semakin ramai disetiap harinya. Pada karya desain ini menampilkan sebuah kolam renang dewasa dan anak-anak yang berisi air panas. Selain terdapat unsur
gambar, penggunaan bidang dengan memanfaatkan raut organis dimanfaatkan benar penempatannya untuk mengisi kekosongan ruang di keramik lantai.
Penempatan komposisi raut organis yang menyerupai irama flowing ditempatkan pada bagian tengah keramik. Begitu juga dengan kalimat-kalimat di
desain grafis ini. Agar promosi wisata “Waduk Penjalin” dapat dipahami khalayak umum, maka penulis mengelompokkan dua jenis kalimat yaitu headline dan sub
headline. Headline yang berbunyi “Waduk Penjalin” menggunakan jenis huruf Cerebral, dan pada sub headline berbunyi “Wisata Alam” menggunakan jenis
huruf Artisan dan “terletak di Desa Winduaji kecamatan Paguyangan” menggunakan jenis huruf Cerebral Pembedaan antara headline dan sub headline
dimaksudkan agar pembaca dapat langsung menangkap nama obyek wisata Pemandian Air Panas Tirta Husada. Ukuran huruf antara headline dan sub
headline dibuat berbeda. Pada sub headline “Wisata Alam” menggunakan ukuran 30 pt, pada sub headline “terletak di Desa Winduaji kecamatan Paguyangan”
menggunakan ukuran 14 pt, sedangkan pada headline “Waduk Penjalin” menggunakan ukuran 36 pt.
3. Analisis Karya
Pada karya ini terdapat unsur-unsur gambar dan kalimat yang diolah dengan secara komputer.
a. Garis Unsur garis pada karya ini terdapat di tengah-tengah bidang keramik lantai.
Bentuk garis terbentuk karena adanya perbedaan warna yang terlihat jelas dan sket pembatas keramik lantai yang berbentuk oval garis yang digunakan
adalah garis lengkung. b. Bentuk
Bentuk yang ditampilkan pada desain ini adalah bentuk raut organis yang bergelombang. Hal ini dapat dilihat dari bidang lengkung yang membetuk
organis berirama flowing. Arah flowing dari kekiri keramik menuju ke kanan keramik dengan ukuran yang semakin membesar dimaksudkan agar terlihat
kesan mendekat dan menjauh. c. Warna
Untuk memaksimalkan tampilan warna pada desain maka dipilih jenis warna CMYK yang terdiri dari cyan, magenta, yellow, black. Keseluruhan warna
yang digunakan dalam mendesain oleh penulis adalah warna monokromatik, yaitu warna yang menggunakan perpaduan warna rona tunggal dengan
memberagamkan value atau intensitasnya. Pemilihan warna hijau sebagai warna monokromatik dapat membantu membangun kesan alami, kesegaran,
kesehatan, kejelasan keberuntungan, pembaharuan, dan relaksasi. Pewarnaan pada bentuk gerak flowing menggunakan kombinasi warna hijau
tua ke hijau muda. Kesan gradasi warna hijau ke hijau muda sangat membantu proses penyatuan gambar.
Table 4.17 Warna pada background
No. Warna
Presentase Reduksi
1. Cyan
44 Magenta
7 Yellow
62 black
Tabel 4.18 Warna pada gradasi bentuk flowing dan huruf
No. Warna
Presentase Reduksi
1. Cyan
69 Magenta
6 Yellow
98 black
2. Cyan
45 Magenta
2 Yellow
66 black
2 3.
Cyan 29
Magenta Yellow
44 black
4. Cyan
1 Magenta
Yellow 1
black Pewarnaan warna di atas juga digunakan pada huruf atau outline font
menggunakan warna monokromatik hijau menyesuaikan warna background dan bentuk flowing. Penggunaan warna ini dinaikkan intensitas warnanya agar
warna dari huruf sendiri tidak mati sehingga kalimat mudah dibaca dan tidak
tenggelam. Selain itu warna hijau muda digunakan pada area bidang yang gelap sedangkan untuk warna hijau tua digunakan pada area bidang yang
gelap. e. Ukuran
Secara keseluruhan keramik lantai berukuran 23,246 cm x 18,957 cm x 0,5 cm dan ukuran tersebut merupakan ukuran yang pas untuk sebuah penyajian karya
karena tidak terlalu memakan tempat jika diletakkan pada meja. Begitu juga dengan ukuran-ukuran unsur yang lainnya seperti sub headline “Wisata Alam”
menggunakan ukuran 30 pt, pada sub headline “terletak di Desa Winduaji kecamatan Paguyangan” menggunakan ukuran 14 pt, sedangkan pada headline
“Waduk Penjalin” menggunakan ukuran 36 pt. f. Ilustrasi
Ilustrasi gambar yang ditampilkan pada desain “Waduk Penjalin” menggunakan foto nyata atau asli dari hasil pemfotoan menggunakan kamera
digital. Ilustrasi gambar tersebut penulis pilih untuk diaplikasikan pada keramik lantai dan bentuk gambar dibuat oval yang diposisikan berdiri
vertikal mengikuti bentuk keramik lantai. Gambar yang telah diambil kemudian diolah dengan mengatur pencahayaannya agar terlihat menarik.
Penggunaan brush pada gambar obyek wisata digunakan untuk memberikan kesan kedalaman ruang. Hal ini ditunjukkan pada potongan gambar foto atas
dan bawah yang di-brush dan di-eraser sedikit demi sedikit sehingga pengaburan fotonya menjadi halus. Selain itu, penggunaan bentuk flowing
juga penulis manfaatkan agar gambar terkesan hidup karena ada pergerakan garis.
g. Tipografi Kalimat pada desain selain berfungsi sebagai media yang memuat keterangan
penjelas, alamat, juga merupakan media yang menyampaikan informasi dalam mendukung gambar berbicara. Tipe atau jenis huruf yang digunakan harus
disesuaikan dengan tema dan tujuan promosi itu sendiri. Penggunaan jenis huruf pada desain ini disesuaikan penggunaannya menurut fungsinya. Hal ini
terlihat pada keyword “Waduk Penjalin” dan sub keyword “terletak di Desa Winduaji kecamatan Paguyangan” yang menggunakan jenis huruf atau font
Cerebral. Huruf jenis ini memiliki karakter formal, dengan set the font style adalah bold, rapi, terlihat gendut namun tidak terlihat kaku, dan berkesan
standar. Sedangkan pada sub headline yang kedua pada “Wisata Alam” menggunakan jenis huruf Artisan. Untuk memberikan kesan kedalaman ruang
pada teks dan supaya kalmat mudah dibaca, maka blending yang terdapat pada propertis photoshop sangat membantu dalam pembuatan karya. Pada headline
“Waduk Penjalin” menggunakan blending drop shadow dengan distance 13 px, spread 5 , dan size 3 px.
h. Tata Letak atau Lay out Tata letak dan perwajahan merupakan tahapan dalam menyusun dan
mengkobinasikan seluruh elemen visual dan aspek grafis pada desain menjadi satu kesatuan yang utuh. Karya desain grafis pada keramik lantai ini
menggunakan prinsip keseimbangan asimetris atau senjang. Hal ini terlihat
antara bagian bawah dan atas keramik lantai sama persis. Akan tetapi dengan penataan yang diatur sedemikian rupa menimbulkan kesan antara bawah dan
atas keramik keramik lantai tersebut tetap seimbang meskipun tidak simetris secara nyata. Penataan kalimat pada karya promosi di atas menggunakan dua
jenis create wraped teks yakni create wraped teks non style yang digunakan pada sub headline “Wiasat Alam”. Sedangkan create wraped teks yang kedua
adalah create wraped teks arc style yang digunakan pada sub headline “terletak di Desa Winduaji kecamatan Paguyangan” dengan pengaturan
ukuran bend yang disesuaikan dengan mengikuti garis lengkung bawah keramik lantai dan pada headline “Waduk penjalin” dengan drop shadow
pengaturan distance 13 px, spread 5 , size 3 px, dan bevel and emboss dengan pengaturan size 8 px dan soft 0 px. Kalimat diletakkan pada bagian
atas dan sebagian dibuat menggelombang mengikuti irama flowing. Bentuk keramik diposisikan vertikal namun sedikit miring dimaksudkan agar ada
variasi penataan yang berbeda dengan bentuk aplikasi digital printing yang sebelumnya.
H. Karya VIII