menyesuaikan warna background. Penggunaan warna ini
dinaikkan intensitas warnanya agar warna dari font sendiri tidak mati sehingga font mudah dibaca dan tidak tenggelam.
Table 4.5 Warna pada outline huruf
No. Warna
Presentase Reduksi
1. Cyan
40 Magenta
64 Yellow
70 black
29
N0. Warna
Presentase Reduksi
1. Cyan
68 Magenta
75 Yellow
81 black
49 2.
Cyan 40
Magenta 53
Yellow 64
black 42
Komposisi warna tersebut juga digunakan pada pewarnaan headline atau nama tempat obyek dan sub headline yang memuat keterangan penjelas mengenai
informasi akan “Gua Jepang” yang menggunakan warna coklat muda yang dominan.
d. Ukuran Secara keseluruhan keramik lantai yang digunakan berukuran 23,246 cm x
18,957 cm x 0,5 cm merupakan ukuran yang pas untuk sebuah penyajian karya karena tidak terlalu memakan tempat jika diletakkan pada meja. Begitu
juga dengan ukuran-ukuran unsur yang lainnya seperti headline “Gua Jepang” yang berukuran 36 pt satuan point, sub headline “sebuah terowongan yang
dijadikan tempat persembunyian tentara Jepang pada masa perang dengan sekutu” menggunakan ukuran 14 pt, sedangkan “2400 meter dari pintu
gerbang utama di Agro Wisata Kaligua” menggunakan ukuran 14 pt. Kemudian ukuran foto sebagai ilustrasi background berukuran 23 cm x 18,5
cm. e. Ilustrasi
Ilustrasi gambar yang ditampilkan pada aplikasi digital printing “Gua Jepang” menggunakan foto nyata atau asli dari hasil pemotretan menggunakan kamera
digital. Ilustrasi gambar dibuat oval mengikuti bentuk keramik lantai dimaksudkan untuk diaplikasikan pada keramik lantai. Pada karya promosi
wisata di atas terdiri atas gambar utama yaitu beberapa gambar potongan foto bagian dalam gua yang di-eraser atau dihapus sedikit demi sedikit agar
menjadi satu kesatuan. Seluruh gambar yang telah diambil diolah dengan
mengatur cahaya agar terlihat menarik. Selain itu, penggunaan brush pada digunakan untuk memberikan kesan kedalaman ruang. Hal ini ditunjukkan
pada potongan gambar foto daun yang di-brush sehingga pengaburan fotonya menjadi halus. Selain itu, penggunaan irama flowing juga penulis manfaatkan
agar gambar terkesan hidup karena ada pergerakan garis. f. Tipografi
Pada bagian bawah keramik terdapat beberapa kalimat yang tersusun rapi. Penempatan kalimat utama atau headline yang bertuliskan “Gua Jepang”
ditempatkan di atas kalimat-kalimat pendukung atau sub headline tujuannya untuk menyeimbangkan komposisi kalimat. Jenis font pada headline
menggunakan jenis ReBucked dengan regular dan sharp yang terkesan menakutkan. Karakter jenis huruf ini juga mempunyai kekuatan garis tepi
yang tegas dan berkaki. Sedangkan dua kalimat pendukung seperti “sebuah terowongan yang dijadikan tempat persembunyian tentara Jepang pada masa
perang dengan sekutu” dan lokasi obyek wisata “2400 meter dari pintu gerbang utama di Agro Wisata Kaligua” menggunakan jenis font atau huruf
Pump Demi Bold Let yang terkesan formal. Pembedaan jenis font atau huruf antara headline dengan sub headline dimaksudkan agar headline lebih
menonjol dan kuat. Untuk memberikan kedalaman ruang, maka blending yang terdapat pada propertis photoshop sangat membantu dalam pembuatan karya.
Pada headline “Gua Jepang” menggunakan blending bevel and emboss outer bevel dengan size 18 px, soften 5 px. Sedangkan pada sub headline
menggunakan blending drop shadow dengan size 9 px dan spread 49 .
g. Tata Letak atau Lay out Tata letak atau lay out merupakan tahapan dalam menyusun dan
mengkombinasikan seluruh elemen visual dan aspek grafis pada desain menjadi satu kesatuan yang utuh. Karya desain untuk aplikasi digital printing
pada keramik lantai ini menggunakan prinsip keseimbangan asimetris atau senjang. Hal ini terlihat antara bagian bawah dan atas keramik lantai yang
tidak sama persis. Akan tetapi dengan penataan yang diatur sedemikian rupa menimbulkan kesan antara bawah dan atas keramik keramik lantai tersebut
tetap seimbang meskipun tidak simetris secara nyata. Penataan kalimat pada desain di atas menggunakan dua jenis create wraped teks yakni create wraped
teks non style yang digunakan pada headline “Gua Jepang” terkesan tegas dan sub headline seperti “sebuah terowongan yang dijadikan tempat
persembunyian tentara Jepang pada masa perang dengan sekutu” menggunakan create wraped teks arc style dengan pengaturan ukuran bend
adalah minus - 39 dimaksudkan untuk mengikuti garis lengkung bawah keramik lantai. Sedangkan pada sub headline kedua yakni “2400 meter dari
pintu gerbang utama di Agro Wisata Kaligua” menggunakan create wraped teks arc style ukuran bend plus + 35 dimaksudkan untuk mengikuti
kelengkungan garis atas keramik oval. Alamat obyek wisata ditempatkan dibagian paling atas, sedangkan nama tempat obyek ditempatkan menyatu
dengan bidang lengkung.
C. Karya III