Proses Menanamkan Nilai Karakter Pada Anak Asuh

124 penyampaian materi yaitu melalui metode ceramah, metode diskusi, metode tanya jawab dan metode demonstrasipraktek. Dalam memberikan ceramah pengasuh memberikan berbagai cara yaitu tanya jawab, diskusi, saling memberikan masukan pada anak asuh satu dengan yang lainnya. Sehingga dengan cara ini anak akan mudah memahami apa yang di pelajari. 1 Materi pengasuhan Materi merupakan suatu dasar dalam pendidikan untuk disampaikan secara tersurat dan tersirat oleh pendidikpengasuh.Materi yang di sampaikan panti asuhan Zuhriyah untuk anak asuh menggunakan materi ajaran Al-Quran dan Hadis sebagaimana mengajarkan anak sesuai dengan perintah agama yaitu memberikan tauladan yang baik untuk membentuk karakter anak yang baik dalam dirinya maupun di lingkungan masyarakat, memberikan rangsangan pendidikan dengan menggunakan berbagai macam video pendidikan karakter. Pendidikan yang di berikan oleh pengasuh dapat di terima dan di aplikasikan oleh anak dengan mudah karena pengasuh memberikanya seperti mengajarkan pada anak mereka. c. Evaluasi pengasuhan Evaluasi yang dilakukan pengasuh panti asuhan itu penting untuk menjadikan suatu kegiatan atau hal yang belum tersampaikan 125 menjadi tersampaikan, yang belum benar menjadi benar, evaluasi di lakukan tidak untuk anak asuh saja melainkan untuk pengasuh. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kekurangan dalam hal apa yang masih perlu diperbaiki dari anak asuh agar dilakukan pelayanan pengasuhan tambahan untuk mencapai tujuan yaitu membentuk manusia yang dapat bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.

3. Faktor Penghambat dan Pendukung Pengasuhan Nilai Karakter Anak Asuh

a. Faktor penghambat Faktor penghambat dalam mendidik anak asuh di lingkungan panti asuhan Zhuriyah yaitu asal mula anak asuh merupakan faktor penghambat, karena tidak semua asal anak asuh merupakan lingkungan yang mendidik karakter mereka, tetapi sebenarnya semua orang memiliki karakter yang baik melainkan lingkungan yang dapat merubahnya. Sehingga di lingkungan panti asuhan ini berusaha untuk memberikan proses pengasuhan menuju anak berkarakter yang baik. b. Faktor pendukung Panti Asuhan Zuhriyah merupakan panti asuhan yang membimbing dan mendidik anak asuh yang kurang beruntung yaitu anak yatim, piatu, yatim dan piatu, dan fakir miskin. Anak asuh merasa nyaman dan sangat betah tinggal di lingkungan panti asuhan yang berhembsuskan pondok 126 pesantren, dengan mengikuti kegiatan yang ada di panti asuhan Zuhriyah anak asuh mendapatkan ilmu pendidikan agama secara mendalam dan pendidikan karakter yang kompleks. Dalam memberikan pendidikan karakter pengasuh sangat memperhatikan apa yang di butuhkan anak asuh. Panti asuhan Zuhriyah memberikan pengasuhan secara tersirat yaitu dengan memberikan nilai jujur, toleransi, demokratis, disiplin, sikap kerja keras, sikap mandiri, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, tanggung jawab. Sedangkan nilai yang tersurat dalam panti asuhan Zuhriyah yaitu adanya jadwal kegiatan di panti asuha, religius dengan menggunakan baca tulis Al-Quran, menanamkan nilai kreatif dengan memberikan fasilitas-fasilitas wirausaha mandiri anak panti asuhan, membangun nilai semangat kebangsaan dengan cara mengikuti upacara bendera di sekolah dan hari kemerdekaan serta memasang bendera setiap HUT RI. Peneliti mengamati tentang nilai kekeluargaan yang terkandung didalam panti asuhan yang sangat erat, karena pengasuh memberikan tauladan seperti anak sendiri, dengan metode tersirat dan tersurat yang ada di panti asuhan Zuhriyah.

4. Cara Mengatasi Hambatan

Dalam menanamkan pendidikan karakter anak asuh di harapkan dapat mengikuti apa yang telah di berikan oleh pengasuh dan apa yang 127 pengasuh berikan untuk mereka. Hal yang menjadi penghambat dalam pendidikan karakter ini merupakan faktor asal mula mereka tinggal karena tempat tinggal mereka menyesuaikan perilaku yang ada di lingkungan mereka. Lingkungan merupakan faktor utama bagi anak untuk merubah ke dalam sifat yang baik ke yang buruk begitupula sebaliknya dapat merubah sifat yang buruk ke yang baik. Jadi pengasuh sangat memperhatikan dan mengajarkan anak asuh ke dalam sifat yang baik sesuai dengan apa yang di ajarkan di dalam Al-qur’an dan Hadis. Lingkungan merupakan kunci utama untuk menumbuhkan karakter anak yang baik sesuai dengan ajaran agama islam. Lingkungan keluarga yang mengajarkan pendidikan karakter dapat membantu mereka tumbuh dan berkembang secara baik, namun sebaliknya jika mereka tidak di ajarkan pendidikan karakter anak tersebut akan susah untuk di atur. Jadi di lingkungan panti asuhan Zuhriyah ini anak asuh di ajarkan untuk mau memperhatikan apa yang di berikan oleh pengasuh, jika melanggar peraturan yang ada anak asuh akan di berikan sanksi dan jika sanksi tersebut masih dilanggar mereka akan di pulangkan ke keluarganya. 128

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari hasil penelitian dan pembahasan yang telahdilakukan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Proses penanaman nilai karakter di Panti dan pondok pesantren AsuhanZuhriyah yaitu menanamkan pendidikan karakter melaluipendekatan religius, nilai budaya, lingkungan, potensi diri yang dilaksanakan melalui sikap dan keseharian seperti menjalankan ibadah, siraman rohani, membersihkan lingkungan, memberikan bimbingan keterampilan. 2. Ni ilaikarakter yang di tanamkan di PantiAsuhanZuhriyahyaitumeliputinilaireligius, jujur, disiplin, toleransi, mandiri, demokratis, rasa ingin tau, semangat kebangsaan,cinta tanah air, tanggung jawab.Proses pengasuhan dalam menekankan nilai karakter di Panti Asuhan dan pondok pesantren Zuhriyah yaitu melalui perencanaan kegiatan, pelaksanaan menggunakan metode, media dan materi, dan evaluasi. 3. Faktor penghambat dalam menanamkan karakter anak asuh adalah asal mula anak asuh tidak berasal dari lingkungan yang membuat karakter mereka baik, kebiasaan di lingkungan rumah mereka yang kurang mendukung adanya pendidikan karakter di kaenakan mereka anak yatim piatu, atau yatim, dan piatu.Faktor pendukung dalam menanamkan karakter anak asuh adalah anak asuh senantiasa mengikuti proses pengasuhan yang diberikan, mendapatkan ilmu