Teori Landasan Pengajaran Bahasa
5 pengajaran bahasa tersebut harus menjawab pertanyaan “Apa bahan pelajaran
yang akan diajarkan? Dan bagaimana proses pengajarannya?” Ada sejumlah model yang dapat digunakan untuk merumuskan tahap-
tahap pengajaran bahasa. Dengan berlandastumpukan pada model pengajaran yang ada, Anda dapat mengembangkan tahap-tahap pengajaran bahasa yang
sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan Sekolah Dasar. Dalam kesempatan ini, ada tiga model pengembangan pengajaran bahasa yang akan dibahas di sini,
yakni: Model Sporsky, Model Ingran, dan Model Mackey secara berurutan, ketiga model itu akan dibahas dalam sajian berikut.
a. Pengajaran Bahasa Model Sporsky
Pengajaran bahasa menurut Model Sporsky ditandai oleh serangkaian kegiatan merumuskan asumsi-asumsi untuk pengajaran bahasa di kelas. Kegiatan
itu diawali dengan merumuskan asumsi yang bersumber dari: 1 hakikat bahasa, 2 hakikat belajar bahasa,dan 3 hakikat penggunaan bahasa. Hakikat tersebut
merujuk kepada sejumlah teori landasan yang relevan. Hal itu dijelaskan bahwa hakikat bahasa, hakikat penggunaan bahasa dan hakikat belajar bahasa dapat
didasarkan kepada teori bahasa, teori penggunaan bahasa, teori belajar, dan teori belajar bahasa, serta teori-teori yang lain, misalnya: teori psikologi,
psikolinguistik, sosiolinguistik dan linguistik umum. Untuk melihat hubungan dari masing-masing teori tersebut, Anda dapat melihat bagan berikut.
Teori Bahasa Teori Belajar
Psikologi
Linguistik Umum
Teori Belajar Bahasa
Psikolinguistik
Deskripsi Bahasa
Teori Penggunaan Bahasa
Sosiolinguistik
Pengajaran Bahasa
Teori Landasan Pengajaran Bahasa
6 Menurut model ini, pengajaran bahasa dikembangkan berdasarkan
pertimbangan asumsi dari sejumlah teori landasan. Untuk itu, tahap awal yang perlu dilaksanakan adalah mempelajari sejumlah teori yang relevan, kemudian
merumuskan bahan pelajaran dan prosedur pengajarannya. Pelaksanaan pembelajaran di kelas merupakan wujud penerapan dari hasil perumusan di awal
kegiatan.
b. Pengajaran Bahasa Model Ingran
Pengajaran bahasa model Ingran ditandai oleh serangkaian kegiatan merumuskan asumsi-asumsi untuk kegiatan pengajaran di kelas. Adapun
kegiatannya memiliki persamaan dengan model Sporsky namun model Ingran lebih difokuskan pada perumusan prosedur pengajaran. Untuk penentuan prosedur
pengajaran di kelas, ada sejumlah tahap yang harus dilampaui. Kegiatan pengajaran diawali dengan merumuskan perencanaan, misalnya: menentukan
silabus, pendekatan, tujuan, metode, teknik serta metodologi prosedur pembelajaran. Perumusan hal tersebut didasarkan pada hasil penelusuran
terhadap prinsip-prinsip belajar bahasa serta mempertimbangkan teori landasan dari ilmu dasar, linguistik, psikolinguistik, sosiolinguistik, psikologi dan
sosiologi. Hubungan dan tahap kegiatan menurut model ini dapat dijelaskan dalam bagan berikut.
Teori Landasan Pengajaran Bahasa
7
c. Pengajaran Bahasa Model Mackey