Homosistein dan Preeklampsia TINJAUAN PUSTAKA

metabolisme homosistein dan status hormonal, kelainan ginjal belum dapat dijelaskan sepenuhnya. Kortisol dan estrogen menyebabkan peningkatan aktifitas enzim Hcy methyl transferase pada hepar dan sintesa metionin pada ginjal menghasilkan peningkatan remetilasi dari homosistein menjadi metionin sehingga terjadi penurunan kadar homosistein. Penurunan kadar Hcy pada kehamilan juga disebabkan peningkatan kebutuhan metionin dalam sintesa protein pada janin. Murphy dkk 2004, dalam penelitian mengatakan penurunan tHcy berhubungan secara signifikan dengan peningkatan estradiol yang terjadi selama kehamilan. 41 Homosistein dalam darah manusia berikatan hampir 70 dengan albumin, turunnya kadar albumin secara progresif selama kehamilan, mengakibatkan penurunan kadar homosistein pada kehamilan. 42 Suplementasi asam folat selama hamil dapat menurunkan kadar Hcy. Perubahan metabolisme Hcy dapat menjadi patologi karena Hcy berasal dari metionin asam amino esensial dalam metabolismenya membutuhkan B12 dan asam folat. Pemberian suplementasi asam folat pada masa sebelum hamil dapat dilakukan sebagai usaha untuk menurunkan kadar tHcy. 43

2.5. Homosistein dan Preeklampsia

Meskipun kejadian preeklampsia cukup tinggi, etiologi yang mendasarinya masih belum jelas. Ada banyak teori tentang etiologi dan patogenesis preeklampsia termasuk disfungsi endotel, inflamasi, dan Universitas Sumatera Utara angiogenesis. 7 Hiperhomosisteinemia pada patogenesis preeklampsia bersifat kompleks dan belum diketahui secara pasti. Telah dikemukakan bahwa homosistein yang meningkat menghasilkan stress oksidatif dan kerusakan langsung pada endotel vaskular, perubahan ini berhubungan dengan preeklampsia. Saat ini masih belum jelas apakah konsentrasi tinggi homosistein yang beredar dalam darah dapat menyebabkan preeklamsia atau apakah ini hanya fenomena sekunder kemungkinan karena perubahan atau gangguan metabolisme. 7,44 Homosistein yang meningkat menghasilkan stres oksidatif yang akan meningkatkan senyawa oksigen reaktif ROS dan radikal superoksida lainnya sehingga menurunkan biovailabilitas NO. 7,17 Homosistein diduga meningkatkan kadar asimetrik dimetilarginin ADMA suatu inhibitor endogen enzim sintesa nitrit oksida NOS, yang berperan dalam sintesa nitrit oksida NO. 6 Dengan dihambatnya kerja enzim tersebut maka sintesa NO suatu faktor relaksan yang berguna untuk menjaga integritas pembuluh darah dan kontraktilitas akan terganggu atau menurun. 27,28 Nitrit Oksida NO mengatur aliran darah plasenta dan secara aktif berpartisipasi dalam invasi trofoblas dan perkembangan plasenta. Salah satu teori menunjukkan bahwa manifestasi klinis preeklampsia disebabkan oleh kegagalan pembuluh darah plasenta dan kerusakan endotel, termasuk sintesa nitrat oksida atau bioavailabilitas NO, yang berkontribusi terhadap peningkatan tekanan darah, resistensi pembuluh darah sistemik, dan kepekaan terhadap vasopressors. 45 Universitas Sumatera Utara Nitrit Oksida awalnya digambarkan sebagai faktor relaksan yang diturunkan endothelium derived relaxant factor EDRF adalah molekul biologis aktif terkecil yang diproduksi oleh sel endotel dan memainkan peran penting dalam proses kehidupan dasar. Nitrit oksida adalah kunci pengatur elastisitas pembuluh darah dan tekanan darah, menghapuskan aktivitas beracun ion superoksida, menghambat adhesi dan aktivasi agregasi platelet, bertindak sebagai antikoagulan dan substansi antiaterogenik. Nitrit oksida berkontribusi pada vasodilatasi pembuluh darah dan penurunan resistensi pembuluh darah selama kehamilan normal. Nitrit oksida diproduksi dalam sel endotel utuh oleh sintesa endotel NO eNOS sebagai enzim dari L-arginine. Preeklampsia dikaitkan dengan gangguan uteroplasenta selama kehamilan dan kelainan pada jalur sintesa endotel nitrit oksida eNOS. Namun, mekanisme yang terkait dengan perubahan pembentukan Nitrit oksida dalam kehamilan dengan komplikasi preeklampsia belum dipahami dengan baik, apakah kekurangan eNOS berperan dalam kejadian preeklampsia. Penelitian terhadap hewan menunjukkan bahwa hiperhomosisteinemia mempengaruhi dinding pembuluh darah dan menyebabkan perubahan pada endotel dan proliferasi otot polos. Hal ini mungkin menjadi penyebab perubahan dan lesi sel endotel pembuluh darah akibat fibrosis yang menghasilkan aktivasi trombogenesis, perubahan dalam sistem koagulasi dan aktivasi platelet meningkat dimana perubahan tersebut terjadi pada preeklampsia. Hiperhomosisteinemia juga berperan dan mempengaruhi endotel terhadap perkembangan plasenta pada preeklampsia. 44 Universitas Sumatera Utara Dalam penelitian Marzenah 2012, menemukan peningkatan kadar serum homosistein dan dimethylarginine asimetris pada kehamilan preeklampsia mulai onset awal dan akhir dibandingkan dengan kehamilan nomal. 44 Gangguan homosistein–ADMA-NO setidaknya berperan atas etiologi preeklampsia dan bisa dianggap sebagai penanda keparahan penyakit. Karena ADMA merupakan mediator disfungsi endotel dalam hiperhomosisteinemia. 44 Menurut De Falco dkk 2000, dalam penelitiannya hiperhomosisteinemia selama kehamilan menyebabkan komplikasi kehamilan yang sangat serius. 46 Seperti disebutkan sebelumnya, Hcy merangsang pembentukan thrombin pada endotel vaskular serta berperan dalam proses aterogenesis. 47 Berdasarkan penelitian Arpita 2012, pada preeklampsia didapati peningkatan homosistein dibandingkan kehamilan normal 19,96 ± 6,43 μmolL vs 13,45 ± 4,40 μmolL dan menyatakan cedera endotel berkontribusi pada patogenesis preeklampsia. Dimana endotel pembuluh darah wanita hamil mungkin lebih sensitif terhadap homosistein. Oleh karena peningkatan tHcy dapat menyebabkan cedera endotel dan aktivasi berbagai faktor yang akhirnya menghasilkan preeklampsia. 12,45 Universitas Sumatera Utara Gambar 5. Alur hubungan homosistein dengan preeklampsia. 44 Genetic polymorphism Nutrition deficiencies MTHFR CBS MS ↓ Folat ↓ Vitamin B12 ↓ Vitamin B6 Choline Betaine Dimethyl glicine Betaine methyl transferas Folate THF 5,10-methilen THF MTHFR 5-methyl THF Vit B12 MS Homocysteine Cysteine Vitamin B6 CBS Methionine High Concentration Homocysteine Oxidative stress Endotelial dysfunction HIpertension and proteinuria Preeclampsia Etiologic Factor Clinical Manisfestation Pathofisiology Universitas Sumatera Utara

2.6. Kerangka Teori

Dokumen yang terkait

Perbedaan Kadar Serum Adiponektin Pada Hamil Preeklampsia Berat Dan Hamil Normal Di RSUP.H.Adam Malik, RSUD.Dr.Pirngadi Dan RS Jejaring FK USU Medan

5 69 82

Perbedaan Kadar Glutation Peroksidase Pada Abortus Imminens Dan Hamil Normal Trimester I DI RSUP.H.Adam Malik, RS Jejaring FK USU Dan RS.Swasta Medan

1 103 105

Hubungan Kadar Hematokrit dengan tingkat Keparahan pada Preeklamsia Berat di RSUP H Adam malik Medan. RSUD dr Pirngadi Medan dan RS jejaring FK USU

4 64 73

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Preeklampsia 2.1.1 Definisi - Perbedaan Kadar Serum Adiponektin Pada Hamil Preeklampsia Berat Dan Hamil Normal Di RSUP.H.Adam Malik, RSUD.Dr.Pirngadi Dan RS Jejaring FK USU Medan

0 0 24

PERBEDAAN KADAR SERUM ADIPONEKTIN PADA HAMIL PREEKLAMPSIA BERAT DAN HAMIL NORMAL DI RSUP.H.ADAM MALIK, RSUD.Dr.PIRNGADI DAN RS JEJARING FK USU MEDAN TESIS

0 2 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Preeklampsia 2.1.1 Definisi - Kadar Homosistein Dengan Keparahan Preeklampsia Di RSUP.H.Adam Malik Dan RS Jejaring FK USU Medan

0 0 30

KADAR HOMOSISTEIN DENGAN KEPARAHAN PREEKLAMPSIA DI RSUP.H.ADAM MALIK DAN RS JEJARING FK USU MEDAN TESIS

0 1 23

PERBEDAAN KADAR GLUTATION PEROKSIDASE PADA ABORTUS IMMINENS DAN HAMIL NORMAL TRIMESTER I DI RSUP.H.ADAM MALIK, RS JEJARING FK USU DAN RS.SWASTA MEDAN

0 0 11

Hubungan Kadar Hematokrit dengan tingkat Keparahan pada Preeklamsia Berat di RSUP H Adam malik Medan. RSUD dr Pirngadi Medan dan RS jejaring FK USU

0 0 15

HUBUNGAN KADAR HEMATOKRIT DENGAN TINGKAT KEPARAHAN PADA PREEKLAMSIA BERAT DI RSUP H ADAM MALIK MEDAN, RSUD DR PIRNGADI MEDAN DAN RS JEJARING FK USU

0 0 13