Prinsip-prinsip Desain Desain Grafis

seringkali menggunakan kesan-kesan tersebut untuk menampakkan variasi, fokus, bahkan kesatuan. Dalam bahasa yang paling mudah dikatakan tekstur merupakan kesan raba. Terdapat dua tekstur, yakni tekstur nyata sebagai akibat perbuatan tangan manusia dengan sengaja memberikan perlakuan khusus agar permukaan benda tersebut menjadi kasar, licin, dan lain-lain seperti pada tekstur kulit jeruk atau cetakan emboss. Kedua adalah tekstur semu yaitu yang tampak oleh mata, tidak sama ketika tekstur itu diraba misalnya ilusi akibat rangkaian gambar.

2. Prinsip-prinsip Desain

Untuk menyusun sebuah desain gambar yang proporsional ke dalam bidang mug dan keramik lantai, selain menggunakan unsur-unsur visual seorang desainer juga mempertimbangkan prinsip-prinsip desain di dalam memadu unsur-unsur visual itu ke dalam sebuah karya layaknya karya poster. Prinsip-prinsip desain tersebut adalah: a. Kesatuan Kesatuan merupakan keterpaduan unsur-unsur untuk menyelaraskan bagian keseluruhan. Jadi meskipun sebuah karya seni dibuat dengan mengandalkan satu elemen, tidaklah sepenuhnya mengutamakan satu elemen saja. Kenyataannya elemen-elemen lain akan tetap berpengaruh Sidik dan Prajitno, 1981: 17. b. Kontras Pada sebuah gambar warna sangat berperan besar, penikmat seni akan merasa senang jika warnanya sesuai dengan hatinya, namum bisa juga menjadi bosan karena kesan yang monoton. Prinsip kontras menjawab gejala tersebut karena warna monokromatik, gelap terang, garis lengkung dan lurus, gambar atau obyek foto yang diambil secara jauh atau dekat, tekstur kasar halus. c. Irama Irama dapat diperoleh melalui perubahan bentuk, pergantian posisi, ukuran komponennya serta gerak garis. Pengulangan tersebut dilakukan dari unsur satu ke unsur yang lainnya agar tidak monoton. d. Dominasi Dominasi yaitu menonjolkan salah satu unsur tertentu pada sebuah karya dengan tujuan menarik perhatian atau menjadi pusat perhatian. Ciri- ciri yang menunjukkan pusat perhatian adalah: 1 Menggerombolkan gambar foto atau obyek pada sebuah karya. 2 Membedakan warna pada satu komponen dengan komponen yang lainnya. 3 Adanya tambahan sedikit hiasan yang dapat menguasai bidang karya. 4 Latar belakang sederhana serta detail pada bentuk utama pada karya rupa. 5 Menampilkan sesuatu yang lain dari sekian komponen yang ada Sidik dan Prajitno, 1981:49-50. e. Keseimbangan Keseimbangan merupakan usaha untuk membandingkan sisi kanan dengan kiri atas bawah, dalam sebuah karya seni. Pada keseimbangan juga mempertimbangkan bentuk dengan warna, bentuk dengan bentuk, warna dengan warna, balance dapat dicapai dengan aturan formal simetri atau non formal asimetri. f. Proporsi atau perbandingan Proporsi merupakan perbandingan unsur satu dengan yang lain pada sebuah karya seni. Proporsi atau perbandingan menunjukkan hubungan antara unsur-unsur dengan desain grafis secara keseluruhan dalam hal ukuran atau bidang, dan dimensi desain dengan dimensi bagian-bagiannya Dep. P dan K, 1979:47. Untuk memperolah keserasian dalam sebuah karya diperlukan kesebandingan-kesebandingan yang tepat. Pada dasarnya proporsi adalah kesebandingan matematis dalam sebuah bidang. Proporsi emas the golden mean adalah proporsi yang paling populer dan dipakai hingga saat ini dalam karya seni rupa hingga karya arsitektur. Proporsi ini menggunakan deret bilangan Fibonanci yang mempunyai perbandingan 1: 1,618, sering juga dipakai 8:13. Konon proporsi ini adalah kesebandingan yang ditemukan di benda-benda alam termasuk struktur ukuran tubuh manusia sehingga dianggap proporsi yang diturunkan oleh Tuhan sendiri.

C. Kota Brebes

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45