perilaku dan cara berfikir tokoh keterkaitan antarunsur intrinsic tersebut akan memunculkan kesatuan cerita yang diikat oleh tema. Dengan kata lain, tema cerita
merupakan persoalan pokok yang diungkap melalui perilaku tokoh, latar, serta alur atau jalannya cerita yang dialami oleh para tokoh.
D. Psikoanalisis dalam Sastra
Sebuah karya sastra, baik prosa, teks drama, maupun puisi sarat dengan unsur-unsur psikologis di dalamnya yang merupakan hasil manifestasi kejiwaaan
pengarang pada saat menciptakan karya sastra tersebut. Suatu karya sastra merupakan hasil kreasi dari pemikiran pengarang yang diyakini mencerminkan
proses dan aktivitas kejiwaan. Menurut Freud dalam Wallek dan Warren 1990: 92, dalam menciptakan suatu karya, seniman berlari dari kenyataan ke dunia
fantasi ciptaannya untuk memuaskan keinginan erotik dan ambisinya dan dengan bakatnya yang istimewa Ia menciptakan jenis realitas baru sehingga orang dapat
menilainya sebagai sesuatu yang bernilai. Psikoanalisis merupakan sebuah kajian tenang pikiran yang dapat
digunakan untuk memahami aspek-aspek kejiwaan yang terkandung di dalam suatu karya sastra. Menurut Laplanche dan Pontalis dalam buku Vocabulaire de
la Psychanalyse 1992 : 351 P
sychanalyse est une méthode d’investigation consistant essentiellement dans le mise en évidence de la signification inconsistante des paroles, des
actions, des product ions imaginaires rêves, fantasmes, délire d’un sujet.
Cette méthode se fonde principalement sur la libre association du sujet qui sont le garant de la validité de l’interprétation.
Psikoanalisis adalah sebuah metode penelitian yang pada hakikatnya terdiri dari penguraian arti tanda ketidaksadaran dari pembicaraan-pembicaraan, tingkah
laku, imajinasi, mimpi-mimpi, khayalan-khayalan, igauan-igauan seseorang. Metode ini utamanya berdasarkan asosiasi-asosiasi bebas dari seseorang tersebut
yang menjamin validitas dari interpretasi. Pertemuan antara psikoanalisis dan sastra dijelaskan dalam buku Le
Dictionnaire du Litteraire oleh Aron 2002 : 478 yaitu : La littérature est la psychanalyse se rencontrent ce point où toutes les
deux interrogent, l’une pour les moyens de l’art. L’autre par ceux du concept, le tissu signifiant
dans lequel est pris le destin de l’homme, et cernent ces lieux d’impossible à dire où cesse la langue.
Karya sastra dan psikoanalisis bertemu d suatu titik dimana baik karya sastra maupun psikoanalisis sama-sama menguraikan rangkaian kisah hidup manusia.
Karya sastra menggunakan konsep-konsep analisisnya agar tersampaikan segala permasalahan manusia yang terpendam.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa psikoanalisis dan karya sastra memiliki kaitan yang erat, karena keduanya sama-sama mengungkap
dan memberikan jalan keluar pada hasrat-hasrat manusia. Dalam penciptaan cerita dan semua unsur yang terdapat di dalamnya, misalnya saja dalam pembentukan
tokoh cerita, pengarang menggabungkan beberapa raut wajah yang Ia temui