12
1.5 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian, maka manfaat penelitian ini adalah: 1.5.1 Secara Teoritis
1.5.1.1 Mengembangkan konsep, teori, prinsip, dan prosedur teknologi pendidikan, khususnya penerapan pembelajaran jigsaw di kelas
Structure TOEFL. 1.5.1.2 Menjadi sumbangan pengetahuan pada desain pembelajaran.
1.5.2 Secara Praktis 1.5.2.1 Desain proses pembelajaran yang dirancang dapat membantu
dosen memperbaiki proses pembelajaran Bahasa Inggris di kelas yang menjadi tanggung jawabnya khususnya pada mata kuliah
skill yang menjadi bagian dalam tes TOEFL. 1.5.2.2 Pengembangan perencanaan pembeajaran dengan metode jigsaw
dapat menambah wawasan pemahaman dosen mengenai pengadaan pelatihan untuk mempersiapkan peserta didik
mengikuti tes TOEFL. 1.5.2.3 Rencana pelaksanaan pembelajaran yang dihasilkan dapat
membantu dosen untuk memahami metode yang efektif dalam penguasaan teknik-teknik menjawab soal TOEFL agar mahasiswa
mampu mencapai skor TOEFL yang tinggi. 1.5.2.4 Proses pelaksanaan pembelajaran yang dirancang dapat hasil
belajar mahasiswa khususnya dalam mempersiapkan diri mengikuti tes TOEFL dan meningkatkan pemahaman dan
13
persiapan mahasiswa sehingga akhirnya dapat meningkatkan perolehan skor TOEFL.
1.5.2.5 Membantu tercapainya tujuan pendidikan baik secara khusus maupun secara umum.
1.5.2.6 Meningkatkan profesionalisme dosen secara umum 1.5.2.7 Meningkatkan kompetensi lulusan sehingga kredibilitas institusi
meningkat
14
II. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Teori Belajar dan Pembelajaran
Belajar merupakan proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup. Banyak teori yang dikemukakan oleh para ahli yang
berusaha memberi penjelasan tentang belajar. Anderson 2011: 35
mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan yang relatif menetap terjadi dalam tingkah laku potensial sebagai hasil dari pengalaman. Sardiman
2014: 21 mengemukakan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga, psiko-fisik untuk menuju ke perkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang
berarti menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
Berdasarkan pengklasifikasian belajar menurut Ausebel tersebut, maka siswa yang belajar melalui pembelajaran kooperatif jigsaw di dalam kelompok dapat
diklasifikasikan ke dalam belajar dimensi pertama dan kedua. Dalam hal ini, siswa menerima materi pelajaran dalam bentuk informasi yang diberikan oleh
masing-masing kelompok ahli. Selanjutnya siswa dapat mengaitkan materi itu pada struktur kognitif teori atau konsep yang telah dimiliki sebelumnya lalu
mengembangkannya sehingga diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam