Teori Landasan Pengajaran Bahasa
3
Kegiatan Belajar 1
TEORI LANDASAN PENGAJARAN BAHASA KEDUA
1. Landasan Pengajaran
Pengertian pengajaran sudah mengalami pergeseran makna seiring dengan perubahan cara pandang dan teori landasan yang ada saat ini. Untuk itu,
pengertian pengajaran dalam konteks ini perlu dibatasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga 2003: 17, arti pengajaran adalah: 1 proses,
cara, perbuatan mengajar atau mengajarkan; 2 perihal mengajar; segala sesuatu mengenai mengajar; 3 peringatan pengalaman, pengalaman yang dialami atau
dilihatnya khusus untuk memperbaiki kesulitan belajar yang dialami murid atau siswa. Arti mengajar adalah memberikan pelajaran kepada; sedangkan arti
pelajaran adalah hal yang dipelajari atau diajarkan; latihan. Jadi, pengajaran dapat diartikan suatu proses atau cara mengajar atau mengajarkan sesuatu kepada siswa.
Poerwadarminta 1976: 22 menjelaskan bahwa mengajar atau mengajarkan berasal dari kata ajar yang berarti hal barang apa yang dikatakan
kepada orang lain supaya diketahui atau dituruti. Sedangkan mengajar adalah hal memberi pelajaran atau melatih.
Ditinjau dari konteks pendidikan, pengajaran merupakan serangkaian kegiatan yang berkesinambungan yang melibatkan sejumlah komponen, antara
lain: komponen guru, siswa, kurikulum, bahan ajar, metode, strategi, media, lingkungan, masyarakat, pemerintah dan keluarga. Dalam pengajaran di kelas,
kegiatan lebih diarahkan kepada mengarahkan, membimbing dan memberikan dorongan motivasi. Untuk itu, peran guru dalam kegiatan mengajar adalah
sebagai pengarah belajar director of learning, penyedia fasilitas belajar facilitator of learning dan pemberi motivasi belajar motivator of learning.
Ditinjau dari orientasi tujuan, Miller dan Seller 1985 membedakan pengajaran menjadi tiga model, yakni: pengajaran model transmisi, pengajaran
model transaksi dan pengajaran model transformasi. Pada model transmisi,
Teori Landasan Pengajaran Bahasa