Minyak kelapa sawit dapat dihasilkan dari inti kelapa sawit yang dinamakan minyak inti kelapa sawit palm kernel oil dan sebagai hasil samping
ialah bungkil inti kelapa sawit palm kernel meal atau pellet. Bungkil inti kelapa sawit adalah inti kelapa sawit yang telah mengalami ekstraksi dan pengeringan.
Sedangkan pellet adalah bubuk yang telah dicetak kecil-kecil berbentuk bulat panjang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu adalah air dan kotoran, asam lemak bebas, bilangan peroksida, dan daya pemucatan. Faktor- faktor lain adalah
titik cair, kandungan gliserida padat, refining loss, plasticity, spreadability, dan sifat transparan. Semua faktor ini perlu dianalisis untuk mengetahui mutu minyak
inti kelapa sawit.Ketaren, S. 2005 Minyak sawit mengandung pigmen karotenoid dengan kadar beta karoten
sekitar 600 ppm, yang dapat digunakan sebagai sumber provitamin A yang dibutuhkan oleh tubuh.Seto, S. 2001
2.3.1 Komposisi Kimia Minyak Kelapa Sawit
Kelapa sawit mengandung lebih kurang 80 persen perikarp dan 20 persen buah yang dilapisi kulit yang tipis, kadar minyak dalam perikarp sekitar 34-40
persen. Minyak kelapa sawit adalah lemak semi padat yang mempunyai komposisi yang tetap. Kandungan karoten dapat mencapai 1000 ppm atau lebih, tetapi dalam
minyak dari jenis tenera lebih kurang 500-700 ppm, dan kandungan tokoferol bervariasi dan dipengaruhi oleh penanganan selama produksi. Ketaren, S. 2005
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2 Komposisi kimia minyak kelapa sawit Asam Lemak
Minyak kelapa sawit Minyak inti sawit
Asam kaprilat -
3-5 Asam kaproat
- 3-7
Asam laurat -
46-52 Asam miristat
1,1-2,5 14-17
Asam palmitat 40-46
6,5-9 Asam stearat
3,6-4,7 1-2,5
Asam oleat 39-45
13-19 Asam linoleat
7-11 0,5-2
Ketaren,S.2005
2.3.2 Sifat Fisio-Kimia Minyak Kelapa Sawit
Sifat fisio-kimia minyak kelapa sawit meliputi warna, bau dan flavor, kelarutan, titik cair dan polimorphism, titik didih boiling point, titik lunak,
bobot jenis, indeks bias, titik keruh, titik asap, titik nyala dan titik api. Tabel 2.3 Nilai sifat fisio-kimia minyak sawit dan minyak inti sawit
Sifat Minyak sawit
Minyak inti sawit Bobot jenis pada suhu
kamar 0,900
0,900-0,913 Indeks bias
1,4565-1,4585 1,495-1,415
Bilangan Iod 48-56
14-20 Bilangan penyabunan
196-205 244-254
Universitas Sumatera Utara
Warna minyak ditentukan oleh adanya pigmen yang masih tersisa setelah proses pemucatan, karena asam-asam lemak dan gliserida tidak berwarna. Warna
kuning atau orange disebabkan adanya pigmen karoten yang larut dalam minyak. Bau dan flavor dalam minyak terdapat secara alami, juga terjadi akibat adanya
asam-asam lemak berantai pendek akibat kerusakan minyak. Sedangkan bau khas minyak kelapa sawit ditimbulkan oleh persenyawaan beta ion. Ketaren, S. 2005
2.3.3 Standar Mutu Kelapa Sawit
Standar mutu merupakan hal yang penting untuk menentukan minyak yang bermutu baik. Mutu minyak kelapa sawit yang baik mempunyai kadar air
kurang dari 0,1 persen dan kadar kotoran lebih kecil dari 0,01 persen, kandungan asam lemak bebas serendah mungkin lebih kurang 2 persen atau kurang,
bilangan peroksida di bawah 2, bebas dari warna merah dan kuning harus berwarna pucat tidak berwarna hijau, jernih, dan kandungan logam berat
serendah mungkin atau bebas dari ion logam. Tabel 2.4 Standar mutu SPB Special prime bleach dan Ordinary
Kandungan SPB
Ordinary Asam lemak bebas
1-2 3-5
Kadar air 0,1
0,1 Pengotor
0,002 0,01
Besi ppm 10 ppm
10 ppm Tembaga
0,5 ppm 0,5 ppm
Bilangan Iod 53±1,5 meqL
45-56 meqL Karoten
500 ppm 500-700 ppm
Tokoferol 800 ppm
400-600 ppm Ketaren, S. 2005
Universitas Sumatera Utara
2.4. Pengolahan Kelapa Sawit 2.4.1. Stasiun Utama