Perbandingan Kimono dan Hanbok

3. Hakjangui Ha- berarti belajar atau ilmu. hakja berarti ilmuwan atau cendekia. hanbok jenis ini dipakai oleh kalangan cendekia pada masa Koryo hingga masa Jeoseon. 4. Shimui Hanbok ini dikenakan para cendekiailmuwan ketika di waktu senggang atau pada saat beristirahat. Shim 심 berarti merenung. Oleh karena para ilmuwan biasanya di waktu senggang masih suka merenungkan sesuatu. 5. T’eol Magoja Pakaian ini sebenarnya lebih ke arah pakaian orang Manchuria. Pertama kali diperkenalkan oleh seorang politikus Korea di zaman Jeoseon yang ditugaskan di daerah Manchuria, dan kembali lagi ke Korea dengan menggunakan pakaian jenis ini. Pakaian ini di dalamnya dilapisi bulu. Juga sebagai simbol kemewahan id.wikipedia.orgwikihanbok.

3.3 Perbandingan Kimono dan Hanbok

NO KIMONO NO HANBOK 1 Bahan Bahan yang digunakan dalam membuat kimono yaitu dari tekstil, sutra, katun, linen, wol atau pada saat sekarang ini dari kain sintetis. 1 Bahan Bahan yang digunakan hanbok, untuk golongan masyarakat umum atau rakyat biasa, mengenakan bahan yang sederhana terbuat dari bahan kain katun dengan pembatasan warna, yakni hanya warna putih, pink muda, hijau muda dan abu-abu. Dan juga kain linen dan kain rami untuk kalangan atas. Serta bahan dari sutra bagi para raja. 2 Bentuk Bentuknya ada yang berlengan lebar yang dikenakan wanita muda yang belum menikah. Serta berbentuk baju terusan, pada bagian bawah dada. 2 Bentuk Hanbok pada umumnya memiliki warna yang cerah, dengan garis yang sederhana serta tidak memiliki saku. Bagian – bagian dari hanbok wanita tersebut adalah; a. Jeogori atau atasan hanbok wanita, bentuk jeogori hanya sepanjang batas bawah ketiak namun bagian depannya lebih panjang hingga menutupi area dada’ b. Chima adalah semacam rok yang bulat mengembang dan panjangnya mulai dada hingga menutupi kaki. Saat ini, dibuat seperti sejenis dengan baju u- can see untuk mempermudah pemakaian. c. Otgoreum Cloth Strings Otgoreum adalah pita yang dipakai pada baju hanbok untuk wanita, yang melintang ke rok atau chima. 3 Warna Warnanya ada yang cerah, motif kain berupa bunga dan tanaman, keindahan musim, binatang, atau burung yang digambar dengan tangan memakai teknik yuzen. Ada juga b erwarna dasar gelap hitam, biru tua, ungu tua dengan corak garis-garis warna gelap. Pada kimono wanita yang lain, misalnya bercorak bunga sakura, seruni, poppy, bunga-bunga musim panas. atau ikan mas koki. Karakter anime seperti Hamtaro, Pokemon, dan Hello Kitty populer. Untuk k imono sehari-hari bagi pria, berwarna gelap 3 Warna Hanbok pada umumnya memiliki warna yang cerah, dengan garis yang sederhana serta tidak memiliki saku. Pada musim panas, bahanya berwarna cerah dan bahan kain sutra pada musim dingin. 4 Kimono Pria Kimono pria dibuat dari bahan berwarna gelap seperti hijau tua, coklat tua, biru tua, dan hitam. Kimono paling formal berupa setelan montsuki hitam dengan hakama dan haori. Bagian punggung montsuki dihiasi lambang keluarga pemakai. Setelan montsuki yang dikenakan bersama hakama 4 Hanbok Pria a. Jeogori bagi pria, pada umumnya sedikit berbeda dibandingkan dengan milik wanita. Bagi pria, ukurannya sepanjang pinggang bahkan lebih panjang. b. Untuk mengaitkan pakaian antara kanan dengan kiri, diikatkan c. Baji atau celana, berbentuk dan haori merupakan busana pengantin pria tradisional. Setelan ini hanya dikenakan sewaktu menghadiri upacara sangat resmi, misalnya resepsi pemberian penghargaan dari kaisar pemerintah atau seijin shiki. Jenis kimono pria yang lain adalah uru no kimono. Kimono informal ini terbuat dari bahan wol, cendrung berbahan gelap. semacam model baggy lebih nyaman digunakan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Pakaian bukan hanya sebagai penutup atau pelindung tubuh, tetapi juga salah satu elemen penting dari kebudayaan yang dapat menonjolkan sisi unik dan indentitas suatu bangsa. Dan pakaian juga berfungsi sebagai ‘alat’ komunikasi yang non-verbal, karena pakaian mengandung simbol-simbol yang memiliki beragam makna. Hal ini menjadikan pakaian sangat menarik untuk dikaji. Setelah penulis menjelaskan perbandingan karakteristik kimono dengan hanbok, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut; 1. Bahan yang digunakan dalam membuat Kimono yaitu dari tekstil, sutra, katun, linen, wol atau pada saat sekarang ini dari kain sintetis sedangkan bahan yang digunakan Hanbok untuk golongan masyarakat umum atau rakyat biasa, mengenakan bahan yang sederhana terbuat dari bahan kain katun dengan pembatasan warna, yakni hanya warna putih, pink muda, hijau muda dan abu-abu. Dan juga kain linen dan kain rami untuk kalangan atas. Serta bahan dari sutra bagi para raja. Bahan yang digunakan untuk membuat Kimono lebih bervariatif dan lebih banyak dibanding Hanbok. 2. Bentuk Kimono ada yang berlengan lebar yang dikenakan wanita mudayang belum menikah. Serta berbentuk baju terusan, pada bagian bawah dada, sedangkan Hanbok pada umumnya memiliki warna yang cerah, dengan