32 Dalam hal ini siswa gagal merumuskan soal ke dalam kalimat
matematika secara benar. d.
Weakness in process skill yaitu kesalahan ketrampilan proses Dalam hal ini siswa menggunakan kaidah atau aturan yang benar,
tetapi melakukan kesalahan dalam perhitungan atau komputasi. e.
Encoding error yaitu kesalahan dalam menggunakan notasi Dalam hal ini siswa salah dalam menggunakan notasi yang benar
f. Careless error yaitu kesalahan karena kecerobohan atau kurang
cermat. Dalam hal ini siswa kurang teliti dalam menuliskan jawaban.
Berdasarkan beberapa sumber di atas, dapat disimpulkan bahwa
karakteristik siswa yang mengalami kesulitan belajar matematika adalah sebagai berikut: 1 Gangguan hubungan keruangan; 2 Kesulitan
memahami arah dan waktu; 3 Abnormalitas persepsi visual; 4 Asosiasi visual-motor; 5 Persevasi; 6 Kesulitan mengenal dan memahami simbol;
7 Kesulitan membaca dan bahasa; dan 8 Gangguan penghayatan tubuh. Adapun siswa yang mengalami kesulitan belajar matematika dapat
diidentifikasi melalui kesalahan atau kekeliruan siswa dalam mengerjakan soal matematika yang meliputi: kesalahan membaca dan memahami
maksud soal, kesalahan pemahaman konsep, kesalahan penggunaan rumus atau penggunaan notasi dan simbol, kesalahan ketrampilan proses, dan
kesalahan karena kecerobohan.
E. Kajian tentang Diagnosis Kesulitan Belajar
1. Pengertian Diagnosis
Sebelum sampai pada uraian yang lebih jauh, maka akan diterangkan dahulu arti dari beberapa istilah-istilah yang berhubungan
33 dengan diagnosis. Diagnosis yang disebut juga dengan istilah diagnosa
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki pengertian: 1 penentuan jenis penyakit dengan cara meneliti memeriksa gejala-
gejalanya, 2 pemeriksaan terhadap suatu hal. Lebih lanjut dalam KBBI disebutkan bahwa mendiagnosis adalah menentukan jenis penyakit
dengan cara meneliti atau memeriksa gejalanya. Sedangkan pengertian diagnostik dalam KBBI adalah ilmu untuk menentukan jenis penyakit
berdasarkan gejala yang ada. Sehingga dapat disimpulkan bahwa diagnostik adalah ilmunya, sedangkan diagnosis atau diagnosa adalah
proses, prosedur, atau langkah-langkah dalam diagnostik. Dalam dunia kedokteran, istilah “diagnosis” merupakan istilah
yang sering digunakan. Poerwadarminto dalam Mulyadi 2008: 1 menyebutkan diagnosis berarti penentuan suatu penyakit dengan menilik
atau memeriksa gejalanya. Sedangkan Sugihartono 2007:149 menyebutkan diagnosis adalah penentuan jenis masalah atau kelainan
atau ketidakmampuan dengan meneliti latar belakang penyebabnya atau dengan cara menganalisis gejala-gejala yang tampak. Selanjutnya,
Thorndike dan Hagen dalam Abin Syamsuddin Makmun 2005: 307 mengartikan diagnosis sebagai berikut:
a. Upaya atau proses menemukan kelemahan atau penyakit
weakness, disease apa yang dialami seseorang dengan melalui pengujian dan studi yang saksama mengenai gejala-gejalanya
symptomns;
b. Studi yang seksama terhadap fakta tentang suatu hal untuk
menentukan karakteristik atau kesalahan-kesalahan dan sebagainya yang esensial;
34 c.
Keputusan yang dicapai setelah dilakukan suatu studi yang seksama atas gejala-gejala atau fakta tentang suatu hal.
Dengan demikian, di dalam pekerjaan diagnostik bukan hanya sekedar mengidentifikasi jenis dan karakteristiknya, serta latar belakang
dari suatu kelemahan atau penyakit tertentu, melainkan juga mengimplikasikan suatu upaya untuk meramalkan predicting
kemungkinan dan menyarankan tindakan pemecahannya Abin Syamsuddin Makmun, 2005: 307.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa diagnosis adalah proses menentukan jenis kelemahan atau
kelainan dengan meneliti dan menganalisis latar belakang atau faktor penyebab serta gejala permasalahan yang tampak untuk mengambil
kesimpulan serta mencari alternatif penyelesaiannya.
2. Diagnosis Kesulitan Belajar