Pengasuhan Anak Melalui Pendidikan Karakter di Panti Asuhan Zuhriyah

104 hidup sendirian melainkan selalu berinteraksi dengan orang lain. Pendidikan yang di berikan oleh pengasuh di lingkungan panti asuhan telah mengena bagi anak asuh, karena mereka di ajarkan berbagai kegiatan namun tidak lupa mereka juga di bekali untuk belajar berorganisasi sehingga mereka memiliki jiwa bersosialisasi tinggi karena sudah dilatih sejak dini untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Anak asuh panti asuhan zuhriyah juga membangun kekeluargaan lingkungandi panti asuhan sehingga anak asuh merasa nyaman untuk tinggal di lingukngan panti asuhan yang membangun nilai sosial dan nilai karakter.

3. Perubahan Sikap dan Perilaku Anak Asuh di Panti Asuhan Zuhriyah

Latar belakang anak asuh yang berda di panti asuhan Zuhriyah rata- rata berada di kalangan yang kurang beruntung, melainkan mereka merupakan anak yatim, piatu, yatim dan piatu sehingga anak asuh di panti asuhan Zuhriyah memiliki berbagai persoalan dalam lingkungan keluarga mereka antara lain yaitu belum memahami nilai ajaran agama Islam, sikap yang arogan, tidak mempunyai sopan santun, tidak percaya diri, pendidikan rendah, banyaknya tekanan yang datang dari dalam maupun luar, pendidikan karakter yang belum di berikan, sehingga mereka di berikan pendidikan di panti asuhan berlandaskan Al-qur’an dan hadis untuk membangun karakter positif dari dalam dirinya. 105 Pertama kali masuk di Panti Asuhan Zuhriyah masih membawa sikap asli mereka di lingkungan rumah, karena setiap keluarga pasti berbeda cara mendidiknya. Di panti asuhan Zuhriyah ini mereka di ajarkan dan di bimbing ke arah yang lebih baik sesuai dengan ajaran agama, karena pada dasarnya manusia memiliki sikap yang baik tetapi tergantung dari lingkungan mereka berada apakah berada di lingkungan yang menunjukkan karakter yang baik apa tidak. Sehingga setelah mereka mengikuti berbagai kegiatan yang di berikan oleh panti asuhan mereka sadar bagaimana pentingnya melakukan sesuatu yang positif, pembawaan mereka juga lebih tenang bahkan mereka selalu sopan dengan semua orang yang lebih tua, lebih menyayangi yang muda. Anak asuh yang memasuki dunia panti asuhan yang berhembuskan pondok pesantren ini merasakanhal positif selalu di ajarkan di lingkungan panti asuhan, karena pada dasarnya pendidikan di panti asuhan ini berlandaskan ilmu agama yaitu Al-qur’an dan hadis. Pendidikan karakter juga di berikan untuk menunjang bagaimana perilaku anak yang baik di tanamkan, dan hasilnya memang anak menjadi lebih terarah dengan pendidikan yang di berikan di lingkungan panti asuhan zuhriyah.

d. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Penanaman Pendidikan Karakter

Dalam memberikan pengasuhan di Panti Asuhan Zuhriyah tentunya terdapat faktor pendukung dan penghambat dari pengasuhan pendidikan karakter yaitu sebagai beriku: 106 1 Faktor Penghambat Pendidikan yang di berikan di panti asuhan Zuhriyah sangat menjungjung tinggi nilai-nilai karakter akhlakul karimah. Dalam memberikan pengasuhan pendidikan karakter banyak hambatan pengasuh untuk memberikan proses menuju ke dalam hal baik hal ini di sampaikan langsung oleh ibu YYS sebagai pengasuh yaitu: “saya sebagai pengasuh itu sering kali mengalami kesulitan mbak, soalnya kan anak-anak disini berasal dari berbagai kalangan keluarga, berbagai sifat yang berbeda-beda, kadang- kadang mereka sulit di kasih tau dan semaunya sendiri mbk ya namanya juga setiap orang memiliki sifat yang berbeda-beda” Hal senada di sampaikan oleh bapak MMD selaku pengelola panti asuhan: “faktor penghambatnya itu mereka kan berasal dari keluarga yang berbeda-beda mbak sehingga kita sering kualahan dengan apa yang di inginkan anak asuh disini mbak” Dari wawancara di atas dapat di simulkan bahwa banyaknya faktor penghambat dalam mendidik anak asuh yang ada di lingkungan panti asuhan, karena pengasuh menuturkan bahwa mereka berasal dari berbagai keluarga, berbagai sifat dan sikap seseorang dan semua itu tidak mungkin sama persis anatara anak satu dengan yang lainnya. Pengasuh mengungkapkan sering kualahan jika mereka melakukan hal semaunya sendiri, tidak mau diatur. Karena membangun karakter setiap anak asuh juga tidak mudah, butuh proses dalam memberikan