2.2.1 Patofisiologi terjadinya RBBB
RBBB sebagai bentuk gangguan konduksi pada struktur right bundle akan menyebabkan keterlambatan aktivitas konduksi pada ventrikel kanan tetapi
aktivitas konduksi pada ventrikel kiri dan septal masih normal. Gangguan konduksi pada RBBB ditandai dengan terjadinya pemanjangan
durasi dari QRS kompleks hingga 0,12 detik atau lebih Goldberger, 1998. Pada sistim konduksi yang normal, depolarisasi ventrikel terdiri dari dua fase
utama yaitu: Fase pertama: berlangsung lebih singkat kurang dari 0,04 detik dengan
amplitudo yang kecil. Hal ini terjadi ketika septum inter ventrikel mengalami depolarisasi. Bagian septum yang pertamakali teraktivasi adalah bahagian kiri
melalui cabang dari bundle of His kiri, kemudian depolarisasi menyebar dari ventrikel kiri ke ventrikel kanan melalui septum inter ventrikular. Fase pertama
dari depolarisasi ventrikel ini ditandai oleh anak panah yang melewati inter ventrikular septum ke ventrikel kanan Gambar 2.1 Goldberger, 1998.
Fase kedua: menggambarkan aktivasi simultan kedua ventrikel, yaitu ventrikel kiri dan ventrikel kanan, dimulai dari bagian endokardium hingga ke
epikardium miokard. Pada jantung normal, ventrikel kiri memiliki peranan yang utama dalam sistem konduksi jantung, dengan kata lain terjadi
ketimpangan sistem konduksi antara ventrikel kiri dan kanan, sehingga fase kedua dari depolarisasi ventrikel ini ditandai oleh anak panah yang menuju
ventrikel kiri Gambar 2.1 Goldberger, 1998.
Gambar 2.1 Fase –fase depolarisasi ventrikel yang normal Goldberger, 1998
Universitas Sumatera Utara
Ketika terjadi RBBB, maka aktivitas depolarisasi ventrikel berlangsung melalui 3 fase yaitu:
Fase pertama: aktivitas depolarisasi masih normal, yaitu dimulai dari sisi kiri septum melalui left bundle. Itulah sebabnya pada EKG masih tetap
terlihat gelombang r kecil di V
1
dan gelombang q kecil di V
6
sering disebut q-septal Gambar 2.2 Goldberger, 1998.
Fase kedua: terjadi depolarisasi simultan pada left bundle dan right bundle. Pada RBBB fase ini tidak mengalami gangguan yang nyata oleh karena
sistem konduksi jantung dominan pada ventrikel kiri, yang ditunjukkan pada EKG berupa gelombang S yang dalam di lead prekordial kanan dan
gelombang R yang tinggi di lead prekordial kiri. Perubahan QRS kompleks yang dihasilkan oleh RBBB merupakan hasil dari perpanjangan waktu yang
dibutuhkan untuk aktivasi ventrikel kanan. Hal berarti bahwa setelah ventrikel kiri terdepolarisasi penuh, barulah selanjutnya ventrikel kanan
mengalami depolarisasi Gambar 2.2 Goldberger, 1998. Fase ketiga: terjadi perlambatan depolarisasi ventrikel kanan. Pada fase ini
electrical voltage diarahkan ke ventrikel kanan, yang merefleksikan keterlambatan depolarisasi dan perlambatan penyebaran gelombang
depolarisasi keluar ke ventrikel kanan Gambar 2.2 Goldberger, 1998.
Gambar 2.2 Fase –fase depolarisasi ventrikel pada RBBB
Goldberger, 1998
Universitas Sumatera Utara
2.3 Elektrokardiografi dalam Mendiagnosis RBBB