2.3.1. Efek terhadap endotel
Lapisan endotel membatasi antara dinding pembuluh darah dengan sirkulasi darah. Lapisan ini mengatur keseimbangan antara kontraksi dan
relaksasi otot polos vaskular, adhesi dan agregasi trombosit, adhesi leukosit serta koagulasi darah. Endotel menghasilkan nitrit oksida NO,
prostaksiklin yang bersifat sebagai vasodilator. Sedangkan vasokontriktor dihasilkan endotel adalah endotelin 1, tromboksan A
2
dan prostaglandin H
2.
Adanya stress oksidatif yang menimbulkan kelainan pada endotel maka vasokontriktor yang terbentuk akan lebih dominan. Nitrit oksida NO
melindungi endotel dari homosistein dengan membentuk S- nitrosohomosistein sehingga dapat menghambat pembentukan hidrogen
peroksida H
2
O
2
yang bersifat oksidatif. Adanya peningkatan konsentrasi homosistein, maka terjadi akumulasi dan terbentuk plaque pada dinding
endotel. Pada penelitian invitro, beberapa peneliti telah menguji pengaruh
Hcy terhadap pertumbuhan sel endotel pada jaringan yang di kultur. Hasil dari penelitian tersebut membuktikan bahwa Hcy dapat memberikan efek
sitotoksis langsung terhadap endotel sehingga terjadi kerusakan dan gangguan terhadap endotel.
37
35
Hidrogen peroksida menyebabkan trauma langsung sel endotel serta mengurangi pelepasan nitrit oksida NO yang
merupakan mediator utama vasodilatasi pembuluh darah. Ini menunjukan bahwa hidrogen peroksida bertanggung jawab akan efek toksik terhadap
sel endotel.
36
Universitas Sumatera Utara
Pada penelitian In vivo yang dilakukan oleh Harker terhadap Baboon dengan menyuntikan L-homosistein selama 5 hari terlihat adanya
bercak deskuamasi pada endotel pembuluh darah di sertai berkurangnya masa hidup trombosit. Mereka juga mendukung pendapat bahwa
thrombus arteri akibat trauma endotel yang terjadi pada penderita– penderita homosistinuria disebabkan oleh pengaruh Hcy yang terus-
menerus sehingga menyebabkan terjadinya aterogenesis dan meningkat konsumsi trombosit. Semakin tinggi kadar homosistein maka kerusakan
endotel akan semakin berat. Homosistein juga dapat merangsang proliferasi sel otot polos endotel dan terjadi penurunan sintesis DNA sel
endotel. Hiperhomosisteinemia dapat menimbulkan perubahan patologis pada lamina elastika vaskular.
36,37,38,39,40
2.3.2. Pengaruh Terhadap Trombosit