Keterkaitan antarunsur Intrinsik dalam Karya Sastra
perilaku manusia. Freud mengemukakan bahwa kehidupan seorang manusia dipengaruhi berbagai tekanan dan konflik sehingga untuk meredakan konflik
tersebut manusia menyimpannya di alam bawah sadar. Alam bawah sadar adalah apa yang tak terjangkau oleh alam sadar. Alam
bawah sadar merupakan alam yang menjadi tempat bagi segala dorongan, desakan, maupun insting yang tidak disadari ternyata mendorong perkataan,
perasaan, dan tindakan kita. Menurut Freud, hasrat tak sadar selalu aktif, dan selalu siap muncul. Hasrat yang timbul dari alam bawah sadar yang direpresi
selalu aktif dan tidak pernah mati. Hasrat ini sangat kuat dan berasal dari masa kecil kita.
Karya sastra adalah hasil dari situasi kejiwaan dan pemikiran yang berada di alam setengah sadar, setelah mendapat bentuk yang jelas kemudian dituangkan
dalam bentuk tertentu melalui suatu proses kesadaran, sehingga proses penciptaan karya sastra terdiri dari 2 tahap. Tahap pertama adalah mengkonstruksi gagasan
dalam situasi imajinatif dan abstrak dalam alam stengah sadar, kemudian tahap yang kedua adalah penciptaan karya sastra dalam bentuk nyata secara sadar. Jadi,
alam tak sadar selalu memiliki kaitan dengan penciptaan karya sastra. Hasrat tak sadar selalu aktif dan mencoba memunculkan diri dan tak pernah padam. Karya-
karya inilah yang dijadikan sarana perwujudan keingnan yang secara sadar tak dapat diwujudkan, Minderop 2010: 15.