Penerapan Pendekatan Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa Tujuan

Teori Landasan Pengajaran Bahasa 43 4. Silabus Silabus harus disusun searah dengan tujuan pembelajaran dan tujuan-tujuan yang dirumuskan dan materi-materi yang dipilih harus sesuai dengan kebutuhan siswa. 5. Tipe Kegiatan Dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan pendekatan komunikatif, pembelajar dipajankan pada situasi komunikasi yang nyata, seperti tukar menukar informasi, negosiasi makna, atau kegiatan lain yang sifatnya riil. 6. Peranan Guru Dalam pembelajaran ini, guru hanya berperan sebagai fasilitator proses komunikasi, partisipan tugas dan teks, penganalisis kebutuhan, konselor, dan manajer proses belajar. 7. Peranan Siswa Dalam pembelajaran ini, pembelajar baca: siswa berperan sebagai pemberi dan penerima, negosiator, dan interaktor, sehingga para siswa tidak hanya menguasai bentuk-bentuk bahasa, tetapi juga bentuk dan maknanya dalam kaitannya dengan konteks pemakaiannya. 8. Peranan Materi Dalam pembelajaran ini, materi harus disusun dan disajikan dalam peranan sebagai pendukung usaha meningkatkan kemahiran berbahasa dalam tindak komunikasi nyata.

b. Penerapan Pendekatan Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa

Indonesia Pendekatan komunikatif ini, boleh dikatakan, merupakan pendekatan yang sangat tepat digunakan dalam pembelajaran bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Ketepatan ini sangat berkaitan dengan pandangan-pandangan ilmu bahasa yang menggarisbawahi bahwa belajar bahasa pada intinya belajar berkomunikasi. Artinya, dalam proses tersebut pemakaian bahasa sesuai dengan fungsinya adalah hal yang sangat esensial dalam sebuah proses pembelajaran bahasa.

c. Tujuan

Tujuan pembelajaran bahasa, seperti diungkapkan dalam pembahasan di muka, berdasarkan pendekatan komunikatif adalah mengembangkan kompetensi komunikatif para pembelajar bahasa yang mencakup kemampuan menafsirkan bentuk-bentuk linguistik, baik yang dinyatakan secara eksplisit, seperti apa yang dinyatakan dalam empat kompetensi keterampilan berbahasa, maupun yang dinyatakan secara eksplisit. Dan tentang hal ini, Widdowson dalam Solchan, 2001:6.39 mengemukakan bahwa analisis keterampilan bahasa atas keempat keterampilan berbahasa tersebut tidak dapat menggambarkan kompetensi komunikatif dengan jelas sehingga dapat menimbulkan salah tafsir. Lebih lanjut Teori Landasan Pengajaran Bahasa 44 Widowson menggolongkan keterampilan bahasa atas tiga kriteria, yakni medium, modus, dan cara. Berdasarkan mediumnya, yakni perangkat fisik untuk memanifestasikan sistem bahasa, dapat dikategorikan dalam dua kelompok, yakni mewicara dan menulis sebagai keterampilan produktif serta menyimak dan membaca sebagai keterampilan reseptif. Berdasarkan modusnya, yaitu cara-cara yang dipakai untuk menyatakan sistem bahasa dalam kegiatan berkomunikasi, dapat dibedakan antara modus tulis dan modus lisan. Keterampilan membaca dan menulis termasuk keterampilan tulis, sedangkan keterampilan menyimak dan mewicara tergolong keterampilan lisan. Berdasarkan caranya, yaitu jenis kegiatan sosial yang termasuk dalam komunikasi, dibedakan antara keterampilan resiprokal dan nonresiprokal. Yang tergolong keterampilan resiprokal misalnya bercakap-cakap dan surat–menyurat sedangkan yang tergolong nonresiprokal adalah menyimak dan membaca.

d. Materi