Pengertian Konsep Konkret Pengertian Konsep Konkret dan Abstrak

14

3. Pengertian Konsep Konkret dan Abstrak

a. Pengertian Konsep Konkret

Menurut Kunjana Rahardi 2009:67 “kata-kata konkret adalah kata-kata yang menunjuk pada objek yang dapat dipilih, didengar, dirasakan, diraba, atau dicium”. Dengan perkataan lain, kata konkret itu sesungguhnya adalah kata yang dapat diindera dengan alat-alat indera manusia. Bentuk-bentuk kebahasaan seperti ‘komputer’, ‘printer’, ‘pemindai’, ‘buku’, ‘kamus’, adalah contoh-contoh dari benda-benda yang sifatnya konkret, tidak abstrak atau nisbi. Soedjito dan Djoko Saryono 2011:70 “kata konkret adalah kata yang mengacu pada objek yang dapat dilihat, didengarkan, dirasa, danatau dibau”. Agus Maniyeni 2011:2 “konsep konkret adalah konsep yang langsung mengacu pada realitas obyektif. Konsep konkret akan lebih dilihat, didengar, dirasakan atau diraba dengan panca indera. Misalnya meja, rumah, mobil, kursi atau air”. Pemakaian kata-kata konkret di dalam suatu karangan akan lebih jelas dan mudah dipahami. Berdasarkan pengertian para ahli di atas, maka dapat disimpulkan kata konkret merupakan kata yang menunjuk pada sebuah benda nyata yang dapat dilihat, diraba, dirasakan, dibaui maupun didengar. Konsep konkret pada penelitian ini adalah siswa tunarungu mampu menunjuk benda konkret, mampu menyebutkan nama benda konkret, dan mampu menjodohkan nama dengan benda 15 konkret. Siswa dapat mengamati berbagai benda konkret di dalam kelas maupun di luar kelas. Di dalam kelas siswa dapat mengamati berbagai benda yang menunjang segala aspek pembelajaran seperti meja, kursi, papan tulis, pensil, buku, penghapus, tas, almari, dan lain- lain. Sedangkan benda konkret di luar kelas, siswa dapat mengamati dua jenis benda konkret yaitu benda mati dan benda hidup. Benda mati diantaranya batu, tanah, motor, pasir, ayunan, ember, tempat sampah, dan sebagainya. Sedangkan benda hidup, siswa dapat mengamati pohon, rumput, ikan, burung, ayam, semut, belalang, bunga, dan sebagainya.

b. Pengertian Konsep Abstrak

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN MELALUI METODE BERMAIN UNTUK ANAK TUNARUNGU KELAS PERSIAPAN DI SLB WIYATA DHARMA 3 NGAGLIK.

0 0 133

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BENDA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS DASAR 1 (SATU) MENGGUNAKAN MEDIA FLASHCARD DI SLB WIYATA DHARMA 1 SLEMAN.

6 17 136

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA ANAK TUNARUNGU KELAS DASAR I DI SLB WIYATA DHARMA 1 SLEMAN.

0 8 202

KEMAMPUAN BERINTERAKSI SOSIAL MENGGUNAKAN BAHASA ISYARAT ANAK TUNARUNGU DI KELAS III SLB WIYATA DHARMA 1 TEMPEL SLEMAN.

0 4 131

PENINGKATAN KETERAMPILAN ARTIKULASI MELALUI PENDEKATAN VISUAL, AUDITORI, KINESTETIK, TAKTIL (VAKT) PADA ANAK TUNARUNGU KELAS DASAR II DI SLB WIYATA DHARMA 1 TEMPEL.

2 31 177

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MELALUI METODE PEER TUTORIAL (TUTOR SEBAYA) ANAK TUNARUNGU KELAS DASAR II DI SLB WIYATA DHARMA 1 SLEMAN.

0 0 199

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI PADA ANAK TUNARUNGU KELAS 3 SDLB WIYATA DHARMA I TEMPEL YOGYAKARTA.

0 0 216

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN ANAK TUNARUNGU KELAS DASAR I MELALUI MEDIA PERMAINAN SCRABBLE DI SLB WIYATA DHARMA 1 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 4 215

PENINGKATAN PERBENDAHARAAN KATA ANAK TUNARUNGU PADA KELAS 1 MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI SLB B WIYATA DHARMA 1 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 2 213

PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK TUNARUNGU KELAS VI SDLB MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL PASARAN DI SLB-B WIYATA DHARMA I TEMPEL.

0 0 225