Pegulat sumo memakai yukata sebelum dan sesudah bertanding. Musim panas berarti musim pesta kembang api dan matsuri di Jepang. Jika terlihat orang
memakai yukata, berarti tidak jauh dari tempat itu ada matsuri atau pesta kembang api.
Bahan yukata pria umumnya berwarna dasar gelap hitam, biru tua, ungu tua dengan corak garis-garis warna gelap. Wanita biasanya mengenakan
yukata dari bahan berwarna dasar cerah atau warna pastel dengan corak aneka warna yang terang. Walaupun umumnya dibuat dari kain katun, yukata zaman
sekarang juga dibuat dari tekstil campuran, seperti katun bercampur poliester. Berbeda dengan kimono jadi yang hampir-hampir tidak ada toko yang
menjualnya, yukata siap pakai dalam berbagai ukuran dijual toko dengan harga terjangkau. Corak kain yang populer untuk yukata wanita, misalnya bunga
sakura, seruni, poppy, bunga-bunga musim panas. atau ikan mas koki. Karakter anime seperti Hamtaro, Pokemon, dan Hello Kitty populer sebagai corak
yukata untuk anak-anak.
3. Homongi
Homongi 訪問着 Hōmon-gi adalah salah satu jenis kimono formal
untuk wanita yang menikah atau belum menikah. Menurut urutan tingkat formalitas, homongi berada setingkat di bawah irotomesode. Dikenakan
bersama fukuro obi, homongi dipakai sewaktu diundang ke pesta pernikahan yang bukan diadakan sanak keluarga, upacara minum teh, merayakan tahun
baru, dan pesta-pesta.Sewaktu membeli kimono, pemakai bisa memesan lebar lengan kimono sesuai keinginan. Wanita yang belum menikah memakai
homongi dengan bagian lengan yang lebih lebar. Ciri khas homongi disebut
eba絵羽 yakni corak kain yang saling tepat bertemu di perpotongan kain bagian jahitan kimono. Bila sehelai homongi dibeberkan, maka corak kain
akan membentuk sebuah gambar utuh. Homongi dibuat dari bahan tanmono warna putih polos. Setelah bahan dipotong sesuai ukuran tubuh pemakai, kain
dijelujur untuk membuat kimono sementara. Corak kain dilukis pada permukaan kain dengan memperhatikan letak perpotongan kain. Setelah kain
selesai dilukis, jahitan sementara dibuka, dan proses pencelupan kain dimulai. Setelah pencelupan selesai, kain dijahit kembali sebelum diserahkan kepada
pemesan. Corak yang saling bertemu di perpotongan kain merupakan perbedaan mencolok antara homongi dan tsukesage.
4. Tomesode
Tomesode 留 袖 adalah kimono paling formal untuk wanita yang sudah menikah. Tomesode dari kain krep berwarna hitam disebut kurotomesode
tomesode hitam, sedangkan tomesode dari kain krep berwarna disebut irotomesode tomesode warna. Menurut urutan tingkat formalitas, tomesode
adalah pakaian paling formal setara dengan baju malam. Istilah tomesode berasal tradisi wanita yang sudah menikah atau sudah menjalani genbuku untuk
memperpendek lengan furisode yang dikenakannya semasa gadis.
Kurotomesode hanya dikenakan sebagai pakaian formal ke pesta pernikahan sanak keluarga, pesta-pesta, serta upacara yang sangat resmi. Kimono jenis ini
merupak an pakaian yang dikenakan istri nakōdo sewaktu hadir di pesta
pernikahan. Bahan untuk kurotomesode adalah kain krep hitam tanpa motif tenun. Corak pertanda keberuntungan seperti burung jenjang atau seruni berada
pada bagian bawah kimono. Posisi corak kain disesuaikan dengan usia
pemakai, semakin berumur pemakainya, corak kain makin diletakkan di bawah. Lambang keluarga berjumlah lima buah: satu di punggung, sepasang di
belakang lengan, dan sepasang di dada bagian atas. Berbeda dengan kurotomesode, irotomesode tidak selalu harus dihiasi lima buah lambang
keluarga. Sesuai formalitas acara yang ingin dihadiri pemakai, irotomesode cukup dilengkapi tiga buah lambang keluarga satu di punggung, sepasang di
bagian belakang lengan atau cukup satu di bagian punggung. Irotomesode dikenakan sebagai pakaian formal sewaktu diundang ke pesta pernikahan sanak
keluarga, pesta dan upacara resmi. Kain untuk irotomesode bisa berupa kain krep tanpa motif tenun atau kain krep dengan motif tenun seperti
monishō, rinzu, dan shusuji.Wanita yang belum menikah juga boleh mengenakan
irotomesode, namun bila sudah berumur atau ketika tidak ingin mengenakan homongi. Upacara resmi di istana kaisar dihadiri tamu dengan mengenakan
irotomesode. Hitam sebagai warna duka merupakan alasan tidak dipakainya kurotomesode.
5. Kuromontsuki