Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Proyek

26 c. Meningkatkan kolaborasi. Siswa melakukan kerja kelompok atau diskusi dalam melakukan pengamatan dan mengeksplorasi lingkungan. Siswa mengembangkan dan mempraktekkan keterampilan dalam berkomunikasi dan informasi. Siswa dapat bertukar informasi yang didapatkannya dengan teman sebaya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. d. Meningkatkan keterampilan mengelola sumber. Siswa bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Siswa dapat terampil dalam mengelola sumber dengan cara mengalokasikan atau membagi waktu dalam mengerjakan proyek, mengumpulkan informasi yang dibutuhkan dan mengelola hasil yang didapatkan.

4. Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Proyek

Menurut Brown dan Campione dalam Warsono, 2013: 158 Langkah-langkah kegiatan umum yang diterapkan dalam pembelajaran berbasis proyek adalah sebagai berikut: a. Timbulnya masalah dari para siswa; b. Memunculkan adanya proyek sebagai alternatif pemecahan masalah; c. Pembentukan tim pembelajaran kolaboratifkooperatif untuk menyelesaikan masalahproyek; d. Setelah kajian lebih lanjut dalam tim, para siswa yang cepat belajar expert membantu rekannya yang lamban belajar sehingga tidak mengganggu kelangsungan proyek: 27 e. Hal ini mencapai titik kulminasinya berupa pengerjaan serangkaian tugas berkelanjutan bagi semua anggota tim yang memungkinkan terciptanya hasil pemikiran siswa yang nyata, dapat dilihat dan dipublikasikan berupa suatu artefak atau karya pemikiran yang bermakna. Langkah-langkah yang diterapkan dalam pembelajaran berbasis proyek untuk memahami konsep konkret dan abstrak pada ketiga subjek tunarungu di penelitian ini yaitu: a. Timbulnya masalah dari para siswa; Siswa melakukan pengamatan baik di dalam kelas maupun di luar kelas dengan maksud untuk mengenali, mencari, menyelidiki benda- benda konkret dan konsep abstrak yang berada disekitarnya. Tidak semua benda yang berada disekitar, siswa mampu mengetahui namanya. Dari situlah timbul permasalahan yaitu siswa tidak mengetahui nama benda yang berada di sekitarnya. b. Memunculkan adanya proyek sebagai alternatif pemecahan masalah; Siswa mengalami, mengamati dan menganalisis permasalahan yang didapatkan di lingkungan. Dengan materi yang telah diberikan dan melakukan pengamatan, siswa membuat proyek untuk pemecahan masalah. c. Pembentukan tim pembelajaran kolaboratifkooperatif untuk menyelesaikan masalahproyek. 28 Siswa melakukan kerja kelompok atau diskusi dalam melakukan pengamatan dan mengeksplorasi lingkungan. Siswa mengembangkan dan mempraktekkan keterampilan dalam berkomunikasi dan informasi. Siswa dapat bertukar informasi yang didapatkannya dengan teman sebaya untuk mendapatkan umpan balik. d. Setelah kajian lebih lanjut dalam tim, para siswa yang cepat belajar expert membantu rekannya yang lamban belajar sehingga tidak mengganggu kelangsungan proyek. Siswa yang lamban belajar dan kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran dibantu oleh teman sebaya yang cepat belajar. Siswa diajak berdiskusi dan dibimbing untuk memperoleh jawaban mengenai apa yang belum diketahuinya. e. Hal ini mencapai titik kulminasinya berupa pengerjaan serangkaian tugas berkelanjutan bagi semua anggota tim yang memungkinkan terciptanya hasil pemikiran siswa yang nyata, dapat dilihat dan dipublikasikan berupa suatu artefak atau karya pemikiran yang bermakna.

C. Kajian Evaluasi Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN MELALUI METODE BERMAIN UNTUK ANAK TUNARUNGU KELAS PERSIAPAN DI SLB WIYATA DHARMA 3 NGAGLIK.

0 0 133

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BENDA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS DASAR 1 (SATU) MENGGUNAKAN MEDIA FLASHCARD DI SLB WIYATA DHARMA 1 SLEMAN.

6 17 136

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA ANAK TUNARUNGU KELAS DASAR I DI SLB WIYATA DHARMA 1 SLEMAN.

0 8 202

KEMAMPUAN BERINTERAKSI SOSIAL MENGGUNAKAN BAHASA ISYARAT ANAK TUNARUNGU DI KELAS III SLB WIYATA DHARMA 1 TEMPEL SLEMAN.

0 4 131

PENINGKATAN KETERAMPILAN ARTIKULASI MELALUI PENDEKATAN VISUAL, AUDITORI, KINESTETIK, TAKTIL (VAKT) PADA ANAK TUNARUNGU KELAS DASAR II DI SLB WIYATA DHARMA 1 TEMPEL.

2 31 177

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MELALUI METODE PEER TUTORIAL (TUTOR SEBAYA) ANAK TUNARUNGU KELAS DASAR II DI SLB WIYATA DHARMA 1 SLEMAN.

0 0 199

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI PADA ANAK TUNARUNGU KELAS 3 SDLB WIYATA DHARMA I TEMPEL YOGYAKARTA.

0 0 216

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN ANAK TUNARUNGU KELAS DASAR I MELALUI MEDIA PERMAINAN SCRABBLE DI SLB WIYATA DHARMA 1 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 4 215

PENINGKATAN PERBENDAHARAAN KATA ANAK TUNARUNGU PADA KELAS 1 MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI SLB B WIYATA DHARMA 1 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 2 213

PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK TUNARUNGU KELAS VI SDLB MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL PASARAN DI SLB-B WIYATA DHARMA I TEMPEL.

0 0 225